INTERNATIONAL

2020, Kepulauan Faroe Ditutup bagi Wisatawan

TORSHAVN, bisniswisata.co.id: Daftar destinasi wisata yang ditutup bagi wisatawan, semakin panjang. Kini Kepulauan Faroe, sekelompok pulau di Samudra Atlantik Utara yang terletak di antara Skotlandia dan Islandia, ditutup untuk turis pada tahun 2020. Sebenarnya, Setiap akhir minggu, Kepulauan Faroe ditutup dari kunjungan wisatawan karena penduduk melakukan pemeliharaan pada alam dan infrastruktur mereka agar tetap terjaga

“Bagi kami, pariwisata tidak semua tentang angka, Namun kunjungan turis meningkat 10 persen selama beberapa tahun terakhir. Sehingga mengganggu pemeliharaan alam,” ucap Direktur di Visit Faroe Islands Guorio Hojgaard.

Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa ibukota Kepulauan Faroe, Torshavn, memiliki populasi sekitar 13 ribu. Kepulauan Faroe berstatus wilayah otonomi Kerajaan Denmark sejak 1948 ini memiliki masalah dengan pemeliharaan lingkungan yang terganggu akibat ulah wisatawan. Untuk itu pengelola mencoba Mencari cara inovatif untuk merawat rumah dan menyambut pengunjung pada saat yang sama.

Pemberitahuan resmi di situs web pariwisata nasional pulau itu berbunyi “ditutup untuk pemeliharaan, terbuka untuk kesukarelaan”. Artinya, tempat ini akan tutup untuk wisatawan yang berlibur, tetapi, bisa dikunjungi oleh orang luar daerah untuk membantu perawatan.

Mengikuti skema percontohan yang berhasil tahun ini, negara ini telah membuat keputusan untuk menutup tempat wisata utama dan atraksi selama akhir pekan 16-17 April 2020. Hotel akan dibuka dan penerbangan tetap berjalan.

Namun, orang luar yang ingin mengunjungi Faroes selama akhir pekan itu dapat mendaftar untuk membantu mengurus kepulauan tersebut. Pulau-pulau itu mencari 100 relawan untuk datang ke negara itu untuk membantu upaya pemeliharaan.

“Kami menyambut pengunjung ke pulau-pulau itu setiap tahun, tetapi kami juga memiliki tanggung jawab terhadap komunitas kami dan lingkungan kami yang indah, dan tujuan kami adalah untuk melestarikan dan melindungi pulau-pulau itu, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” kata Hojgaard.

Gelombang pertama sukarelawan termasuk wisatawan dari Meksiko, Israel, Australia, China dan Amerika Serikat. Hojgaard mengatakan, begitu mengejutkan popularitas sukarelawan akhir pekan pada 2019 berhasil menarik minat orang luar. Untuk itu, Faroes akan mengulang acara tersebut setiap tahun.

Kepulauan Faroe , juga dikenal dengan sebutan Kepulauan Domba dengan kata lain jumlah domba lebih banyak ketimbang penduduknya. Terdapat 18 pulau yang mendiami Kepulauan Faroe. Kepulauan ini dikenal memiliki pemandangan alam yang berbeda, juga memiliki iklim yang cenderung basah dengan intensitas hujan yang tinggi

Hujan, angin kencang, dan kabut jadi hal umum di Kepulauan Faroe. Alasan ini kerap jadi penyebab terganggunya penerbangan di wilayah ini. Meski punya curah hujan yang tinggi, Kepulauan Faroe juga memiliki musim panas.

Daya tarik kepulauan ini, pemandangan alam yang indah, air terjun, danau wisata bahari yang sangat melekat juga Jajaran rumah dengan atap rumput menjadi pemandangan yang selalu ditemukan di Kepulauan Faroe. Model rumah ini sudah ada sejak lama di sana. Unik dan menakjubkan. (ndy)

Endy Poerwanto