JAKARTA, bisniswisata.co.id: Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengharapkan perlu ditanamkan cara mengelola pariwisata yang berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan. Juga meminta pengelolaan pariwisata Indonesia disinergikan dengan seluruh sektor yang bersinggungan.
“Jadi kami mengadakan pertemuan ini untuk menyamakan dan menyinergikan langkah yang akan dilakukan dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, dan membahas permasalahan yang muncul dalam bidang kepariwisataan,” papar Wapres Ma’ruf saat memimpin rapat pengelolaan 5 Destinasi Super Prioritas Pariwisata di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (16/1/2020)
Saat ini, lanjut Wapres, pemerintah masih harus membina dan membiasakan para pejabat dan masyarakat di lokasi pariwisata agar bisa melayani para turis yang berkunjung. Para pejabat daerah dan pelaku usaha di daerah masih harus belajar meningkatkan keramahan dalam melayani turis.
Karenanya, dibutuhkan pendidikan formal dan nonformal untuk menyiapkan ekosistem yang siap melayani wisatawan. an diharapkan nantinya pengelolaan pariwisata yang baik bisa diterapkan di lima Bali baru yakni Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Likupang, dan Danau Toba.
“Selain itu juga yaitu melibatkan peran serta UMKM, gerakkan ekonomi kerakyatan lewat potensi desa wisata. Tentu butuh pendampingan pengelolaan,” lanjut mantan Ketua Umum MUI.
Ma’ruf juga meminta seluruh menteri yang hadir untuk fokus dalam pembinaan masyarakat sekitar tempat wisata. Pembinaan dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang datang. “Yang menjadi perhatian, perlu ditingkatkan pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar wilayah wisata untuk pembinaan. Juga meningkatkan hospitality (keramahan),” harapnya.
Juga diharapkan masyarakat di lokasi-lokasi wisata juga diberikan pelatihan, dengan tujuan mereka lebih memahami konsep pariwisata dalam negeri yang berkelanjutan.
Hadir dalam rapat tersebut Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin. (*)