NEWS SOSOK

Proposal Langit Audur Linda Sebagai Penyanyi Profesional

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kalangan netizen tentunya masih ingat dengan gadis bule mualaf yang bersyahadat setelah mendengarkan penjelasan Gus Miftah, ulama muda yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman mengenai Islam di belakang layar studio televisi swasta.

Pemilik nama lahir Audur Linda Sonjudottir ini merupakan seorang bule yang berasal dari Islandia ( Iceland)  dan sebelumnya mengaku Ateis meski keluarganya penganut Kristen. Namanya menjadi viral setelah dirinya bertemu dengan Gus Miftah dan memutuskan untuk bersyahadat, memeluk agama Islam November 2020 lalu.

Bagaimana dia menjalankan puasa pertamanya dibulan Ramadhan 2021 ini ? ” Full dipotong masa mentruasi saja dan sejak Senin kemarin Inshaa Allah saya sudah cicil bayar hari-hari saya tidak puasa,” ujarnya riang.

Saat berpuasa dia juga menyelesaikan single album  Shalawat Badar Audur Linda Sonjudottir featuring Adnan yang bisa disimak di laman: https://youtu.be/43ufkfFNHsQ

” Alhamdulilah ini proyek amal saja dan sempat mengisi Festival Ramadhan di Mall Jambu, Bogor. Meski proyek amal tapi para tenant memberikan saya banyak baju untuk Lebaran dan pakaian sehari-hari,” kata Linda.

Hari-harinya setelah menjadi Mualaf membuatnya terharu karena banyak sekali kemudahan yang dia peroleh. Mantan mekanik otomotif di negaranya ini mengatakan ide awal membuat single album shalawat badar ini  muncul dari Dika dan Bayu Randu sebagai publisher dari Musicblast yang sudah dianggap sebagai saudara baru bahkan seperti orang tua asuhnya.

Ide itu lalu diwujudkan dengan mendaulat Doddy Katamsi, sang legend dalam dunia tarik suara, pelatih vokal, penulis lagu dan Music Pro lainnya untuk membimbing Audur Linda menjadi penyanyi.

“Terharu sekali terutama dengan sambutan teman- teman musisi yang saling mendukung sehingga diproduseri oleh Jeyhend, video clip dibuatkan oleh Sintesa TV,” jelasnya.

Penampilannya dalam single album itu membawa pengalaman spiritual yang lebih dalam. ” Saya ingin jadi warga negara Indonesia supaya bisa jadi penyanyi Islami di negara yang membuat saya hijrah menjadi Muslimah,” tegasnya.

Pulang ke Iceland setidaknya hanya untuk visit atau sekedar mudik karena dia akan langsung mengurus kewarganegaraan baru. Gadis cantik ini mengaku orangtua dan keluarga besar ibunya termasuk kakek-nenek masih lengkap.

Mereka tidak masalah Linda menjadi penganut Muslim karena dia sudah dewasa dan dapat menentukan pilihan hidup serta keyakinannya sendiri.

Sebagai anak tunggal dari perkawinan ibu dan ayahnya, Linda mengaku ibunya istri ke dua karena ayahnya sebelumnya sudah punya istri dengan 3 anak perempuan dan satu laki yang beda rumah sehingga hubungannya tidak sedekat dia dengan adik atau kakak dari ibu kandungnya.

“Pokoknya saya ingin menjadi contoh di dunia bahwa saya akan melakukan syiar agama Islam lewat lagu dan musik seperti Maher Zain yang albumnya sukses sekaligus mengangkat kembali pamor musik Islam di dunia,” kata Audur Linda.

Datang ke Jakarta dari Bali pada Oktober 2020 untuk menemui musisi yang bisa melatihnya menjadi penyanyi rocker, ternyata sebulan kemudian tepatnya 17 November 2020 dia bersyahadat tepat di belakang panggung stasiun televisi MNC Group yang mengundang Gus Miftah, ucapnya.

Setelah menjadi Muslimah, musisi-musisi di sekelilingnya malah mengarahkannya menjadi penyanyi religi dan meski tanpa sponsor dan hanya proyek akhirat,  single Shalawat Badar yang kini bisa dinikmati gratis melalui Youtube menambah keyakinannya untuk mencintai Allah SWT melebihi segalanya.

Jalan hidup

” Sudah terbukti jalan hidup saya sekarang lebih tercerahkan, damai dan tenang padahal sejak jadi Muslimah saya belum bisa menjalankan ibadah dengan baik tapi sebaliknya kebaikan yang Allah SWT berikan untuk saya mengalir terus, Alhamdulilah,” kata Linda penuh rasa syukur.

Lahir 23 tahun lalu di Mosfellsbaer, sebuah kota kecil di Islandia, Linda mengenang, masa kecilnya diwarnai kebahagiaan. Dia mulai tertarik pada berbagai bahan bacaan, termasuk literatur yang mengarahkan orang agar tidak beragama. Ia ingat, saat berusia 12 tahun dirinya mulai mengklaim sebagai seorang ateis.

Tergolong gadis macho, olahraga yang dipilihnya ketika masa remaja adalah sepak bola dan bergabung pada sebuah klub amatir sepak bola wanita setempat. Ia juga menekuni cabang olah raga angkat beban yang bukan dilakukan sekedar hobi tapi juga aktif berkompetisi.

Sebelum tiba di Indonesia, pekerjaannya adalah mekanik di perusahaan otomotif. Sambil berkarier dan mengumpulkan uang, perempuan yang hobi jalan-jalan itu juga mengikuti klub sepeda motor trail.

Memang sejak SMA, Linda tertarik pada bidang baru, yakni otomotif. Baginya, penampilan seorang perempuan di atas kendaraan roda dua begitu memukau.

Saat itu, ia tidak hanya mempelajari keterampilan mengendarai sepeda motor, tetapi juga seluk-beluk mesin. Sampai-sampai, dirinya mengikuti kursus mekanik.

Audur Linda kekuarkan single album Shalawat Badar bersama Adnan. ( Foto: Sintesa TV)

Akhirnya seorang teman  mengungkapkan ide yang cukup fantastis berkeliling dunia dengan sepeda motor. ” Ini bukan angan-angan tetapi memang mimpi yang ingin jadi kenyataan jadi kami berdua menabung dan bersama  memulai perjalanan jauh,”

Empat bulan lamanya mereka berkeliling Asia Tenggara dan Australia dengan sepeda motor. Dua wilayah itu dipilih karena menjanjikan pengalaman baru bagi seorang Islandia yang jarang mengalami iklim tropis.

Bali menjadi salah satu destinasi utama Linda dalam petualangannya. Ia mengaku terkesan dengan keramahtamahan orang-orang Indonesia, khususnya yang dijumpainya di Pulau Dewata. 

Menurutnya, kebanyakan warga setempat menyambutnya dengan baik. Tak butuh waktu lama, ia pun jatuh cinta pada negeri ini karena mereka langsung memperlakukannya sebagai saudara.

” Koper dan barang bawaan lain ketika pertama datang ke Bali Agustus 2019 masih disimpan di rumah teman, orang Bali,” jelas Audur Linda.

Masih di Bali, dirinya menemukan hobi baru, yakni bermusik. Bahkan, Linda kemudian memutuskan untuk berkarier sebagai pemain gitar dan penyanyi rock.

Pekerjaannya di perusahaan otomotif pun dilepaskannya. Teman seperjalanannya sudah pulang duluan ke Islandia hingga akhirnya tiba-tiba pandemi global COVID- 19 melanda. Untunglah Linda gadis yang ramah dan mudah bergaul sehingga dia banyak memiliki teman baik di Bali.

Meski aktivitasnya sempat terhenti dan Linda mengalami kecelakaan yang meskipun kecil membuat kakinya kesulitan berjalan normal untuk beberapa bulan. Namun dia tergolong memiliki kemauan keras dan pantang menyerah dalam menggapai cita-citanya saat ini.

Itulah sebabnya, begitu penerbangan domestik mulai menggeliat, Linda langsung terbang ke Jakarta menemui Dika dan Bayu, musisi dan event organizer yang dikenalnya di Bali.

” Selanjutnya, hidayah Allah datang, saya akan mengikuti kata hati menjadi pemusik dan menciptakan lagu sendiri jadi penyanyi kelas dunia. Saya berharap bisa tampil di skala lebih besar bukan mall lagi. Saya berharap ada label record yang mengontak saya untuk melakukan syiar Islam bersama,” tutupnya.

Begitulah Linda kembali menunjukkan sikap percaya diri dan tekad yang kuat. Di singgung masalah sikap pantang menyerahnya itu jawabannya justru dasyat. ” Ada Allah SWT, dia maha mendengar proposal saya ke langit untuk syiar Islam,”.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)