NEWS

Status Waspada, Lereng Merapi Aman Disambangi

SLEMAN, bisniswisata.co.id: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, secara rutin memantau keamanan kawasan wisata di lereng Gunung Merapi pada libur Lebaran 2018. Hal itu untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan.

“Kami terus memantau dan memperbaharui informasi keamanan objek wisata di lereng Merapi, baik itu di wilayah barat maupun wilayah timur agar setiap perkembangan aktivitas Gunung Merapi dapat diketahui masyarakat dengan cepat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan di Sleman, Senin (18/6).

Dalam dua pekan ini, lanjut dia, kondisi Gunung Merapi yang masih berstatus waspada atau level II tersebut masih aman terkendali. Sehingga layak untuk dikunjungi wisatawan. Bahkan, Tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan.

“Sejak letusan freatik pada 1 Juni 2018, sampai saat ini Gunung Merapi masih aman, hanya hembusan-hembusan kecil dengan ketinggian berkisar antara 100-200 meter,” katanya seperti dilansir laman Republika.

Saat ini jarak atau radius aman dari puncak Gunung Merapi masih tiga kilometer. Sedangkan objek-objek wisata di lereng Merapi berada sekitar lima hingga tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi. “Secara umum saat ini objek wisata di lereng Merapi masih aman, baik itu di wilayah barat di kawasan Kaliurang, Pakem maupun wilayah timur di Kecamatan Cangkringan,” katanya.

Makwan mengatakan, sejumlah objek wisata tersebut pada libur Lebaran terpantau sudah banyak dikunjungi wisatawan sejak H+1 atau Sabtu 16 Juni. “Di kawasan Kaliurang seperti di Taman Bermain Anak, Tlogo Putri, Gardu Pandang dan Museum Gunungapi Merapi (MGM) sudah bayak wisatawan yang berkunjung, baik itu dengan kendaraan pribadi maupun rombongan,” katanya.

Ia mengatakan, untuk di kawasan timur atau Volcano Tour wisatawan juga banyak berkunjung seperti di petilasan rumah Mbah Maridjan, Bunker Kaliadem, Kalikuning Park, The Lost World Castle, Kopi Merapi maupun Stone Hang. “Jip-jip wisata lava tour juga banyak yang beroperasi mengantarkan wisatawan, rata-rata dalam satu hari terpantau lebih dari 50 jip yang jalan,” katanya.

Lereng Gunung Merapi memang menyimpa segudang obyek wisata yang layak dikunjungi. Tercatat ada 22 obyek wisata di Lereng Gunung yang masih aktif mengeluarkan lava ini. Dari jumlah itu ada beberapa spot destinasi wisata yang kerap disambangi wisatawan. Seperti diunduh
laman Brilio.net antara lain:

#. Tlogo Putri Kaliurang

Terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tlogo Putri terletak di kawasan lereng selatan Merapi dan satu kompleks dengan Bukit Plawangan Turgo dan hutan yang dikelola Perhutani. Terdapat juga jalur tracking dengan berjalan kaki memasuki hutan dengan menyusuri jalan setapak sampai akhirnya sampai di objek wisata Kaliadem atau Kalikuning, Watu Kemloso atau di Air terjun Tlogo Muncar. Juga bisa menyaksikan pertunjukan seni gratis di tempat ini. Seni yang digelar secara bergantian yang menampilkan grup-grup kesenian seperti jathilan, campur sari, topeng ireng, kubro siswo, orkes melayu, dangdutan, pentas di sebiah panggung yang berada di Tlogo Putri.

#. Museum Gunung Merapi

Museum ini ada di Jalan Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Museum ini menjadi geo-wisata dan menjadi wahana edukasi konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunung api, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Lokasi MGM terletak di kawasan lereng Merapi.

#. Kali Opak

Sungai ini berhulu di lereng Gunung Merapi sebelah selatan dan merupakan sungai yang dilewati lahar dingin sesudah erupsi Gunung Merapi. Jika kamu memilih jalur semi ekstrem, kamu bisa melalui tengah Kali Opak yang hanya bisa dilewati dengan jeep dan motor trail.

#. Dusun Petung

Bekas perkampungan ini masuk dalam Desa Kepuharjo dan terletak di antara dua sungai yang dilalui lahar merapi tahun 2010, Sungai Gendol dan Sungai Opak. Dusun Petung merupakan salah satu pemukiman yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi dan hancur oleh keganasan dari erupsi Merapi, sehingga kamu masih dapat melihat puing–puing bekas rumah penduduk yang hancur akibat erupsi.

#. Batu Alien

Percaya alien? Nah, ketika berwisata di lereng Merapi bakal ada batu alien. Batu unik seperti wajah manusia dengan ukuran yang sangat besar, terletak di pinggir Sungai Gendol dan masuk di Dusun Jambu. Batu ini menurut kepercayaan masyarakat setempat mempunyai kekuatan magis.

#. Dusun Kaliadem

Memori kedahsyatan erupsi Merapi 2006 dan 2010 bakal kembali teringat. Di sini bisa melihat banyak fenomena yang merupakan sisa dari hasil erupsi Merapi, seperti bekas batu gajah, gapura pemantauan, area yang masih mengeluarkan asap dan bau belerang, view Kota Yogyakarta dan sekitarnya dari lereng Merapi, view Gunung Merapi yang terletak hanya 5 kilometer dari puncak.

#. Makam Mbah Maridjan

Tokoh ini sangat terkenal di Indonesia, tentunya sangat familiar dengan nama Mbah Marijan. Juru Kunci Gunung Merapi yang menjadi salah satu korban dari ganasnya erupsi Gunung Merapi tahun 2010 di Dusun Srunen, Desa Kepuharjo Cangkringan.

#. Bukit Glagahsari

Terletak di sebelah utara Makam Mbah Maridjan dan Dusun Srunen, dapat menikmati keindahan Gunung Merapi dari jarak yang sangat dekat. Juga dapat menikmati keindahan Jogja dan Klaten dari lereng Merapi

#. Dusun Jambu

Dusun Jambu terletak antara Sungai Gendol dan Sungai Opak. Pada saat terjadi erupsi Merapi tahun 2010 dusun ini dilalui lahar panas yang sehingga tertutup oleh batu batu besar dan pasir sehingga menjadi area yang sangat gersang.

#. Sungai Gendol

Lokasi ini juga mengingatkan akan kedahsyatan erupsi Gunung Merapi. Ketika terjadi erupsi, Sungai Gendol dilalui lahar panas sejauh 14 kilometer yang mengakibatkan kehancuran dan tertutupnya dusun-dusun di bawah Dusun Jambu dan Kaliadem. Kejadian itu juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa sebanyak 200-an orang di wilayah Cangkringan yang hingga sampai saat ini sebagian belum ditemukan jasadnya.

#. Batu Gajah Kepuharjo

Batu yang sangat besar yang berasal dari lahar panas erupsi Merapi yang terletak di wilayah Desa Kepuharjo dan terletak di pinggir jalan yang menghubungkan antara wilayah Desa Kepuharjo dengan Desa Glagaharjo. Uniknya lagi, batu ini berukuran setara tiga truk besar dan menurut masyarakat setempat batu ini tidak dapat dipecah dengan alat apapun. (NDY)

Endy Poerwanto