JAKARTA, bisniswisata.co.id: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, memastikan pembukaan border untuk wisman pada Juni-Juli Masih On Target. Untuk itu Pemerintah amankan Bali bagi pintu masuk kepulangan pekerja imigran Indonesia dan larang masuknya wisatawan India.
Berbicara pada Extended Weekly Press Briefing yang digelar Senin (3/5), Sandiaga menjelaskan warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun waktu 14 hari sebelum kedatangan diantisipasi.
“Mereka (WNI) hanya masuk melalui tujuh pintu pemeriksaan imigrasi, yaitu empat bandar udara (Soekarno-Hatta, Juanda, Kualanamu, Sam-Ratulangi), dan tiga pelabuhan (Batam Centre, Sri Bintan Pura, Dumai),” kata Sandiaga Uno.
Kebijakan itu a.l untuk menjaga agar jadwal pembukaan Bali untuk wisatawan Internasional masih tetap sesuai jadwal. Larangan mudik juga selain menahan penyebaran varian baru virus Corona juga diharapkan menjauhkan RI dari lonjakan kasus harian di masa libur Lebaran sehingga semua rencana bisa direalisasikan dengan baik.
Pekan lalu pada 24 April 2021, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jhoni Ginting mengungkapkan bahwa selain menolak masuk orang asing, juga menghentikan sementara penerbitan visa bagi warga negara India.
Larangan ini seiring dengan lonjakan kasus infeksi virus Corona yang terjadi di India yang bahkan oleh netizen disebut sebagai tsunami Corona. India menghadapi gelombang kedua COVID -19 yang sangat parah sehingga sejumlah negara melarang pendatang dari negara itu masuk.
Selain Indonesia, sejumlah negara juga memberlakukan kebijakan yang sama untuk melarang masuknya pendatang dari India seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Kuwait, Perancis, dan Kanada.
Selain alasan lonjakan kasus di India, negara-negara ini menyebutkan alasan lainnya yaitu dua virus mutan yang saat ini telah beredar di negara berpenduduk 1,3 miliar itu.
Menparekraf/ Ketua Baparekraf Sandiaga Uno mengatakan kasus masuknya warga India ke Indonesia diharapkan tidak mempengaruhi pembukaan border pada Juni-Juli 2021 mendatang.
“Untuk bulan Juni-Juli itu masih sesuai target atau on target tetapi untuk Travel Corridor Arrangement (TCA), informasi yang kita terima sedang difinalisasikan tetapi kita akan mempertimbangkan keadaan terkini di India,”
Sandiaga mengatakan akan melakukan beberapa langkah antisipasi terkait hal tersebut. Salah satunya dengan membatasi masuknya warga negara India ke Indonesia.
“Ini yang menjadi pusat perhatian kita sekarang bahwa melihat di pantauan berita-berita dan informasi yang kita terima keadaan yang memprihatinkan oleh negara sahabat kita, India,” ujar Sandiaga..
Sandiaga memastikan bahwa pihaknya ingin pembukaan kunjungan turis asing tersebut dilakukan tetap dengan koridor yang tepat. Sehingga tidak menjadi risiko penyebaran COVID-19 terutama dengan varian-varian baru.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, R Kurleni Ukar, mengatakan, berkaitan dengan pembukaan kunjungan wisman pada Juni-Juli mendatang juga akan melihat perkembangan kasus yang ada.
“Pembukaan itu harus berbasis fakta dan data, jadi kita monitoring datanya apakah itu sudah memungkinkan atau tidak. Jadi, kita tidak ingin gegabah untuk membuka border jika memang kita tidak siap,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Nike itu juga menambahkan bahwa pembukaan kunjungan wisman pada Juni-Juli tersebut juga bergantung dengan kesiapan daerah dan industri yang akan dibuka
“Yang paling penting adalah kesiapan industri dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengatur wisatawan yang datang ke daerahnya itu bisa tidak membawa COVID-19 dan tidak terkena COVID-19 saat masuk ke Indonesia,” pungkasnya.
