SELANDIA BARU, bisniswisata.co.id: KELOMPOK etnik Maori, Kamis (12/9), mengancam memboikot Air New Zealand setelah menuding maskapai penerbangan itu mencuri budaya mereka setelah berusaha mematenkan nama majalah mereka, Kia Ora.
Nama majalah itu merupakan frasa salam yang biasa digunakan semua warga Selandia Baru dan Majelis Maori mengatakan maskapai penerbangan itu tidak berhak mematenkannya. “Frasa kia ora adalah bahasa Maori. Karenanya, upaya mereka mematenkan frasa itu sangat memalukan,” ujar juru bicara majelis Maori Brent Reihana.
“Frasa itu adalah dua kata yang sinomim tidak hanya dengan Maori namun seluruh warga Selandia Baru. Saya rasa tidak tepat untuk menggunakannya secara komersial,” ungkapnya seperti dilansi AFP, Kamis (12/09/2019).
Reihana mengatakan Majelis Maori, badan hukum yang didirikan pemerintah untuk membela hak suku Maori, akan memboikot Air New Zealand jika mereka tidak membatalkan rencana mereka. “Pencurian budaya tidak pernah dibenarkan. Maori tidak dijual,” serunya.
Air New Zealand dalam wawancara dengan New Zealand Herald mengatakan yang mereka patenkan hanya logo majalan yang menggunakan frasa Kia Ora, bukan frasanya. “Itu adalah langkah standar untuk mematenkan semua logo dan kami tengah melakukannya untuk Kia Ora yang baru saja disegarkan,” ujar seorang juru bicara Air New Zealand.
Namun, Reihana menolak argumen itu dan menegaskan kata Maori itu adalah bagian utama dari logo itu. “Logo itu mengomersilkan frasa itu. Kami tidak mempermasalahkan penggunakan frasa itu dalam logo asalkan mereka tidak berusaha mematenkannya,” kata Reihana. (ndy)