Renny Djajoesman ( kanan) bersama Wita Dahlan
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Papan bertuliskan Warunge Renny ( warungnya Renny) cukup menyita perhatian di kiri jalan Kaveling Polri, Ragunan, Jakarta. Kompleks perumahan di belakang Kebon Binatang Ragunan ini tampak asri dengan banyak pepohonan.
Begitu masuk ke Blok D 26 tampak bendera merah putih dalam ukuran besar berkibar dekat pintu masuk. Di halaman rumah inilah Lady Rocker Indonesia, Renny Djajoesman membuka warung sesuai nama depannya itu.
Kursi-kursi beratap payung menghiasi halaman rumahnya yang luas sejajar dengan garasi panjang yang bisa memuat sejumlah mobil. Beberapa payung besar terbentang di halaman berumput dengan kursi–kursi dan meja makan di bawahnya.
Artis, penyanyi, pemain teater dan pembaca sajak Renny Djajoesman memang selalu kreatif dan tidak pernah berhenti berkarya. Kali ini dia mengundang masyarakat untuk berwisata kuliner dengan banyak pilihan makanan dan minuman.
“Andalanku menu Iga Penyet komplit dan mpek-mpek dengan ikan belida asli. Pokoknya semua yang aku tawarkan adalah menu pilihan jadi enak rasanya,” kata pemilik Renny Djajoesman Enterprise, usaha event di bidang hiburan seni dan budaya.
Retno Yuskarini atau Renny Djajoesman, kelahiran Semarang, 2 Januari 1959 yang kini berusia 60 tahun menyatakan passionnya terhadap seni dan budaya termasuk juga kulinernya. Oleh karena itu usaha yang sudah ditekuninya beberapa tahun terakhir ini diperbaharuinya lagi dengan lebih banyak variasi menu baik makanan maupun minumannya.
” Dengan demikian orang yang datang mau makan siang, ngopi sore, makan malam semua bisa dilakukan di Warunge Renny dengan santai, nggak usah terbirit-birit makan seperti di mall yang tempat terbatas, antrian panjang sehingga akhirnya tamu tidak bisa santai,” kata Renny.
Di halaman rumahnya, tamu perorangan, keluarga bahkan komunitas bisa melewatkan waktu untuk menikmati kuliner andalannya dengan harga mulai Rp 15.000 – Rp 50.0000 per porsi dan tersedia minuman mulai dari kopi dari berbagai daerah hingga Thai Tea yang disukai kaum milenial.
Penyanyi lagu-lagu rock yang tetap eksis dan tetap berkarya meski sudah memiliki banyak cucu ini mengajak tamu warungnya wisata kuliner ke daerah Jawa Timur mencicipi paket Iga penyet komplit, bisa juga iga diganti dengan udang, ayam bahkan lele penyet komplit.
Paket Iga penyet adalah masakan Jawa Timur yang terdiri dari daging iga sapi goreng yang disajikan dengan sambal terasi yang pedas. Makanan ini pertama kali populer di kota Jawa Timur Surabaya, dan sekarang telah tersebar ke seluruh Indonesia
Masih dari Jawa Timur, Renny juga menyajikan Rawon, sup daging berkuah hitam sebagai campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur, dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur terutama daerah Surakarta ( Solo).
Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek yang diluar negri hidangan ini disebut sebagai black soup dan disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, telur asin, daun bawang dan kerupuk udang.
Dari Jawa Timur, tamu bisa wisata kuliner dengan goyang lidahnya mencicipi sop Ikan patin komplit dengan nasi. Patin adalah salah satu ikan dengan tekstur yang lezat dan lembut. Ikan ini bisa diolah jadi berbagai masakan yang menggugah selera.
Masih dari Palembang, Warunge Renny juga menyediakan mpek-mpek khusus dari ikan belida. Tak hanya laku oleh para pembeli yang ingin makan di tempat, tapi juga jadi sasarannya untuk pesan antar dari para pelangan setianya.
Untuk menu khas Palembang ini ada Tekwan, Lenggang, Kapal Selam besar dan kecil, Lenjer besar dan kecil, mpek-mpek keriting dan Adaan dengan harga mulai dari Rp 15.000-Rp 30.000/ buah.
Buat anak milenial yang suka dengan makanan kekinian juga ada Ramen, mi kuah Jepang yang berasal dari China. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi.
Menu ramen ini nampaknya juga untuk menjaring kalangan milenial. Maklum mereka yang suka berwisata ke Jepang paham betul di negri Sakura itu kedai-kedai ramen sangat umum dan populer. Nah kali ini kalau mau nongkrong di kedai ramen datang saja ke Warunge Renny. Praktis kan tidak perlu tiket pesawat ke Jepang.
” Tenang saja masih ada menu-menu lain seperti ayam dan ikan bakar dan bihun goreng spesial. Yang tidak mau makan berat ada pisang goreng, sambosa, roti cane, chicken wings dan cemilan lainnya,” kata Renny Djajoesman.
Siang itu saat dijumpai, Renny yang masih mempertahankan penampilan eksentriknya tengah berada di joglo kecil depan halaman restonya itu bersama komunitas Team 7 Bulungan, seperti Wita Dahlan , Jan Praba, Uki Bayu Sejati, Resti dan Heryus Saputro.
Bersama teman sejak remaja hingga menjadi warga senior ini tengah membahas beberapa program untuk menghidupkan kegiatan seni dan budaya di halaman rumahnya yang luas. Mengenakan abaya hijau dan ikat kepala tenun Lombok berwarna senada, Renny Djajoesman tampil cantik dan energik.
” Kami tengah membahas 4 Pilar utama yang menjadi kekuatan Kelompok Seni Bulungan ( KSB) yaitu di bidang Teater, Seni Rupa, Seni Sastra dan Jurnalistik sehingga sepanjang akhir tahun 2019 dan tahun depan kita sudah punya program workshop, pelatihan, drama seri televisi dan kegiatan lainnya,” kata Renny sambil menambahkan bahwa Team 7 Bulungan menjadi pelaksana inti dari kegiatan yang diselenggarakan KSB.
Renny yang mengaku telah hijrah dari kehidupan jahiliah mengatakan bahwa kegiatan komunitasnya ini untuk mendanai program peduli umat terutama pemberdayaan kaum wanita dan anak-anak sehingga perusahaan besar yang memiliki program CSR bisa mendukung kegiatannya.
” Kami tidak sekedar beraktivitas tapi juga beramal untuk membantu umat,” kata Renny yang setelah hijrah sudah melahirkan album religi “Sujud”.
Tak heran Warunge Renny selalu diramaikan oleh berbagai unsur masyarakat mulai dari para musisi hingga para mitra kerjanya diusaha event organizer. Berangkat dari karakter rumahnya yang terbuka dan tak pernah sepi, beragam kegiatan bisa saling melengkapi.
Secara rurin dia juga menyelenggarakan pengajian bulanan menghadirkan para penceramah yang umumnya juga dulu aktif sebagai musisi seperti ustad Yuke Sumeru, rocker yang juga banting setir menjadi pendakwah maupun ustad lainnya. Yuka Mandiri, putri dari Renny dan Putu Wijaya aktif membantu ibunya mengurus pengajian rutin ini.
“Teman-teman komunitas silahkan memanfaatkan Warunge Renny untuk kumpul-kumpul sambil wisata kuliner di sini biar selalu ramai dan penuh berkah. Jangan cuma sekedar reunian di mall, tapi lahirkan program untuk kemaslahatan umat,” tegasnya.