JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pertumbuhan kelas menengah tanah air, membuat permintaan berwisata relgi tak pernah sepi. Mereka umumnya menyatakan kesyukurannya dengan beribadah sekaligus pelesiran.
Destinasi semisal Yerusalem, Mekkah-Madinah, Roma, atau Rio de Jeneiro tempat patung Cristo Redentor atau Yesus Penebus menjadi incaran pelesiran kelas menengah. Namun, belakangan pasar yang tengah panen konsumen ini, terganggu dengan agen perjalanan yang gagal memberangkatkan wisatawan religi.
Lalu, apa kiatnya agar terhindar dari tindak tak terpuji itu? Seperti dilansir laman Tempo, Rabu (17/07/2019), inilah tipsnya.
Pertama, cari dulu latar belakang agen perjalanan yang akan memberangkatkan Anda. Nama besar bisa jadi patokan. Namun agen perjalanan yang kecil juga tak kalah bagusnya. Maka carilah informasi mereka di internet, apa keunggulan dan kekurangan mereka.
Kedua. Nama beken agen perjalanan belum tentu jadi jaminan kepuasan. Jadi jangan segan bertanya kepada kolega, atau mencari testimoni-testimoni di akun sosial media. Biasanya, di situ keluhan dan pujian netizen bisa menjadi masukan berharga. Perbandingan informasi ini sangat berguna agar Anda nyaman dan aman selama di destinasi.
Ketiga. Agen perjalanan dengan jaringan global bisa jadi acuan. Pasalnya dengan jaringan luas, mereka memiliki pula reputasi yang baik. Jaringan mereka bisa menjadi handling ground yang baik, saat berada di mancanegara. Dengan demikian wisatawan tak perlu khawatir ataupun cemas di negeri seberang.
Keempat. Jangan tergoda harga murah, ini rumus melakukan perjalanan ke mancanegara. Pasalnya, komponen terbesar dari wisata religi ke mancanegara adalah harga tiket dan akomodasi. Bila biaya yang dibutuhkan setara dengan tiket pulang pergi atau kurang, Anda wajib curiga. Modus penipuan saat ini kian canggih. Agen perjalanan abal-abal juga kadang memasang harga tinggi, lalu janji-janji mereka menguap. Nah inilah perlunya mencari informasi yang detail tentang mereka.
Kelima. Lebih lagi, bila Anda mencari paket perjalanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, yang kerap disebut taylor made. Dengan demikian, perjalanan menjadi lebih mengesankan dan tak terlupakan. Biaya pun dapat ditekan, karena Anda hanya menikmati apa yang dibutuhkan. Dengan utak-atik kebutuhan perjalanan, Anda bisa berhemat atau mendapat lebih banyak spot-spot wisata, tanpa membayar jauh lebih mahal. (*)