JAKARTA, bisniswisata.co.id: Momentum Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus kerap diperingati dengan beragam kegiatan unik, termasuk upacara di tempat ekstrem. Salah satu lokasi favorit untuk merayakan upacara tersebut adalah puncak gunung. Tiap tahun, sejumlah puncak gunung di Nusantara lazim didaki untuk peringatan 17-an.
Mereka yang mendaki bukan cuma pendaki kawakan, tapi juga pemula bahkan komunitas pecinta alam pun ikut menyemarakan. Memang tahun ini ada beberapa gunung yang tidak membolehkan menyelenggarakan Upacara di Puncak gunung. Seperti Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Rinjani, Gunung Gede Pangrango, Gunung Agung dengan alasan cuaca alam masih ekstrem dan tidak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Meski demikian ada beberapa gunung yang bisa dipakai upacara. Dalam kondisi jalur pendakian yang ramai, ada beberapa tip yang sebaiknya diperhatikan. Tip tersebut dibagikan oleh pendaki senior sekaligus Ketua tim Eiger Adventure Service, Galih Donikara, saat seperti dilansir Tempo, Kamis (16/08/2018) antara lain:
#. Kondisi fisik standar ganda
Galih mewanti-wanti, kondisi fisik untuk mendaki gunung menjelang 17 Agustus kudu lebih kuat. Sebab, kondisi jalur pendakian akan ramai dan umumnya pendaki mengejar waktu untuk menggelar upacara bersama. “Bukan cuma fisik, mental, pengetahuan, dan sikap juga harus dijaga,” katanya.
#. Perbekalan pribadi yang ringkas agar tak merepotkan
Masing-masing pendaki harus menyiapkan perlengkapan pribadinya, seperti air mineral dan ransum. Namun perbekalan itu sebaiknya dikemas sepraktis mungkin agar mudah dibawa. “Prinsipnya perlengkapan dan perbekalan itu membantu kita bukan merepotkan,” ujar Galih.
#. Pakaian hangat yang tepat
Agustus ini rasa-rasanya menjadi waktu terdingin sepanjang tahun di Indonesia. Sejumlah embun di gunung ditemukan membeku. Maka itu, Galih merekomendasikan pendaki membawa perlengkapan atau pakaian hangat yang tepat, hangat, dan mudah dikema. Misalnya jaket windstop/waterproof.
#. Perbekalan yang tidak jadi sampah
Galih meminta pendaki membawa perbekalan yang tidak berpotensi menjadi sampah. Misalnya meminimalisasi makanan dengan bungkus plastik atau makanan instan. Lagi pula, makanan instan tidak cukup memberi energi untuk tubuh bekerja ekstra.
#. Persiapan administrasi
Mendaki gunung kini tak bisa mendadak. Apalagi saat momentum tertentu seperti 17 Agustus. Maka itu, pendaki kudu mendaftarkan administrasi secara dari jauh-jauh hari sebelumnya.
#. Memastikan tempat, jadwal, dan kegiatan berlangsung
Galih berkata bahwa pendaki harus benar-benar memastikan jadwal upacara. “Pastikan dapat rundown acara dan lokasi pasti kegiatan akan berlangsung,” katanya. Ia juga menyarankan pendaki gunung harus datang 1 atau 2 hari lebih awal dari waktu upacara. “Sehingga bisa memilih dan mendirikan tenda dengan lokasi yang strategis serta menghindari antri di jalur pendakian,” ujarnya. (*)