TRANSPORTASI

TransNusa Fasilitasi Wisatawan Milenial Dengan Tambahan Armada Baru

Dua wisatawan muda menikmati obyek wisata lewat bidikan kamera. Turis milenial ini trendnya pilih obyek anti mainstream

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tekad TransNusa membawa wisatawan milenial ke tujuan wisata baru diikuti dengan segera menambah armada pesawat udara tipe ATR 72-600 dalam waktu dekat, kata Bayu Sutanto,Managing Director TransNusa, hari ini.

“Saat ini, maskapai penerbangan ikut merubah pola berpergian wisatawan keompok umur muda ( milenial) yang lebih senang bepergian ke tujuan wisata baru dan belum dikenal luas atau popular,  ungkapnya.

Kaum milenial, kata Bayu Sutanto pilih tujuan anti mainstream dari pada ikut dalam grup perjalanan yang umumnya bepergian ke tempat wisata yang popluer. Trend ini bukan hanya pada wisatawan muda ( milenial ) di tanah air tapi juga di mancanegara.

“Khususnya di Asia Tenggara dan juga di Indonesia terjadi peningkatan minat bepergian dari kelompok wisatawan milenial ini  ke tempat-tempat wisata baru yang menarik tetapi belum dikenal luas,” tambahnya.

Tujuan wisata baru itu beberapa diantaranya telah menjadi tujuan wisata populer saat ini seperti Labuhan Bajo dengan habitat Komodo, aktivitas menyelam dan snorkeling dengan taman nasional lautnya.

Untuk mendukung penambahan rute-rute penerbangan baik di Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan juga di Jawa itulah pihaknya segera menambah armada baru.

Saat ini TransNusa menerbangi rute dari Kupang dan Makasar ke beberapa kota yang mempunyai tujuan wisata baru.

Bayu Sutanto, Managing Director TransNusa

Sementara itu Risnandi selaku Direktur Utama TransNusa menambahkan bahwa sejak bulan Juni 2018,i TransNusa telah menerbangi rute-rute baru dari Makasar ke Selayar, Kolaka dan Maumere NTT.

Di Makasar dan sektarnya serta di kota tujuan tersebut terdapat beberapa tujuan wisata baru yang menarik untuk dikunjungi turis milenial ini seperti Pulau Samalona (resort, diving dan  snorkeling), Danau Biro di Kolaka.

“Akses mereka ke Pulau Selayar (diving dan snorkeling), Maros (butterlfy national park),  dan Tana Beru di Bulukumba tempat pembuatan kapal phinisi juga menjadi lebih mudah,” kata Risnandi.

TransNusa, sebagai maskapai penerbangan regional  telah mengoperasikan pesawat udara regional turboprop sejak 2011. Pihaknya melihat perubahan pola bepergian dari segmen wisatawan muda ( milenial) tersebut yang bepergian ke tujuan wisata baru di Indonesia.

Sebagan besar tujuan wisata baru tersebut terletak di daerah-daerah yang jauh dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bali dan Surabaya. Tujuan wisata baru tersebut juga dekat dengan bandara-bandara di kota yang lebih kecil dan hanya bisa didarati oleh pesawat udara jenis turboprop.

“Itulah sebabnya segmen wisatawan milenial ini membutuhkan pesawat udara jenus Turboprop untuk bepergian ke tujuan wisatanya. Kami berupaya melayani seoptimal mungkin,” kata Bayu Sutanto sebagai juru bicara maskapai penerbangan TransNusa ini.

Transportasi udara memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan industri wisata. Industri wisata kedepan akan menjadi sektor ekonomi penting di negara-negara berkembang dan menjadi tumpuan dalam pertumbuhan produk domersik bruto negara tersebut.

Di Indonesia sebagai negara kepulauan, 90 persen wisatawan yang datang menggunakan moda transportasi udara. Oleh karena itu kini dii semua hub TransNusa, di Kupang (KOE), Makassar (UPG), dan segera di Balikpapan (BPN), semua rute penerbangan TransNusa terkonek dengan rute penerbangan Citilink.

Saat ini TransNusa sedang menjajaki kerjasama koneksi rute penerbangan dengan maskapai Garuda, Air Asia dan yang lain sehingga akan membuat mudah dan nyaman bagi wisatawan milenial untuk mendatangi tempat-tempata wisata baru yang berada di pulau-pulau luar Jawa dan Bali tersebut.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)