MARSEILLE, Perancis, bisniswisata.co.id: Upaya promosi potensi perekonomian Indonesia termasuk dibidang pariwisata tetap berlangsung di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Kali ini, KJRI Marseille kembali menyelenggarakan seri webinar bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan bertajuk “Should you keep doing business with Indonesia?” yang diikuti oleh 47 pengusaha dan pimpinan dari berbagai bidang usaha.
Webinar mengundang narasumber Aditia Prasta (Direktur Indonesia Investment Promotion Centre – IIPC London), Dicky Kartiko yono (Chief Representative Bank Indonesia London), dan Eka Moncarré, Kepala Visit Indonesia Tourism Office Country Manager Paris.
Dalam rilisnya, KJRI yang menyelenggarakan kegiatan, Rabu, juga menghadirkan pimpinan berbagai perusahaan yang memiliki hubungan strategis dengan Indonesia seperti Philippe Massé , Presiden Asosiasi PRODAROM, Olivier Toussenel (General Manager Landaur International Seafood, dan Stéphane Objois, Managing Director Objois Company.
Dalam periode 5 tahun antara 2015 – hingga kwartal pertama 2020 ini, Prancis menduduki peringkat kedua di Eropa dalam jumlah proyek investasi ke Indonesia yaitu sebanyak 2777 proyek, di bawah Inggris dan menduduki peringkat kelima di Eropa dari segi nilai investasi senilai US$ 711 juta , di bawah Belanda, Inggris, Swiss, dan Jerman.
Sektor utama investasi Prancis ke Indonesia ada di industri pariwisata seperti hotel dan restoran dan industri logam, mesin, serta produk elektronik. Indonesia tetap membuka peluang invetasi seluasnya dalam 44 proyek infrastruktur melalui skema public private partnership (PPP), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sektor manufaktur produksi mobil listrik, infrastruktur pariwisata, energi terbarukan, dan ekonomi digital.
Khusus sektor pariwisata, pertumbuhan wisatawan mancanegara ke Indonesia tercatat mencapai 12.58% di tahun 2018. Angka ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan di kawasan ASEAN (7.4%) dan global (5.6%).
Meningkatnya minat turis asing ke Indonesia menjadikan Indonesia sangat menarik sebagai target investasi pariwisata. Menurut Eka Moncarré, beberapa potensi pengembangan investasi sektor pariwisata di Indonesia diantaranya mencakup responsible tourism, sustainable tourism, community tourism, ecotourism, dan participative tourism.
Seluruh sektor tersebut berpeluang menempatkan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang mengedepankan experience-based tourism, kemanusiaan, dan peka terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Webinar menarik kesimpulan bahwa meskipun di tengah pandemi COVID-19 yang menerpa perekonomian global, kondisi perekonomian di Indonesia tetap kondusif dan memiliki potensi besar sebagai destinasi investasi.
Eka Moncarre menambahkan bahwa Webinar berhasil mempertemukan pelaku usaha, partner dan calon partner yang sepakat untuk terus berbisnis. “Asosiasi Aromatic menawarkan pendidikan dan latihan bagi pemuda Indonesia dalam pengolahan dan produksi essential oil,” kata Eka.
Sedangkan perusahaan Seafood Launderer ingin berpartner budi daya bandeng organik di Sumatera. Pengusaha dan importir kerajinan dan batik ingin berpartner dan membantu labeling produk Indonesia