KOMUNITAS NASIONAL NEWS

Wartawan Forwaparekraf Usul Aktifkan Fungsi Komunikasi Krisis Pariwisata

JAKARTA,bisniswisata.co.id: Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) mengusulkan agar Menteri Parekraf Whisnutama segera mengatifkan fungsi komunikasi krisis di sektor pariwisata. ungkap Johan Sompotan, Ketua Forwarparekraf.

Ada dua isyu besar yang dihadapi oleh pemerintah saat ini, yaitu secara umum krisis nasional berkenaan dengan covid-19, dan secara khusus krisis di sektor pariwisata sebagai dampak dari Covid -19, tambahnya saat melakukan diskusi dengan aplikasi Zoom, Minggu, bersama anggota  dan para pembina Forwaparekraf.

“Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tinggal mengaktifkan dan kami akan berperan aktif dalam menyampaikan kepada publik situasi terkini dan langkah yang telah dan akan dilakukan Kemenparekraf,“ ungkap Johan Sompotan.

Pembina Forwaparekraf, Arifin Hutabarat mengusulkan untuk membuat Pokja (satu kelompok kerja saja) di dalam Biro Komunikasi Kemenparekraf  untuk melaksanakan fungsi Crisis Communication Center, tanpa perlu menyebutnya crisis center. 

“Pokja komunikasi itu melaksanakan issues management, terkait krisis di sektor pariwisata sebagai dampak dari wabah  covid 19,” ungkapnya dalam siaran pers Forwaparekraf.

Data per 29 Maret 2020 dari pemerintah diberitakan penderita positif covid-19 telah menembus angka 1.285 atau bertambah 130 kasus dibanding sehari sebelumnya. Jumlah yang meninggal 114 orang atau 8,9 % sedangkan pasien yang sembuh 64 orang (5,0 %) dan kasus dalam perawatan 1.107 orang (86,1 %).

Bagi  pariwisata, pandemi ini menjadi pukulan yang telak, karena krisis berpotensi  membuat industri jasa ini berhenti denyutnya secara total. Oleh karena itu, sebagai  langkah mengatasinya, Kemenparekraf perlu menjalankan segera fungsi-fungsi komunikasi krisis khusus sektor pariwisata. 

“Diharapkan, komunikasi tersebut bisa mengelola  isyu di tengah krisis, agar membangun pengertian hingga muncul dukungan publik terhadap kebijakan dan langkah-langkah khususnya yang dilakukan oleh Kemenparekraf,” kata Arifin Hutabarat.

Menurut dia,  fungsi komunikasi dua arah akan bisa menyerap aspirasi publik, menghimpun facts and figures informasi agar tercapai target tersebut tadi. Tujuan akhir dari target-target ini adalah tercapainya target pariwisata.

Sedikitnya ada tiga target yaitu :1.Pariwisata mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat,  2.Pariwisata penghasil devisa terbesar, 3.Pariwisata sungguh-sungguh menjadi the core economy in Indonesia.

Hal itu penting untuk menjamin informasi yang jelas bagi semua kalangan yang terlibat di pariwisata. “Kami menyadari dalam kondisi saat ini pemerintah sedang memprioritaskan bidang  kesehatan masyarakat dan jaring pengaman sosial demi menstabilkan sektor keuangan.,” kata Arifin Hutabarat.

Benefit khusus seperti pengurangan pajak bagi hotel dan restoran yang  tidak memutus hubungan kerja dengan para karyawan juga merupakan langkah tepat. Belum lagi langkah lain yang hendak direalisasikan akan sangat berdampak bila dikomunikasikan. 

Forwarparekraf berpendapat bahwa komunikasi krisis sektor pariwisata sangat dibutuhkan.“ Sebagai bagian dari pentahelix paiwisata, Forwarparekraf akan berperan aktif dalam menyampaikan kepada publik situasi terkini dan langkah yang telah dan akan dilakukan Kemenparekraf,“ ungkap Johan Sompotan. 

Lebih jauh  Arifin sebagai Pembina Forwaparekraf mengusulkan untuk membuat Pokja (satu kelompok kerja saja) di dalam Biro Komunikasi   untuk melaksanakan satu fungsi Crisis Communication Center , tanpa perlu menyebutnya crisis center. 

Pokja komunikasi itu melaksanakan issues management, yakni krisis di sektor pariwisata sebagai dampak dari wabah  covid 19. Pokja tersebut diharapkan mengeluarkan rilis (siaran pers) yang diproduksi sendiri sebagai informasi kepada media  untuk menjawab pertanyaan publik termasuk industri dari kebijakan pemerintah menyikapi situasi saat ini.

“Pandemi ini cepat atau lambat tentu akan berakhir. Maka tetaplah perlu membina dan menggalang pengertian bersama antara pemerintah, industri pariwisata dan masyarakat termasuk pers di dalamnya agar industri pariwisata yang 80% di dukung oleh UMKN tetap berupaya siap memajukan bisnis pariwisata segera setelah akar masalah terjadinya krisis nanti teratasi,“ ujar Arifin.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)