BUENOS AIRES, bisniswisata.co.id: Aerolineas Argentinas, maskapai penerbangan milik negara Argentina membatalkan semua penerbangan yang dijadwalkan Senin. Pembatalan ini dilakukan terkait rencana pemogokan massal yang dilakukan pilot serta awak kabin lainnya. Pemogokan ini dilakukan beberapa hari menjelang negara itu menjadi tuan rumah pertemuan G20.
Lebih dari 370 penerbangan, yang mempengaruhi kunjungan 40.000 wisatawan ke negara yang dikenal dengan sebutan “Parisnya Amerika Selatan”, telah dicoret dari jadwal, kata Aerolineas dalam sebuah pernyataan resminya, di Buenos Aires, Jumat (22/11).
Pada 30 November 2018, pertemuan tahunan para pemimpin 20 negara ekonomi terbesar dunia akan diadakan di Buenos Aires. KTT G20 akan menjadi yang terbesar yang pernah diadakan di Argentina. Negara dengan inflasi dan resesi berharap untuk menggunakan pertemuan G20 untuk memamerkan kebijakan ramah lingkungan dari Presiden Mauricio Macri.
Sejak menjabat pada akhir 2015, Macri dinilai gagal menarik investasi asing yang signifikan. Industri di Argentina sering diwarnai dengan aksi pemogokan oleh aktivis serikat pekerja. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa investor masih pikir-pikir untuk masik ke Argentina.
“Mengingat kebutuhan untuk melindungi penumpangnya, Aerolineas terpaksa membatalkan seluruh operasi yang dijadwalkan untuk hari itu (Senin) dan memprogram ulang penerbangan dengan cara yang paling teratur,” kata pernyataan itu.
Dua serikat pilot ditambah Asosiasi Personel Aeronautika dan Asosiasi Tenaga Teknis Aeronautika di antara kelompok akan menyerang, kata pernyataan itu. “Mulai pukul 00:00 Senin pagi (03:00 GMT) 26 November akan ada penghentian total kegiatan,” kata sebuah pernyataan di situs serikat pilot lokal APLA.
Pemogokan terbuka berakhir masalah termasuk apa serikat disebut upah yang tidak memadai. Penghentian tenaga kerja adalah hal yang umum di Argentina. Mereka umumnya menuntut kenaikan gaji sesuai inflasi yang sulit dipenuhi oleh para majikan mereka.
Pada Oktober lalu, harga konsumen di Argentina naik 5,4 persen. Inflasi tahunan diperkirakan akan mencapai 47 persen pada akhir tahun ini, menurut jajak pendapat terbaru dari bank sentral. (EP)