Wisatawan domestik menyewa Jeep untuk wisata di kawasan Merapi, Yogyakarta. Kordinasi pemerintah pusat dan daerah dibutuhkan untuk mengajak masyarakat kembaki berwisata. ( Foto: HAS)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Siapa melakukan apa dan kordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sangatlah penting untuk mempersiapkan masyarakat kembali berwisata di era kenormalan baru, ” kata Tazbir Abdullah, pengamat pariwisata, hari ini.
Mantan Asisten Deputi Bisnis di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang belakangan aktif webinar ini mengatakan sejumlah obyek wisata di Jakarta dan berbagai daerah mulai dibuka secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kemenparekraf bahkan akhir pekan lalu sudah meluncurkan kampanye Indonesia Care atau disingkat I Do Care menunjukkan komitmen bangsa Indonesia, khususnya seluruh pemangku kepentingan di sektor Parekraf kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia sangat peduli atas kebaikan bersama untuk menjaga kebersihan, higienitas, dan pelayanan tanpa kontak langsung untuk keamanan sesama.
Menurut Tazbir langkah itu sangat baik agar pengelola obyek dan destinasi wisata sudah mempersiapkan standar normal barunya dan wisatawan juga mempunyai kepercayaan yang tinggi untuk berwisata.
Sekarang ini, fokus Pemerintah Pusat harus pada kesiapan destinasi dengan standar normal baru. Oleh karena itu koordinasi bersama dengan Pemda, mana yang sudah siap dengan protokol standar normal baru harus intensif.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istinewa Yogyakarta ini mengharapkan Pemda harus punya data fasilitas apa yang perlu didukung Pusat. “Minimal satu atau dua spot wisata ditiap provinsi sudah harus teridentifikasi saat ini,” imbaunya.
Saat ini Tazbir mengaku sedang melakukan survey kecil-kecilan kepada ratusan temannya memanfaatkan jaringan komunitas grup yang dimilikinya juga.
“Hasil sementara sebanyak 95 % menjawab akan kembali berwisata jika Covid-19 berakhir dalam tahun 2020 ini,” tambah Tazbir.
Tazbir sangat optimis pariwisata akan normal kembali karena berdasarkan survey itu dan diperkuat data akurat lainnya minat berwisata tidak pernah padam.
Oleh karena pandemi global berlangsung di seluruh dunia dan orang kesulitan finansial maka untuk membangkitkan minat wisatawan domestik pemerintah banyak membantu dengan sistem voucher dan subsidi.
Saat ini pihaknya juga mengharapkan agar pemerintah yang sudah mengalokasikan anggaran menginformasikan pula up date dilapangan apa saja kegiatan yang sudah dilaksanakan, bagaimana respon dari masyarakat, stakeholder dan industri terkait ” paparnya.
Dia juga berharap para pejabat Kemenparekraf membuat tim “task force”, dengan tugas yang jelas dan target capaian yang bisa diakses 24 jam oleh pelaku industri untuk koordinasi hal teknis, tambahnya.
Siapa melakukan apa dan kordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sangatlah penting sehingga bila ada destinasi wisata yang menyatakan akan membuka destinasi wisatanya pasti disambut gembira oleh industri wisata
“Bagaimanapun destinasi itu penanggung jawabnya Pemda, Maka Pemda dengan industri harus dalam kolaborasi yang bagus,” pesannya.