HOLLYWOOD, bisniswisata.co.id: Dengan berbagai kontroversinya, film Joker justru mampu memberikan keuntungan besar bagi Warners dan mitrana Village Roadshow dan Bron. Tercatat, film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini menghasilkan keuntungan 600 juta dolar AS (Rp8,4 triliun)
Dilansir Hollywood Reporter, Sabtu (16/11/2019) tayangan fenomenal ini telah melampaui semua harapan, terutama di Amerika Serikat. Di Negeri paman Sam, Joker meraup hampir 340 juta juta dolar AS. Dan 850 juta dolar AS didapatnya dari penayangan di luar AS. Total pendapatan secara global mencapai 1.190 miliar dolar AS (atau sekitar 14 Triliun)
Pencapaian ini menempatkan Joker menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa dalam kategori “R” atau dewasa sampai saat ini. Bahkan Joker akan menjadi film DC keempat yang memperoleh pemasukan melampaui 1 miliar, di belakang Aquaman (1,15 miliar dolar AS), The Dark Knight Rises (1,084 miliar dolar AS) dan The Dark Knight (1,005 miliar dolar AS).
Joker mengungguli Deadpool ($ 783 juta) untuk menjadi peringkat R-rating terlaris sepanjang masa. Joker akan menjadi film Warner keenam yang mencatatkan pendapatan miliaran dolar.
Dalam urutan pendapatan film terlaris dunia seluruh kategori film, Joker menempati urutan ke 44. Posisi pertama dan kedua ditempati oleh Avengers: Endgame dengan 2,79 miliar dolar dan Avatar dengan 2,78 miliar dolar AS. Situs CinemaScore memberikan skor B+, Rotten Tomatoes 69 persen (versi penonton 91 persen) dan IMDb 9 dari 10.
Joker bercerita tentang seorang pria bernama Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) yang berjuang mencari jati dirinya di Kota Gotham. Arthur bekerja sebagai badut, seperti yang dikatakan oleh ibunya, tujuan hidupnya adalah membuat orang tertawa.
Namun nasib sial selalu dia dapatkan. Entah berasal dari penyakitnya (dia bisa tertawa terbahak tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dan dalam waktu yang lama) atau berasal dari orang lain.
Kemudian dia mencoba tampil sebagai komika pada malam hari, tetapi lelucon yang Fleck buat selalu berbalik kepadanya. Keadaan buruk dari internal dan eksternal yang datang bertubi-tubi lambat laun membentuk Fleck menjadi sosok Joker, simbol perlawanan. Sosok Joker sebagai badut menyebar ke seluruh kota dan menciptakan gelombang perlawanan yang meluas.
Meskipun tokoh Joker berasal dari serial komik DC, Phillips mengatakan film Joker tidak akan mengikuti karakter di dalam komik. “Kami tidak mengikuti apa pun dari buku komik, yang mana akan membuat banyak orang marah” kata Phillips dalam laporan Empire.
“Kami hanya menulis versi kami sendiri terkait Joker berasal. Itu adalah hal yang menarik untukku. Kami bahkan tidak megerjakan Joker namun ceritanya tentang kemunculan Joker. Ceritanya tentang laki-laki ini (Arthur Fleck),” tambahnya.
Selain Phillips sebagai sutradara, dia juga menulis naskah bersama Scott Silver. Joker berada dalam naungan studio produksi Warner Bros. Pictures. Selain Joaquin Phoenix, pemain lain yang bergabung di antaranya Robert De Niro, Zazie Beetz, Shea Whigham, Brett Cullen, Frances Conroy, Douglas Hodge dan Shea Whigham. (ndy)