MATARAM, bisniswisata.co.id: Tingginya harga tiket pesawat ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikeluhkan, para calon penumpang pesawat. Harga tiket dari Jakarta tujuan Lombok hampir Rp 1 juta, bahkan kadang lebih saat peak season yang dianggap mencekik
Calon penumpang yang sambat adalah warga Cibinong, Jawa Barat, Ayu Aliffia (29), termasuk yang mengeluhkan harga tiket pesawat dari Jakarta ke Lombok hampir Ayu menilai harga tiket sebesar hampir Rp 1 juta dari Jakarta ke Lombok terbilang mahal.
Ayu membandingkan dengan rute penerbangan dari Jakarta ke Bali yang masih bisa didapat seharga Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Ayu menyayangkan tingginya harga tiket ke Lombok. Padahal, Lombok saat ini sedang menjadi salah satu destinasi tujuan wisata. “Bagaimana mau bersaing dengan Bali. Saat ini, ke Bali tetap bisa dapat Rp 500 ribu,” ujar Ayu di Mataram, Jumat (23/11).
Diharapkan, pemerintah dan maskapai mencari solusi atas tingginya harga pesawat ke Lombok. Mengingat banyak orang yang hendak berlibur ke Lombok akan berpikir dua kali jika melihat harga tiket yang begitu tinggi. “Masak dari Jakarta ke Singapura dan Malaysia lebih murah daripada ke Lombok, sayang sekali,” kata Ayu
Seperti dilansir Laman Republika.co.id, Ayu sendiri terpaksa membeli tiket dengan harga relatif mahal karena sudah ada acara di Lombok. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap harga tiket pesawat ke Lombok karena sangat berdampak bagi pemulihan sektor pariwisata Lombok pascagempa lalu.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat merupakan hal yang wajar dari segi bisnis maskapai. “Sekarang biasa hukum ekonomi kalau permintaan banyak, harga naik, kalau permintaan turun, harga juga akan menyesuaikan,” ujar Zul.
Zul menjelaskan, sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia dan Lion Air Group juga menurunkan frekuensi penerbangan ke Lombok pada saat ini. Zul mengatakan, hal ini terbilang normal karena November merupakan low season. Kondisi ini dimanfaatkan manajemen maskapai melakukan perawatan pesawat untuk mengantisipasi banyaknya penumpang saat peak season pada Desember mendatang. (EP)