SURABAYA, bisniswisata.co.id: BULAN Ramadhan bulan penuh perhatian bagi dunia perhotelan, dengan menyajikan hidangan spesial. Mengusung tema “Turkish Iftar at Jamoo” Shangri la Surabaya lirayang mengajak para tamu untuk menikmati bermacam menu sepuasnya.
Roberto Leone, Director of Food and Beverage Shangri-La Surabaya, mengatakan hotelnya memang ingin menyajikan sesuatu yang berbeda dengan menu-menu spesial dan atmosfir khas Turki. Di antara hidangan es krim Turki atau Dondurma dan Turkish Coffee (kopi Turki).
Allen Sahin, owner es krim Turki, menyebutkan bahan es krim yang terdiri dari susu, gula, butter, whipping cream dan satu bahan khusus yaitu salep yang terbuat dari bubuk bunga anggrek dan menjadikan es krim tersebut elastis.
“Es krim Turki merupakan jenis hard ice cream yang diproses dengan mesin khusus dan wadahnya untuk menjaga es krim tetap padat, tidak mudah cair. Setelah es krim jadi, harus sering diaduk-aduk dengan stick agar mengembang, melar dan tampilannya bagus,” paparnya dalam keterangan resminya, Senin (06/05/2019).
Es krim Turki disajikan oleh ice man yang mengenakan rompi merah bersulam warna emas dan topi khas Turki. Ia akan melakukan atraksi dengan penuh kejahilan dan rnengundang gelak tawa. Tamu tak boleh marah atau kesal, karena tak bisa langsung menerima es krim dalam cone yang dipesan, tapi harus sabar menunggu ice man beratraksi. “Tamu bisa memilih aneka rasa, namun yang favorit adalah rasa coklat, stroberi dan vanila,” ujar Allen yang bersuami pria Turki.
Selain es krim Turki, ada pula kopi Turki yang diracik dalam wadah Turkish handle terbuat dari tembaga dan dipanaskan di atas pasir laut, sehingga mengundang tamu yang penasaran untuk melihat prosesnya dari dekat.
Kopi Turki disajikan oleh Lus Suryanto, Service Manager F&B Shangri-La Surabaya, yang sudah berpengalaman 12 tahun di Dubai dan Abu Dhabi. Ia menuturkan, proses penyajian kopi Turki berbeda dengan kopi biasa dan di kafe-kafe.
Lus menjelaskan, kopi Turki terbuat dari kopi Arabika murni untuk menjamin cita rasa aslinya. Si penyaji akan menuangkan 6-7 gram ke dalam wadah yang disebut Turkish handle yang terbuat dari tembaga agar mudah menyerap panas.
Bagi penggemar kopi sejati, biasanya tidak memakai gula. Namun jika ingin sedikit manis, bisa menambahkan gula. Bisa satu sendok atau lebih. Untuk tingkat kemanisan, bergantung selera. Namun menurut Lus, kopi Turki biasanya disajikan manis.
Racikan kopi lalu dituangi air sebanyak 25-30 ml, kemudian dipanaskan di atas pasir laut yang ditaruh di atas wajan dengan nyala api di bawahnya. Menurut Lus, pasir laut digunakan, karena panasnya bagus. Kopi dipanaskan 7 menit sambil diputar-putar di atas pasir. Setelah mendidih siap disajikan dan dinikmati. (redaksi@bisniswisata.co.id)