JAKARTA, bisniswisata.co.id: Upaya pemerintah untuk memperluas pemanfaatan wakaf yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan meluncurkan program gerakan nasional wakaf uang membutuhkan dukungan umat Islam.
” Dulu orangtua kita melakukan waqaf untuk 3 M yaitu pembangunan Mesjid, Makam dan Madrasah. Sekarang pemanfaatannya agar difokuskan untuk mengembangkan Halal Industry,” kata Dr Sapta Nirwandar SE, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC), hari ini.
Gerakkan nasional waqaf uang yang dicanangkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Negara Senin lalu, 25 Januari 2021 dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, menggerakkan UMKM memenuhi kebutuhan pasar halal dunia.
” Dulu halal secara bahasa diartikan sebagai sesuatu yang boleh dilakukan, digunakan, dikonsumsi menurut hukum Islam. Sekarang halal adalah brand dimana kaum Muslim dan non Muslim juga membutuhkannya karena kini menjadi pilihan umat ciptaan Tuhan bukan soal tuntunan agama semata,” kata Sapta Nirwandar.
Menurut dia, memontum disaat pandemi global Indonesia masuk menjadi ranking ke-2 secara global sebagai The Most developed countries in Islamic Finance dan Global Islamic Economy Indicator 2020/2021, ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi Syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan Syariah sangat tepat untuk serius fokus pada halal industry.
Penilaian dari Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 ini menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah.
Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya industri halal Indonesia. Pada tahun 2020, nilai perdagangan industri halal Indonesia antara lain makanan, kosmetik dan obat-obatan, travel, fashion telah mencapai US$3 Miliar dan trend terus meningkat
“Dana waqaf uang yang terkumpul bisa untuk pengembangan halal industry yang mencakup makanan halal, keuangan Islam, travel, fesyen, media dan rekreasi, farmasi dan kosmetik,” kata Sapta, pakar pariwisata dan pendiri Ketua Indonesia Tourism Forum ( ITF) ini.
Itulah sebabnya seruan waqaf uang harus ditanggapi dengan positif oleh 230 juta umat Islam di Indonesia karena halal industri sektor- sektornya berpihak pada pemberdayaan UMKM yang justru selama ini telah menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia.
Apalagi sebagai negara yang memiliki penduduk Muslim terbesar, Presiden Jokowi menegaskan sudah saatnya Indonesia memberikan contoh, praktik pengelolaan wakaf yang transparan, yang profesional yang kredibel yang bisa dipercaya dan memiliki dampak ekonomi umat Islam.
” Janji Presiden untuk pengelolaan wakaf uang yang transparan, profesional dan kredibel itu bukan hanya pada rakyat tapi juga pada Allah SWT,” tegas Sapta.
Saat ini potensi wakaf sangat besar di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan wakaf tunai mencapai Rp188 triliun, ungkap Presiden Jokowi.
Gerakan waqaf ini sebagai upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial di Tanah Air dan secara signifikan menggerakkan ekonomi nasional khususnya usaha mikro dan usaha menengah.