DAERAH

Pariwisata Manado Dongkrak Kenaikan PAD

MANADO, bisniswisata.co.id: Terkenal dengan keindahan alamnya, membuat perkembangan pariwisata di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) menyulut kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada semester I tahun 2018.

“Hasil evaluasi pada semester pertama 2018, menunjukkan realisasi PAD Manado mencapai 47 persen dari target tahun ini mampu terdongkrak, di mana terbanyak disumbangkan dari pariwisata seperti pajak hotel dan restoran,” kata Wakil Wali Kota Manado, Mor Dominus Bastiaan, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/7/2018)

Dilanjutkan, dari evaluasi yang dihadiri seluruh perangkat daerah pengumpul PAD, menunjukan semester satu tahun ini, realisasi PAD mencapai Rp162 miliar dari target Rp339 miliar pada induk APBD 2018.

Secara umum, dia mengatakan, tingginya tingkat kunjungan wisatawan di Manado, telah membuat hunian hotel naik demikian juga dengan kunjungan restoran, sehingga secara otomatis membuat pajak yang dibayarkan juga tinggi. “Otomatis penyetoran pajaknya kepada pemerintah pun naik, sehingga membuat PAD Manado terdongkrak juga,” katanya.

Karena itu, Bastiaan mengatakan, hasil evaluasi anggaran pada semester satu 2018, menunjukan realisasi PAD Manado masih on the track yang diharapkan akan terus demikian sampai akhir tahun.

Bastiaan mengatakan, pendapatan paling banyak disumbangkan oleh sektor pajak hotel dan restoran, dimana pada semester satu 2018, sudah berada di atas 50 persen dari target yang ditetapkan pada induk APBD 2018.

Dia mengatakan, untuk mendorong terus meningkatnya PAD Manado, pemerintah juga memaksimalkan semua potensi pendapatan daerah, bukan hanya dari sektor hotel dan restoran saja, tetapi semua termasuk parkir, IMB dan lainnya.

Tak bisa dipungkiri, Manado kota kedua paling ramai di Sulawesi setelah Makassar. Manado juga banyak tempat wisata yang tidak kalah indahnya. Dengan perekonomian di Manado tumbuh cepat, banyak tempat wisata yang bisa dilihat di Manado. Banyak tempat wisata yang terkenal di Manado, yang layak dikunjungi untuk berlibur bersama keluarga. Apa saja tempat wisata yang bisa kita temui di Manado?.
Berikut adalah beberapa tempat wisata di manado :

#. Taman Laut Bunaken

Ini adalah tempat wisata Manado ini paling ngetrend. Dengan pemandangan paling menakjubkan, taman laut ini ditetapkan menjadi salah satu situs warisan dunia tahun 2005 oleh Unesco. Tak heran kalau banyak biota laut, aneka ragam terumbu karang, ikan yang berwarna warni dan cantik, membuat tempat ini menjadi seperti surga bagi pecinta kegiatan menyelam, snorkeling dan fotografi. Ada lebih dari 30 titik selam yang ada, dan tentu membuat kita betah berlama-lama menyelam. Jika tidak bisa berenang, tidak usah takut, karena kita bisa berwisata dengan kapal selam khusus dengan kaca transparan sebagai dinding supaya kita bisa melihat pemandangan bawah laut dengan jelas. Meskipun kita bisa datang kapanpun, tetapi yang paling baik adalah bulan Maret sampai Agustus. Air yang lebih jernih sehingga jarak pandang kita lebih jauh dan baik.

#. Danau Tondano

Danau ini merupakan salah satu destinasi utama di Manado. Tempat wisata yang juga pas untuk dikunjungi bersama keluarga ini terbentuk akibat aktivitas vulkanis, mirip dengan kejadian pembentukannya danau Toba. Dengan pemandangan yang indah, asri, dan teduh membuat pengunjung betah dan senang berlama-lama di daerah Danau Tondano ini. Danau wisata yang juga memiliki pulau kecil di tengah danaunya ini memiliki luas sekitar 4000 hektar dan diapit oleh tiga gunung, yaitu Gunung Tampusu, Gunung Kaweng, dan Gunung Masarang. Wisatawan bisa berkeliling dengan perahu motor untuk 10 penumpang.

#. Gunung Tumpa

Terletak di kelurahan Meras, kecamatan Bunaken dan bisa ditempuh sekitar satu jam dari pusat kota Manado dengan angkutan darat ini kita bisa melihat pemandangan berupa pepohonan yang hijau dan kebun kelapa. Pemandangan yang luar biasa indah akan memanjakan mata kita, dengan pemandangan alami yang menunggu untuk dijelajahi. Lokasi ini wajib dikunjungi bagi wisatawan yang suka dengan fotografi. Dengan sedikit menanjak ke tempat yang tepat, para fotografer dan juga pendaki serta pencinta alam bisa menikmati pemandangan yang indah dan juga menikmati alam yang segar, objek foto-foto yang menarik dan juga pepohonan yang rindang. Bagi para penggemar fotografi, bisa mendapatkan foto untuk matahari terbit dan juga matahari tenggelam.

#. Air Terjun Kima Atas

Air terjun Kima Atas memang air terjun di Indonesia yang wajib dikunjungi, tetapi tetap menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang mengunjungi daerah Manado. Berjarak kurang lebih 15 kilometer dari kota Manado, pengunjung hanya membutuhkan waktu tempuh 20 menit dengan kendaraan darat. Air terjun yang berada di Kelurahan Kima Atas ini memiliki banyak pepohonan, udara sejuk, air jernih dan senantiasa menemani kita dengan pemandangan yang indah. Aliran yang tidak terlalu deras membuat kita aman untuk berenang dan bermain air. Atau setelah kita puas dengan berenang, bermain air dan berfoto-foto dan kita hanya ingin menikmati pemandangan dan gemericik air, kita bisa bersantai di sekitar lokasi air terjun yang memiliki banyak hidangan kuliner yang menarik untuk dicicipi.

#. Taman Wisata Tandurusa

Bagi wisatawan yang suka melihat binatang unik, tidak ada salahnya melihat koleksi hewan di taman wisata Tandurusa. Taman di Kecamatan Aertembaga dan berjarak sekitar dua jam dari pusat kota Manado, memiliki banyak koleksi binatang endemik yang beragam khas Sulawesi. Tidak akan bosan menjelajah taman wisata ini, karena sarat informasi dan memiliki banyak hal menarik yang bisa dilihat dan dipelajari. Mulai dari babirusa, monyet hitam, tarsius, sampai berbagai jenis burung bisa ditemui di taman wisata ini. Tarsius sudah menjadi ikon Sulawesi Utara. Binatang yang bentuknya menyerupai monyet tetapi bertubuh tak lebih besar dari 15 centimeter ini memiliki tangan dan kaki yang berukuran lebih panjang dari tubuhnya. Ciri lain yang mencolok dari binatang ini adalah matanya yang bulat dan besar, berukuran hampir separuh dari wajahnya.

#. Pantai Malalayang

Salah satu objek wisata yang juga tidak bisa dilewatkan adalah pantai Malalayang yang berlokasi tidak jauh dari pusat kota, sekitar 4 kilometer dari kota Manado. Tempat yang sangat populer dengan masyarakat di sekitar Manado ini memiliki banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Mulai dari snorkeling, diving, bermain air, berenang, sampai berbincang dan menikmati wisata kuliner yang berjejer di sepanjang pantai Malalayang. Tempat ini memiliki keindahan bawah laut yang tidak kalah menarik, dan di sekitar pantai pun ada tempat penyewaan alat selam untuk pengunjung yang tidak membawa alat selam. Berbeda dengan pantai yang lain, pantai Malalayang memiliki pasir berwarna hitam dan memiliki ombak yang tenang, sehingga kita bisa bermain air tanpa khawatir. Selain menyelam dan berenang, wisatawan bisa menikmati wisata kuliner yang ada tepat di pinggir pantai.

#. Waruga Sawangan

Salah satu situs peninggalan sejarah yang menjadi andalan destinasi utama wisata di Sulawesi Utara adalah Waruga Sawangan. Masyarakat Sulawesi Utara, khususnya suku Minahasa memiliki tradisi yang unik dalam pemakaman yakni dengan menguburkan orang yang telah meninggal ke dalam wadah bernama waruga. Waruga memang tersebar di berbagai tempat di Sulawesi Utara, tetapi di desa Sawangan ini, wisatawan bisa melihat Waruga dalam jumlah yang banyak. Waruga sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian badan dan kepala atau penutup. Seluruhnya terbuat dari batu utuh, dan bagian badan umumnya berbentuk persegi empat dengan ruang kosong di bagian tengah untuk meletakkan jenazah yang akan dimakamkan. Waruga Sawangan berlokasi di Desa Sawangan, sekitar 45 menit dari Kota Manado.

#. Museum Negeri Sulawesi Utara

Jika para wisatawan ingin mengenal Manado lebih dekat, tentu bisa mampir ke museum negeri Sulawesi Utara di Manado. Pengunjung bisa mengenal lebih dekat budaya suku Minahasa, suku asli di provinsi Sulawesi Utara, dan juga sejarah-sejarah yang menarik mengenai Sulawesi Utara maupun daerah lain di Sulawesi. Tempat yang berada di dalam kota Manado ini memiliki nyaris 3000 koleksi. Tidak hanya foto-foto dan catatan bersejarah saja, tetapi benda-benda bersejarah mulai dari miniatur rumah adat, pakaian adat, peralatan menangkap ikan, peralatan rumah tangga, benda peninggalan pahlawan daerah, alat musik tradisional, dan juga patung-patung serta diorama sejarah yang berjejer rapi dan terawat, sehingga kita mudah melihat dan mempelajari informasi baru itu di dalam museum. Untuk masuk ke area wisata museum ini, pengunjung diwajibkan membayar, tetapi bayaran yang dipungut pun tidak mahal, jadi tidak usah takut.

#. Manado Tua

Manado Tua berupa pulau berjarak sekitar 16 kilometer dari kota Manado merupakan salah satu pulau yang juga wajib dikunjungi wisatawan yang suka menikmati keindahan alam. Berbeda tapi tak sama dengan pantai Derawan Kalimantan Timur, pantai di pulau Manado Tua bisa dicapai dengan menempuh perjalanan sekitar 60 menit dengan kapal motor. Pulau yang memiliki gunung berapi dan banyak pohon rindang ini memiliki panorama bawah laut yang spektakuler, tidak kalah dibandingkan dengan Bunaken dan Pulau Siladen. Pulau Manado Tua juga pernah menjadi salah satu lokasi pelaksanaan World Ocean Conference di tahun 2009 silam, membuat penduduk sekitar merawat dan menjaga kebersihan pulau ini.

#. Jembatan Soekarno

Terbilang masih baru, Jembatan Soekarno diresmikan pada bulan Mei 2015. Meskipun begitu, jembatan megah ini terlihat gagah ketika matahari terbenam. Wisatawan biasanya berfoto dengan latar belakang Menara Lilin yang berlokasi tidak jauh dari Jembatan Soekarno.
Ketika langit berubah kemerahan dan matahari mulai terbenam, pemandangan yang disajikan di sekitar jembatan sangat menarik dan sayang kalau tidak difoto. Untuk pengunjung yang tidak membawa kamera, di sekitar jembatan banyak penyedia jasa foto yang bisa mencetak foto dan langsung dibawa pulang.

#. Kampung Cina

Terletak di tengah pusat kota Manado, kampung Cina merupakan tempat dengan banyak bangunan-bangunan toko tua yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Bangunan yang masih dipertahankan seperti bentuk aslinya memiliki sentuhan arsitektur colonial, ditambah dengan warna-warna etnis. Di tempat ini, pengunjung bisa melihat klenteng tertua di Manado, Ban Hing Kiong yang dibangun pada tahun 1819 dan masih megah. Selain itu, tidak jauh dari klenteng Ban Hing Kiong, terdapat juga sebuah klenteng yang sudah berdiri sejak lama meskipun tidak setua klenteng Ban Hing Kiong yang bernama Klenteng Kwang Kong. Banyak toko-toko yang menjajakkan makanan, minuman, dan cinderamata untuk oleh-oleh di sepanjang jalan, jadi wisatawan bisa berjalan-jalan sambil mencuci mata. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto