JAKARTA, Bisniswisata.co.id: PIZZA, kuliner khas Italia memang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Hampir seluruh daerah di Tanah Air terdapat gerai yang khusus menjualnya. Namun, bagaimana jika roti khas Italia itu memiliki cita rasa Indonesia? Nah, inilah yang coba ditawarkan Sapori Deli di bilangan Asia Afrika, Senayan, Jakarta. Restoran di dalam Fairmont Hotel Jakarta, menawarkan piza dengan cita rasa dan bumbu khas Indonesia.
Sepintas roti tipis yang diberi nama the jkt pizza itu tidak berbeda dengan pizza lainnya. Namun, bumbu dan rempah Nusantara terasa. Cita rasa yang ditawarkan tidak lain ialah rendang, khas Padang, Sumatra Barat.
Chef Sapori Deli Fairmont Hotel Jakarta, Husain Faqih Shahab menjelaskan untuk membuat adonan roti, ia mencampurkan tepung terigu dengan air, garam, ragi, dan extra virgin olive oil. Setelah kalis, adonan kemudian dibentuk gepeng. Tekniknya pun layaknya di Italia, menggunakan dua tangan di atas meja adonan. “Ya untuk cara membuatnya masih sama. Yang membedakan hanya bumbu dan rempahnya saja,” terangnya seperti dilansir laman MediaIndonesia.com, Ahad (28/01/2018).
Adonan yang sudah pipih itu lalu diolesi saus rendang. Kemudian dipanggang di panggangan khusus dengan suhu 270 derajat celsius, selama kurang dari 10 menit. Adonan setengah matang itu dikeluarkan dari panggangan untuk ditaburi keju yang sudah dipotong dadu. Untuk saus rendang, chef Husain menggabungkan bumbu kuning ala Sapori Deli yang dikombinasikan dengan cabai giling, daun kunyit, sereh, lengkuas, jahe, jintan, dan santan. Keju yang dipilih ialah mozarela untuk penegasan Italianya.
“Untuk piza dua kali proses panggang. Jadi, setelah tadi dioleskan saus rendang lalu dipanggang lagi kemudian dicampurkan beberapa isian,” ungkapnya. Tidak hanya saus, piza ini dilengkapi daging sapi bagian paha. Daging yang disuwir-suwir sebelum taburan keju. Tentunya tidak ketinggalan potongan bawang merah, cabai, daun ketumbar, dan tomat.
“Setelah dimasukkan semua, dipanggang kembali hingga matang. Kurang lebih hanya membutuhkan waktu 10 menit,” jelas Faqih. Rasa asam, manis, bercampur gurih sangat terasa saat mendarat di mulut. Lelehan kejunya sangat menggoda ketika diangkat dari wadah piza berupa papan berserat kayu. Daging rendangnya pun lumer saat disantap.
“Ini salah satu makanan yang masuk ke buku menu dan hidangan ini yang termasuk paling laris di Sapori Deli. Ya karena perpaduan rasa Indonesianya itu,” tegas Faqih. Menariknya di tempat itu, pengunjung dapat melihat proses pembuatan piza hingga siap dihidangkan. Bahkan bila ada pengunjung yang ingin mencoba membuat piza, mereka juga memberikan keleluasaan. “Melihat pembuatan sekaligus ikut membuat bisa juga. Ini sebagai bentuk edukasi sih untuk pengunjung yang datang,” ungkapnya.
Selain piza, Faqih menghidangkan martabak pizza piazza. Masakan ala Sapori Deli ini unik dan berbeda dengan martabak umumnya. Pasalnya adonan yang digunakan Faqih ialah adonan piza. Bukan hanya penggunaan rotinya, isi martabaknya pun berbeda. Faqih menggunakan daging sapi yang telah digiling, bawang bombay, daun bawang, cabai merah yang telah diiris tipis, dan tambahan keju mozarela. Pada topping, ada perpaduan saus tomat dan keju mozarela.
Cara memasaknya pun berbeda. Martabak ini hanya dipanggang sekali sekitar 10 menit dengan suhu 270 derajat celsius. Ketinggian pada suhu oven pemanggangan juga diatur sehingga tingkat kematangan martabak pizanya sesuai. Berbeda dengan martabak umumnya, martabak itu tidak berminyak sehingga mulut tidak berlepotan. Sebaliknya kerenyahan kulit martabak langsung terasa. Isiannya pun menyegarkan.
“Hidangan ini, meski tidak masuk buku menu kami, cukup banyak juga yang pesan,” ujar Faqih. Kehadiran martabak ini ternyata memiliki sejarah. Berdasarkan cerita Marketing Communications Fairmount Hotel Jakarta Cindy Yuwono, awalnya martabak itu hanya kudapan biasa yang tidak ditawarkan untuk pengunjung.
Kala itu kepala chef ingin memakan martabak, tetapi terkendala oleh bahan pembuatan martabak. Waktu itu, hanya tersedia adonan piza. Kemudian ia mengolah adonan piza itu menjadi hidangan martabak yang lengkap dengan isiannya. Karena keunikannya itu, makanan ini hanya ditawarkan bagi pengunjung sehingga tidak dimasukkan ke buku menu.
“Dari cerita itu kemudian hidangan martabak piza kami tawarkan kepada pengunjung hingga saat ini,” ujar Cindy. Harga sangat terjangkau. The jkt pizza hanya dibanderol dengan harga Rp135 ribu ++. Begitu juga harga martabak pizza piazza Rp135 ribu ++ per porsinya. “Cukup terjangkau untuk harga terlebih dengan porsi yang cukup besar,” tandas Cindy. (MIC)