JAKARTA, bisniswisata.co.id,- PERNAH “bertemu” Pangolin? Binatang yang jika dikejutkan, langsung bergelung mempertahankan diri. Binatang yang tiba- tiba makin popular tersangkut sebaran virus Novelcorona. Binatang yang dicari- cari penggiat dan pengembang obat- obat tradisional di Cina. Binatang yang nilai ekonominya “tinggi”, wajar saja jika kemudian menjadi komoditi penyelundupan ke negara- negara tertentu.
Trenggiling atau trenggiling bersisik (sebutan di masyarakat Nusantara), menurut portal scien World Pangolin Day adalah makhluk unik yang tubuhnya ditutupi lempengan sisik keras. Bersifat insektivora – makanan ekslusifnya adalah semut dan rayap, sebagian besar aktif di malam hari. Nama “trenggiling”, berasal dari kata Melayu “pengguling“, sesuatu yang menggulung. Ordo Pholidota ciptaan Tuhan ini ada delapan spesies.
Hari Sabtu ketiga bulan Kasih Sayang (Valentine), Februari dirayakan sebagai Hari Pangolin Dunia. Dan tahun ini, hari istimewa jatuh pada tanggal 15 Februari 2020. Hari Pangolin Dunia adalah kesempatan bagi para penggemar Trenggiling untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang mamalia unik ini — dan keadaan buruk mereka –. Pasalnya, Trenggiling adalah salah satu mamalia yang paling banyak diperdagangkan dalam perdagangan ilegal satwa liar.
Pada Hari Pangolin/Trenggiling Dunia, masyarakat dunia dapat berpartisipasi aktif untuk menunjukkan kepeduliannya. Paling tidak ikut mengingatkan lingkungan, ada Trenggiling bagian ekosistem dunia yang perlu mendapat perhatian. Mahluk unik ini relatif tidak dikenal di luar Afrika dan Asia.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu Trenggiling di Hari Pangolin Dunia yaituTweet menggunakan tagar #WorldPangolinDay. Like halaman Facebook Hari Pangolin Dunia. Buka blog tentang Trenggiling pada Hari Pangolin Dunia. Bagikan informasi Trenggiling di jaringan media sosial Anda. Membuat karya seni tentang Trenggiling – melukis, menggambar, memahat. Yang disekolah, bapak, ibu guru bias menyelipkan informasi tentang Trenggiling di sekolah.
Berilah
dukungan pada LSM yang bekerja untuk
melindungi Trenggiling. Menjadi
tuan rumah atau mensponsori acara
Hari Pangolin Dunia, jangan lupa posting foto di halaman Facebook Hari Pangolin Dunia. Bagi penghobi
dan penikmat jajanan, boleh juga membuat kue, roti, pudding dalam bentuk Trenggiling, posting foto di halaman Hari Pangolin Dunia.
Kita
juga bisa meminta penegakan penuh hukum dan hukuman untuk
penyelundupan Trenggiling dan satwa liar lainnya. Informasikan
kepada pihak berwenang
jika Anda melihat Trenggiling untuk dijual di pasar atau pada menu restoran,
atau jika Anda tahu ada yang menangkap atau memelihara Trenggiling.
Jika Anda berjejaring dengan penggiat pengobatan tradisional, informasikan kepada mereka bahwa penggunaan bagian- bagian tubuh Trenggiling selain melanggar hukum/illegal juga tidak ada manfaatnya untuk kesehatan.
Di Dunia
Ada total delapan spesies Trenggiling di planet kita, dan semua populasi Trenggiling menurun, karena perdagangan daging ilegal, olahan daging Trenggiling menjadi kudapan lezat popular dan dicari di Cina dan Vietnam dan sisik digunakan dalam pengobatan Tiongkok tradisional, meski pun tidak ada bukti manfaat obatnya.
Empat spesies Trenggiling hidup di Asia yaitu Pangolin India (juga disebut Pangolin Ekor Tebal/ Manis crassicaudata), Phillipine Pangolin ( Manis culionensis), Sunda Pangolin (juga disebut Malayan Pangolin/ Manis javanica), Pangolin Cina (Manis pentadactyla).
Trenggiling yang hidup di Afrika antara lain White Bellied Tree Pangolin (juga disebut AThree-Cusped Pangolin, African White-Bellied Pangolin dan Tree Pangolin/ Phataginus tricuspis), Giant Ground Pangolin (Smutsia gigantea), Ground Pangolin (juga disebut Cape Pangolin dan Pangolin Temminck/ Smutsia temminckii), Black Bellied Tree Pangolin (juga disebut Pangolin Ekor Panjang dan Black-Bellied pangolin/Phataginus tetradactyla). Selamat Hari Trenggiling Dunia!