FASHION

Paris Fashion Week 2019, 5 Desainer Muda Indonesia Go Internasional

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pertama kalinya startup Indonesia memboyong lima perancang busana Indonesia yang masih pemula dan berusia muda di bawah 23 tahun, memamerkan busana rancangannya di dalam rangkaian acara Paris Fashion Week 2019.

Startup yang bernama Fashion Division membawa dan mengadakan independent fashion show, yang masih dalam rangkaian acara dari Paris Fasion Week 2019, yang digelar akhir September hingga Oktober 2018. Fashion Division ini memberi kesempatan desainer muda agar bisa tumbuh berkembang juga membesarkan bisnis maupun jaringan sehingga mampu berkiprah di ajang internasional

Dalam Fashion Division Paris Fashion Show 2018 ini, kelima perancang busana muda dari Indonesia mendapat kesempatan memperlihatkan delapan rancangan busananya, yang berlangsung di Hotel Le Marois Salons France-Ameriques, Paris, pada Jumat, 28 September 2018 pukul 18.00 waktu setempat.

Ini adalah venue yang juga digunakan oleh John Galliano saat mengadakan showcase koleksinya tahun lalu. Acara ini akan dihadiri oleh calon pembeli potential kelas dunia, diantaranya pemilik The Goods departemen store, pemilik butik di eropa, serta sekitar 50 media dan fashion blogger dari Prancis, Rusia, Jerman dan Amerika Serikat.

“Event ini kami dedikasikan untuk mempromosikan Fashion Indonesia. Respon dari sana (Eropa) pun sangat baik. Setelah kami bocorkan salah satu koleksi busana lewat Instagram, sekitar 50 media dari Paris, Rusia, Jerman dan US menyatakan akan datang dan meliput secara langsung”, seperti yang dikatakan Wulan S. Haryono – Founder & Program Director Fashion Division Indonesia dalam siaran pers, Sabtu (08/09/2018).

Wulan melanjutkan, pihaknya saat ini tengah menjaring para desainer pemula Asia untuk bisa tampil di ajang Paris Fashion Week 2019. Sejauh ini, perancang pemula dari Thailand dan Filipina tertarik ikut seleksi. Ada dua tahap pendaftaran yang bakal dilakukannya, pada Februari dan Oktober. Ia optimistis peserta yang tertarik tidak cuma dari Indonesia tapi juga negara Asia lainnya.

Fashion Division memilih lima perancang lokal dari hasil seleksi. Jumlah peminatnya ada 37 perancang busana. “Kelima desainer tersebut dipilih lewat serangkaian proses seleksi dengan kriteria keunikan desain, ciri khas brand dan kualitas bahan,” katanya.

Ajang tersebut menjadi tahun pertama pelaksanaan Fashion Division dalam berkiprah di bidang fesyen. Sekaligus untuk mengenalkan lebih dekat hasil rancangan desainer Indonesia ke para mitra di luar negeri. “Acara ini bertujuan untuk mempromosikan fesyen Indonesia khususnya untuk fesyen desainer yang ingin memulai debutnya di skala internasional,” katanya yang menyebut sejumlah media asing siap meliput.

Lima perancang busana Indonesia yang akan berangkat, masih berusia sangat muda dan masih dalam tahap pemula. Bahkan salah satu diantaranya baru berusia 18 tahun. Mereka diseleksi lewat beberapa kriteria yaitu keunikan desain, ciri khas brand dan kualitas bahan.

Kelima perancang busana yang dibawa oleh startup Fashion Division menuju runway di Paris Fashion week adalah: Amelia Novarienne Barus (umur 23 Tahun) dengan membawa Brand: Dakada. Aurelia Joyann Trudy (18) memboyong Brand: TRUDY. Daniella Grace (23) dengan Brand: Danielle. Edrick Young (21) angkat Brand: EDR by Edrick Young dan Grasheli Andhini (23) melalui Brand: Grasheli Andhini.

Salah satu perancang busana bahkan berencana meluncurkan brandnya di fashion show ini, yaitu Amelia Novarienne Barus. Brand yang akan diluncurkan di Paris Fashion Week 2018 diberi nama Dakada dengan tema zero waste dimana selama proses produksi hasil desain nya tidak akan meninggalkan sisa bahan.

Amelia memilih Paris Fashion Week sebagai tempat untuk launching brandnya untuk menempa dirinya di event fashion yang tersulit dan terbesar di dunia.

“Paris Fashion Week itu kan Fashion Show terbesar Dunia dan sudah prestige. Akan memudahkan brandku untuk berkembang karena sudah melalui show tersulit dulu. Selain itu nanti kami punya akses after show party dimana kami akan dikenalkan dengan orang penting industri fashion seperti pemilik boutique dan departement store, seperti Galeries Lafayette Paris.” ungkap desainer kelahiran Amerika ini.

Sementara desainer termuda yang Aurelia Joyann Trudy berencana menampilkan desain yang terinspirasi dari karakter wanita Perancis yaitu femme fatale. “Saya menerjemahkan karakter Femme Fatale ini kedalam busana yang berwarna merah, hitam dan berbahan kulit yang menampilkan kesan berani dan misterius.” ungkap desainer berusia 18 tahun ini.

Selain membuka akses bagi para perancang busana Indonesia di runway Paris Fashion Week 2018, Fashion Division Indonesia juga akan mempertemukan kelima perancang busana muda ini, ke para pemilik departemen store dan butik ternama di benua Eropa, dalam sesi business networking. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto