BALI, bisniswisata.co.id; GELAR musik berskala internasional Ubud Village Jazz Festival (UVJF) ke-7 tahun 2020, tertunda penyelenggaraannya. Sebagai salah satu event tahunan di Bali, penyelenggara UVJF mengambil sikap untuk membatalkan perhelatan tahun ini yang semula akan diadakan pada tanggal 14, 15 Agustus 2020. Penundaan acara merupakan upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam penanggulangan pandemic COVID-19. Pasalnya pagelaran musik, bisa dipastikan mendapat kunjungan penikmat music dalam jumlah besar.
“Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik dan kita bisa memulai lagi tahun depan 2021,” jelas Anom Darsana, festival director dan juga co-founder UVJF.
“Sebenarnya banyak pihak yang menyarankan agar penundaan tidak melewati tahun 2020, dengan harapan COVID-19 sudah mereda dalam beberapa bulan ke depan” kata Yuri Mahatma, musisi dan juga co-founder UVJF.
Namun, lanjutnya lebih jauh, penyelenggara masih harus mempertimbangkan beberapa aspek. Pertama, jika kondisi membaik dalam beberapa bulan kedepan, tetap memerlukan waktu untuk masa recovery. Dalam periode ini, semua orang akan berhati-hati, berhemat dan perlahan bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kedua, lebih ke alasan moral. “Kami merasa alangkah bijaksana apabila kita semua, ikut prihatin dan empati kepada saudara-saudara kita yang jauh lebih membutuhkan bantuan” tambahnya.
Pandemik COVID-19, mengakibatkan darurat kesehatan di185 negara, sampai Senin 13 April jam 10.05 waktu Bali sebanyak 1.850.220 jiwa terpapar virus tersebut, 430.455 jiwa dapat disembuhkan setelah menjalani perawat dan 114.215 jiwa tak terselamatkan.
Darurat kesehatan ini memukul telak industri pariwisata Indonesia yang memposisikan dunia piknik ini sebagai penghasil devisa ke dua terbesar setelah migas. Terlebih untuk di Bali. Perekonomian masyarakat Bali bersandar pada kinerja kepariwisataan baik didimensi primer mau pun pendukung. *