Museum Hagia Sophia di Istanbul kembali menjadi masjid (foto:unsplash.com/Nurullah ABALI)
ISTANBUL, bisniswisata.co.id: Musem ikonik Hagia Sophia di Istanbul, Turki, akan kembali beralih fungsi menjadi masjid setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Jumat (10/7) menandatangani dekrit yang manjadi dasar hukum perubahan status bangunan berusia 1.500 tahun itu. Bangunan kubah yang ikonik ini terletak di distrik Fatih di kota Istanbul, di sisi barat Selat Bosporus.
Dekrit Presiden Erdogan dikeluarkan setelah sebelumnya pengadilan membatalkan status museum bagi situs budaya dunia yang semula adalah katedral. Seruan agar bangunan itu kembali dikonversi menjadi masjid telah lama diserukan Kelompok Islam di Turki, namun selalu ditentang kelompok oposisi yang berhaluan sekuler.
Tak lama setelah pengumuman dekrit tersebut, adzan pertama segera dikumandangkan di Hagia Sophia dan disiarkan langsung ke seluruh saluran berita utama di Turki, demikian seperti dilansir BBC International.
Hagia Sophia sendiri dibangun pada abad keenam atas perintah Kaisar Bizantium, Justinian I. Selama hampir 1.000 tahun, ia menjadi katedral terbesar di dunia. Para ahli bangunan membawa bahan-bahan dari seluruh wilayah Mediterania untuk membangun katedral kolosal tersebut.
Pada 1453, saat kekhalifahan Utsmaniyah (Kekaisaran Ottoman) merebut kota Istanbul, bangunan itu lalu diubah menjadi masjid. Namun pada 1934, bangunan besejarah yang merupakan destinasi favorit di Turki ini dikonversi menjadi museum oleh Presiden Turki yang pertama, Mustafa Kemal Ataturk.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyayangkan keputusan tersebut. Melansir unesco.org, pemerintah Turki membuat keputusan tanpa berdiskusi dulu dengan pihak UNESCO.
Pasalnya, situs warisan dunia yang ditetapkan di negara mana pun harus memberi tahu UNESCO jika ada perubahan status. UNESCO menilai, perubahan status dan fungsi Hagia Sophia bisa memengaruhi nilai universal situs bersejarah