ART & CULTURE DESTINASI EVENT INTERNATIONAL

Wamenekraf Bahas Rencana Kolaborasi HUT TMII yang Semakin Ramah Keluarga

Wajah baru Keong Emas, di TMII, Jakarta

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif /Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif membahas kolaborasi lanjutan dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan berulang tahun ke-50 pada 20 April mendatang.

Ragam subsektor ekraf yang ramah keluarga didorong Wamenekraf Irene untuk ditampilkan dalam perayaan tersebut.“Orang-orang Indonesia harus tahu bahwa Taman Mini Indonesia Indah sudah berubah menjadi jauh lebih modern dan inklusif,” kata Wamenekraf Irene dalam kunjungannya itu.

Area TMII yang luas bisa dieksplorasi dari berbagai sisi dan kesan TMII yang dikenal ramah keluarga masih harus terus ditonjolkan.“Kita bisa mengadakan acara-acara yang menjangkau pengunjung dari segmen keluarga sehingga ruang-ruang publik di sini bisa ramah bagi ayah, ibu,dan anak-anaknya,” ujar Wamenekraf Irene.

Perayaan HUT ke-50 TMII bisa menampilkan karya-karya kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) lokal dari berbagai subsektor ekraf. Nantinya kolaborasi itu bertujuan untuk lebih menumbuhkan kebanggaan terhadap ikon wisata Indonesia melalui sentuhan kreativitas anak bangsa sehingga TMII turut menyelaraskan 17 subsektor ekraf melalui konsep budaya tematik.

“IP lokal itu tak hanya komik atau IP karakter saja. Kita bisa membuat juga panggung musik untuk menarik pengunjung, konsep aktivasi bagi fotografer yang lebih leluasa eksplorasi wajah baru Taman Mini dan undang duta-duta budaya seperti Abang None Jakarta sampai komunitas-komunitas cosplayer yang bisa mengundang keramaian,” ungjapnya.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu berharap TMII bisa membuka potensi besar untuk memperkenalkan IP lokal. Sedangkan Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam menyebut kolaborasi berkelanjutan antara Kemenekraf dengan TMII bisa dikaitkan dengan unsur creative hub.

“IP lokal itu butuh tempat dan Taman Mini butuh aktivasi. Bila IP lokal ingin jadi tenant saat event HUT nanti, Taman Mini harus menyiapkan hectic market-nya. Sementara dari IP lokal juga harus menyiapkan manpower sehingga booth yang ditampilkan punya konsep ide activity yang lebih menarik perhatian pengunjung,” kata Agustini Rahayu.

“Membangun jaringan dan kolaborasi dengan penyediaan wadah fisik dan fasilitas harus terus dilakukan guna mendukung pejuang ekraf. Misal koneksikan suatu pameran di masing-masing anjungan yang ada di Taman Mini dengan syarat aktivasi tersebut harus dapat dukungan dari pemerintah daerah setempat,” imbuh Muhammad Neil El Himam.

Sementara itu, Direktur Utama TMII Intan Ayu Kartika mengatakan rangkaian acara HUT TMII akan berlangsung dari 18 April 2025 hingga 27 April 2025. Dia berharap semua kegiatan yang dirancang bisa menjadi satu kesinambungan agar TMII terus berkontribusi secara positif dari sisi edukasi, budaya, dan hiburan.

Sedangkan Erik Lesmana selaku Product Development Manager TMII ingin agar Kemenekraf ikut melakukan kurasi bersama untuk memaksimalkan peran komunitas terhadap subsektor ekraf.

“Banyak program aktivasi selama 10 hari nanti dengan bentuk pasar nusantara, panggung atraksi budaya, hingga creative hub yang menjadi konsep perayaan ulang tahun emas dan menandakan evolusi atau perubahan terus terjadi disini, termasuk Wajah Baru Taman Mini,” ujar Intan Ayu.

“Kita bisa kurasi bersama terhadap tenant-tenant dan IP lokal yang bisa menampilkan produk lokal seperti film, kuliner, fesyen, kriya, musik, gim lokal, dan subsektor ekonomi kreatif lain. Dengan begitu semua bisa masuk ke Taman Mini untuk bertemu pasar dan membuka networking. tambahnya.

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky Harsya dalam 5 tahun menargetkan pencapaian 27 juta lapangan kerja khususnya generasi muda, dalam tujuan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.

Irene Umar mendorong 17 subsektor ekraf untuk mewujudkan visi misi Prabowo-Gibran, khususnya Asta Cita nomor 3, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)