SYDNEY, bisniswisata.co.id: Qantas Group mengumumkan laba dasar sebelum pajak tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yaitu sebesar AUD 976 juta, untuk periode enam bulan yang berakhir pada 31 Desember 2017.
Angka tersebut melampaui rekor paruh pertama tahun keuangan tahun 2016 yang berjumlah AUD921 juta, dan berhasil dicapai kendati adanya peningkatan harga bahan bakar dan pertumbuhan kapasitas internasional. Selain itu, jika dibandingkan dengan paruh pertama tahun keuangan 2017, tercatat peningkatan 15% laba dasar sebelum pajak dan 20% laba berdasarkan undang-undang sebelum pajak.
”Kami berhasil mencatatkan hasil ini berkat investasi pada area yang berkontribusi pada pertumbuhan margin, serta implementasi strategi terkait jaringan yang memastikan bahwa kami menyediakan pesawat yang pas untuk rute yang tepat,” kata Group CEO Alan Joyce seperti dilansir laman marketeers.com, Rabu (28/02/2018).
Alan menambahkan, Qantas berhasil mencapai seluruh target keuangan Grup, sehingga memungkinkan Qantas untuk terus menghadirkan hasil positif bagi para pemegang saham, berinvestasi lebih untuk kepuasan konsumen, dan memposisikan diri untuk masa depan.
Tingkat utang bersih terus menurun dan berada pada kisaran bawah, yaitu pada AUD 5,1 miliar. Ini berarti 60% dari armada Qantas, termasuk dua pesawat 787-9 yang dibeli secara tunai, tidak terbebani oleh utang. Periode jatuh tempo pelunasan utang juga membaik hingga delapan tahun, dengan program utang perusahaan di angka AUD 350 juta dan likuiditas jangka pendek terjaga kuat di angka AUD2.8 miliar.
Penghasilan dari perputaran modal investasi 12 bulan mencapai 20,9%, di mana semua segmen operasional mampu memberikan hasil yang melebihi rata-rata biaya modal. Panduan pengeluaran untuk belanja modal tahun keuangan 2018 dan 2019 tetap berada di angka AUD3,0 miliar, di luar penjualan aset bersih.
Arus kas operasi juga mengalami peningkatan sebesar 48% dan memecahkan rekor dengan angka AUD1,7 miliar. Ini berkontribusi pada tersedianya modal lebih untuk diinvestasikan kembali dan dibagikan pada para pemegang saham.
”Hasil ini mencakup pula keuntungan senilai AUD 181 juta yang didapat dari transformasi yang sedang berjalan, dan merupakan bagian dari target tahunan rata-rata sebesar AUD 400 juta. Pada akhirnya, disiplin adalah kunci di balik keberhasilan kami untuk terus memberikan hasil terbaik bagi para konsumen, pemegang saham, dan masyarakat di sekitar kami,” kata Joyce.
Qantas terus berupaya menjaga momentumnya setelah berhasil mempertahankan konsistensi performa selama beberapa tahun terakhir. Qantas juga akan terus melakukan investasi untuk masa depan, termasuk dengan menerima pesawat A320 baru untuk Jetstar, mendirikan akademi pelatihan pilot baru, dan berinvestasi lebih untuk meningkatkan kepuasan konsumen. (NDHYK)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali menghadirkan pameran khusus kendaraan komersial, berthema Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, akan berlangsung pada 1 – 4 Maret 2018, di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat perkembangan industri manufaktur dan pembangunan infrastruktur yang cukup tinggi. Berkembangnya aktivitas pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan mobilitas yang tinggi, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang sangat potensial bagi industri kendaraan komersial.
Tak kurang dari puluhan merek kendaraan komersial ada di pasar Indonesia. Indonesia tetap jadi pasar potensial bagi kendaraan komersial bahkan Indonesia memiliki potensi pasar komersial yang besar dengan kebutuhan tinggi untuk kendaraan komersial yang efisien dan tahan lama untuk dapat mendukung produktivitas para pelaku usaha logistik, distribusi, dan perdagangan.
Sepanjang 2017 menunjukkan peningkatan performa penjualan pada semua tipe di kendaraan komersial, terutama pada jenis truk dengan Gross Vehicle Weight (GVW) 5-10 ton. Peningkatan penjualan tipe tersebut terlihat cukup signifikan.
Juga optimisme akan pasar komersial di Indonesia meyakinkan beberapa pemain kendaraan komersial baru siap bersaing di Tanah Air. Melihat performa penjualan yang membaik ini, para agen pemegang merek kendaraan komersial akan tetap optimistis dan percaya diri menghadirkan produk terbaiknya untuk pasar Indonesia melalui kegiatan rutin pameran yang digelar setiap tahun.
Penyelenggaraan pameran business to business (B to B) GIICOMVEC 2018 akan menjadi ajang yang paling tepat untuk industri kendaraan komersial Indonesia yang menunjukkan perkembangan terkininya, dan membuka peluang bisnis baru.
Puluhan merek kendaraan komersial ternama di Indonesia akan ambil bagian dalam pelaksanaan perdana GIICOMVEC. Mulai dari Daihatsu, DFSK, Hino, Isuzu, Mercedes-Benz, Mitsubishi Fuso, Mitsubishi Motors, Suzuki, UD Truck, United Tractors, Volvo serta brand besar lainya Iveco dan Maxvel Electric Bus telah memberikan komitmennya untuk menghadirkan produk unggulannya di GIICMOVEC 2018.
Memang, GIICOMVEC menjadi ajang yang ditunggu para agen pemegang merek (APM) kendaran komersial Indonesia. GIICOMVEC 2018 menjadi ajang dan kesempatan yang sangat baik bagi para APM kendaran komersial Indonesia untuk menunjukkan produk terbaru dan terbaiknnya untuk menjaring peluang bisnis baru.
Komitmen panitia untuk fokus menghadirkan pengujung potensial dari berbagai lini industri menjadi alasan para peserta untuk memperkenalkan dan hadirkan produk terbaru mereka.
Sebagai pameran B to B, GIICOMVEC 2018 akan terbuka untuk para potential buyers. Dan untuk memudahkan para pengunjung yang berencana untuk hadir, GIICOMVEC 2018 membuka visitors pre-registration hingga tanggal 26 Februari 2018 melalui website resmi GIICOMVEC 2018.
Dengan melakukan pre-registration para potential buyers akan menerima informasi update tentang GIICOMVEC 2018 melalui e-newsletter, serta akan memudahkan dan menghemat waktu pada potential buyers agar dapat langsung menjajaki peluang bisnis di GIICOMVEC 2018 tanpa harus mengantri dan mendaftar pada saat kedatangannya. (redaksibisniswisata@gmail.com)
DENPASAR, bisniswisata.co.id: Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba anggota DPR melontarkan dua isu tak masuk akal, yakni legalisasi narkoba khusus buat wisatawan asing serta wacana usulan pembangunan kasino di Pulau Bali. Pemikiran-pemikiran liar yang berkembang di luar itu seolah-olah bersumber dari publik.
“Saya sengaja mengcounter pemikiran liar yang berkembang. Jika di Bali saja tidak diterima, apalagi di tempat lain?” papar Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa saat mengadakan kunjungan reses Komisi III DPR RI masa persidangan ke Provinsi Bali di Mapolda Bali, Denpasar, Rabu (28/02/2018).
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga memaparkan 80 persen pengunjung kasino di Singapura adalah orang Indonesia. Sejumlah pihak memanfaatkan data ini untuk merencanakan kemungkinan pengembangan bisnis kasino di kota-kota pariwisata, khususnya Bali.
“Ada yang bilang, mengapa tidak dibuatkan tempat khusus, misalnya di Bali? Sekarang kita bisa menjawab bahwa secara kultur itu tidak cocok. Di Bali saja tidak cocok, apalagi di temat lain,” kata Desmond.
Anggota Komisi III dari Fraksi PKB DPR RI, Bahrodin Nasori mengatakan pemerintah tidak boleh memberi ruang sedikit pun untuk narkoba. Para bandar dan sindikat narkoba harus diancam dengan hukuman maksimal di Indonesia. “Indonesia ini sudah darurat narkoba. Jika dilihat dari kejadiannya, penyelundupan narkoba sekarang itu bukan hitungan kilogram lagi, tapi ton,” katanya.
Pemerintah dan seluruh pihak yang berkepentingan di Indonesia, kata Bahrodin tidak boleh hanya melihat narkoba dari sisi kapital. Hal ini harus dilihat dari sisi ancamannya terhadap generasi muda.
Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan siapa saja boleh mengemukakan pendapat tentang legalisasi narkoba jenis dan dosis tertentu di Indonesia. Namun, tidak ada satu pun payung hukum yang membolehkan hal tersebut. “Rehabilitasi saya setuju. Namun melegalkan jenis dan dosis (narkoba) tertentu, apalagi untuk turis, kami tidak setuju,” ujar Golose.
Kapolda melanjutkan jika kepolisian membuka sedikit saja peluang untuk wacana ini, akan berdampak pada tindak pidana lain. Dan pidana yang mengarah ke transnational organized crime (TOC) dan kejahatan lintas negara.
“Belanda dan tiga negara bagian di Amerika Serikat sebelumnya melegalkan pemakaian ganja. Problem yang terjadi saat ini banyak orang tua mengeluh karena anak-anak mereka menjadi pecandu,” lontar Mantan Kepala Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri.
Kapolda Golose memaparkan sepanjang 2017 aparat menangkap dan menetapkan 925 tersangka penyalahgunaan narkoba di Bali. Sebanyak 63,5 persen atau 588 orang di antaranya orang Bali. “Belum kita legalkan saja, sudah ada 63,5 persen orang Bali terlibat narkoba. Apalagi jika ini dilegalkan? Saya atas nama penegakan hukum di Pulau Bali menyatakan tidak setuju wacana tersebut,” tegasnya serius.
Polda Bali mendukung fokus rehabilitasi bagi pemakai narkoba terlepas dari besar kecil dosis yang dikonsumsi. Provinsi Bali saat ini sudah memiliki pusat rehabilitasi narkoba di Kabupaten Bangli.
Terkait wacana tempat judi di Bali, Kapolda Bali menolak rencana itu. Dikarenakan tidak ada payung hukum yang melegalkan bisnis perjudian di Indonesia. “Kami hanya akan mengikuti jika ada di dalam undang-undang. Jika tidak ada aturan dan legal standingnya, maka saya sebagai Kapolda Bali menolak wacana tersebut,” kata Kapolda Bali.
Masyarakat Bali, sambung dia, memang mengenal tabuh rah atau tajen yang sering diasosiasikan sebagai salah satu bentuk perjudian yang dilegalkan di Bali. “Namun, tabuh rah pada dasarnya adalah sebuah upacara suci yang dilangsungkan sebagai bagian dari kelengkapan upacara Macaru atau Bhuta Yadnya dalam kepercayaan Hindu Bali,” paparnya seperti dikutip laman Republika.co.id
Penelusuran Republika.co.id, wacana pengembangan bisnis kasino di Bali bukan pertama kalinya. Tahun 2015, seorang pengusaha nasional Adam Budiharto saat bersaksi di sidang kasus dugaan gratifikasi mantan Bupati Klungkung, I Wayan Candra pernah mengungkapkan dirinya sudah menghabiskan Rp 8,5 miliar untuk rencana pembangunan hotel dan pusat perjudian kasino di Nusa Penida. Niatnya gagal terealisasi meski telah mengucurkan sejumlah uang dan membeli tanah petani di pulau Dewata. (NDHYQ)
MUARA TEWEH, bisniswisata.co.id: Maskapai Susi Air kembali melayani penerbangan bersubsidi rute pedalaman dari Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara-Palangka Raya, Kalimantan Tengah pulang pergi.
“Penerbangan yang mendapat subsidi dari pemerintah pusat untuk Muara Teweh-Palangka Raya PP ini mulai operasional pada 13 Maret 2018,” kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh Asmadi di Muara Teweh, Rabu (28/2/2018).
Dia mengatakan penerbangan menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi tiga kali sepekan, yakni setiap Selasa, Rabu, dan Kamis dengan harga tiket Rp454.100 (termasuk airport tax) untuk rute Palangka Raya-Muara Teweh dan sebaliknya Rp444.100.
“Berbedanya, harga tiket tersebut karena pemberlakuan tarif airport tax di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Beringin Muara Teweh tidak sama,” katanya.
Susi Air juga melayani penerbangan rute Bandara Beringin Muara Teweh dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Muara Teweh-Balikpapan, Kalimantan Timur juga tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
“Rute ini sudah operasional sejak 3 Januari 2018 sebagai penerbangan reguler atau nonsubsidi, namun dilayani dengan harga tiket cukup mahal sekitar Rp1,3 juta per orang,” kata dia.
Seorang warga Muara Teweh, Mursalin, mengatakan dibukanya penerbangan Susi Air ke daerah itu membantu warga karena selama ini transportasi udara merupakan jasa angkutan alternatif yang cepat, terutama di Kabupaten Barito Utara yang letaknya di pedalaman Kalteng.
“Kalau kami menggunakan angkutan darat, jarak tempuh ke Banjarmasin paling cepat sembilan jam, sedangkan Palangka Raya sekitar tujuh jam,” katanya. (WEO)
PALEMBANG, bisniswisata.co.id: Berwisata menyaksikan perayaan Tahun Baru Imlek di Pulau Kemaro, Sumatra Selatan, sangat mengasyikkan. Memang perayaan rutinitas tahunan itu, dihadiri puluhan ribu warga keturunan Tionghoa sejak puluhan tahun lalu. Meski lumrah terjadi, tapi perayaan Cap Go Meh di delta berjarak 6 kilometer dari Kota Palembang itu tetap menarik disimak.
Pulau di kawasan industri, antara Pabrik Pupuk Sriwijaya, Pertamina Plaju dan Sungai Gerong ini menyimpan sejuta kisah yang sangat melegenda di masyarakat setempat. Pulau berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Palembang, menjadi tempat berdirinya vihara China, Klenteng Hok Tjing Rio yang dibangun 1962, suatu tempat untuk berdoa yang diyakini oleh warga keturunan.
Selain itu, tak kalah menarik perhatian, di pulau ini ada makam putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut legenda setempat yang tertulis di sebuah batu di samping Klenteng Hok Tjing Rio diketahui zaman dahulu ada seorang pangeran dari Negeri China bernama Tan Bun An datang ke Palembang untuk berdagang.
Kala itu, ia meminta izin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan sang putri. Mereka pun menjalin kasih dan berniat ke pelaminan. Tan Bun An lalu mengajak Siti Fatimah ke daratan China untuk bertemu kedua orangtuanya. Setelah beberapa waktu, mereka pun kembali ke Palembang.
Bersama keduanya, rupanya disertakan pula tujuh guci berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi, Tan Bun Han ingin melihat hadiah emas di dalam guci-guci pemberian kedua orangtuanya itu. Tetapi alangkah kagetnya ia, karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin (bertujuan mengelabui perampok).
Tanpa berpikir panjang lagi, ia membuang guci-guci ke sungai, tetapi guci terakhir terjatuh di atas dek dan pecah. Ternyata di dalamnya terdapat emas. Tan Bun An langsung terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya.
Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul ke permukaan sungai. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi. Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah kuil dan makam untuk ketiga orang tersebut.
Bukan hanya legenda Siti Fatimah, daya tarik Pulau Kemaro keberadaan pagoda berlantai sembilan yang menjulang di tengah-tengah pulau yang dibangun tahun 2006. Juga terdapat sebuah pohon yang disebut sebagai “Pohon Cinta” dilambangkan “Cinta Sejati” antara dua bangsa dan budaya berbeda pada zaman dahulu antara Siti Fatimah Putri Kerajaan Sriwijaya dan Tan Bun An Pangeran Negeri China.
Konon, jika ada pasangan yang mengukir nama mereka di pohon tersebut maka hubungan mereka akan berlanjut sampai jenjang pernikahan. Tak ayal, Pulau Kemaro juga disebut sebagai Pulau Jodoh.
Sayangnya, pulau yang menyimpan sejuta kisah ini, sehari-harinya sepi wisatawan dan pengunjung. Keramaian hanya terjadi saat perayaan Cap Go Meh yang dilaksanakan 15 hari pasca-perayaan Imlek. Di Palembang, puncak Cap Go Meh dilaksanakan 13 hari usai Imlek atau pada tahun ini pada 28 Februari 2018 ini.
Bukan hanya warga keturunan asal Palembang saja yang akan tumpah riuh ke pulau tersebut, tapi mereka yang berasal dari belahan negeri lain juga tak mau ketinggalan seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Hong Kong hingga China.
Pengurus Pulau Kemaro Tjik Harun mengatakan jumlah pengunjung yang datang ke Pulau Kemaro pada tahun ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah akan terus bertambah hingga puncaknya pada 28 Februari dan akan berangsur berkurang hingga 3 Maret 2018.
Untuk menambah keindahan Pulau Kemaro, pengelola memasang sekitar 2.000 lampion. Khusus untuk akses ke pulau, juga ditambah akses darat dengan membangun jembatan ponton sehingga pengunjung bisa berjalan kaki melalui Kawasan Kalidoni Palembang.
Juga disediakan kapal tongkang pengangkut wisatawan dari Pasar 16 Ilir Palembang menuju ke Pulau Kemaro. Masyarakat atau umat yang hendak ke Pulau Kemaro bisa melalui akses tersebut. Terdapat 20 kapal tongkang dan berlayar tiap saat, mulai tanggal 28 Februari pukul 17.00 WIB hingga 1 Maret 2018.
Kapal tongkang ini dapat mengangkut 100-200 orang dalam satu kali berlayar. Untuk itu, tiga dermaga sudah disiapkan di Pulau Kemaro, yakni dermaga kedatangan, dermaga kepulangan dan dermaga VIP.
Selama perayaan Cap Go Meh, ada ratusan lapak pedagang disiapkan. Mulai dari lapak perlengkapan alat sembahyang umat, kuliner dan aksesoris. Terdapat juga dua panggung besar yang disediakan panitia untuk wayang orang tradisional Tionghoa yang digelar untuk masyarakat dan umat yang datang. “Pengunjung yang datang dapat menyaksikan berbagai sajian hiburan. Ada wayang orang, aksi barongsai, tradisi tanjidor dan sebagainya,” kata dia seperti dilansir laman Antara, Rabu (28/02/2018).
Khusus untuk ibadah umat, kata dia, ritual keagamaan dimulai tepat pukul 00.00 WIB, yakni sekitar 12 orang Lo Chu (pemimpin ritual sembahyang) akan berdoa. Kemudian ritual pun dilakukan seperti mempersembahkan kambing hitam, ayam panggang kunyit, buah-buahan, kue-kuean dan sebagainya.
Pulau Kemaro telah menjadi lokasi ibadah tahunan warga Tionghoa dari berbagai penjuru negeri. Namun sayang, hingga kini pulau tersebut belum menjadi destinasi wisata yang rutin memberikan pemasukan ke kas daerah. (NDYQ)
SUMENEP, bisniswisata.co.id: Rencana penerbangan pesawat dari Sumenep – Surabaya pada waktu pagi hari, masih harus menunggu slot time atau jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat yang ditetapkan pihak bandara yakni Bandara Juanda. Padahal potensi penumpang pesawat di pagi hari sangat besar.
“Kalau dari Surabaya – Sumenep sudah clear tidak ada masalah. Semua sudah siap. Hanya tinggal menunggu slot time di Juanda, untuk penerbangan Sumenep – Surabaya,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Indra Triyantono.
Bandara Trunojoyo Sumenep dilalui penerbangan komersil dengan rute Surabaya – Sumenep dan sebaliknya, sejak September 2017. Penerbangan tersebut dilayani maskapai Wings Air, dengan pesawat jenis ATR-72.
Wings Air melayani penerbangan komersil dari Surabaya – Sumenep pada pukul 12.4 WIB, dan dari Sumenep – Surabaya pada pukul 13.40 WIB. Waktu tempuh perjalanan udara dari Surabaya – Sumenep sekitar 40 menit.
“Berdasarkan permohonan dari Wings Air, frekuensi penerbangan Surabaya – Sumenep dan sebaliknya ditambah dengan penerbangan pagi. Rencananya jam 06.30 WIB terbang dari Surabaya ke Sumenep, dan jam 07.30 WIB dari Sumenep – Surabaya,” paparnya seperti diunduh laman Industry.co.id, Rabu (28/02/2018).
Sampai saat ini belum mendapatkan slot time dari Bandara Juanda, mengingat pada pagi hari jadwal penerbangan di Bandara Juanda cukup padat. “Tentu saja ‘slot time’ itu juga harus menyesuaikan dengan jadwal penerbangan yang lain. Karena itu, sekarang masih dalam proses,” ujarnya.
Indra meyakini, setelah mendapat ‘slot time’ di Bandara Juanda untuk penerbangan pagi, maka jadwal penerbangan dari Bandara Trunjoyo Sumenep ke Surabaya dalam satu hari menjadi dua kali. “Ya mudah-mudahan saja dalam waktu dekat sudah ada ‘slot time’ dari Bandara Juanda, agar penerbangan bisa dua kali sehari,” ucapnya. (IND)
Atraksi Reog Ponorogo sambut penumpang kapal pesiar Genting Dream Cruises
Pada 21-26 Januari 2018, bisniswisata bersama sejumlah wartawan dan beberapa agen perjalanan dari Indonesia dan Asia mengikuti perjalanan Genting Dream Cruises dengan rute Singapura-Surabaya, Bali Utara – Singapura. Berikut laporan hari ke tiga.
SURABAYA, bisniswisata. co.id: Bangun kesiangan membuat saya sedikit terkejut dan langsung membuka kordein untuk melihat pemandangan ke laut. Maklum hari ke tiga di atas kapal Genting Dream Cruises sejak 21 Januari lalu akan diisi dengan berwisata di darat, mengunjungi Pulau Madura.
Dari kamar di deck 9 kapal berbobot berat kotor 151.300 ton dengan panjang 335 meter ini saya menempati kamar tipe Stateroom dengan balkon pribadi lengkap dengan dua kursi dan meja kecil untuk bersantai menghirup udara laut di luar kamar.
Kami berangkat dari pelabuhan Marina Bay Singapura hari Minggu, lalu kapal meluncur ke Surabaya tiba hari ini, Selasa. Dari kejauhan sudah terlihat patung besar setinggi 30,6 meter dari sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap.
Tangan kanan patung ukuran raksasa itu berada di pinggang sementara tangan kirinya memegang pedang kehormatan yang ditumpukan ke lantai.
Matanya menerawang ke arah laut dan menatap jembatan Suramadu seolah siap menantang gelombang dan badai di lautan. Itulah Monumen Jalesveva Jayamahe yang berada di kawasan Tanjung Perak, pelabuhan utama di Kota Surabaya, tepatnya di ujung barat Dermaga Madura.
Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan motto “ Di Laut Kita Berjaya. “ Selain sebagai monumen, bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal yang ada di laut sekitar.
Selama berada dikapal maka yang berlaku adalah waktu Singapura sehingga tersisa sedikit waktu untuk berkumpul di Zodiac Theater di deck 7 untuk turun di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara di pelabuhan itu.
Pembagian grup dan nomor bus yang akan ditumpangi selama wisata setengah hari ke Madura sudah dilakukan di Zodiac Theatre. Rombongan lalu dipandu oleh staf kapal untuk melewati jalur-jalur lorong kabin menuju pintu keluar melewati melewati mesin X-ray dulu seperti di bandara lalu menuju terminal.
Setiap penumpang yang turun harus membawa kartu akses ( acces cabin card) untuk naik kapal yang juga sekaligus kunci kamar dan sebagai identitas di kapal untuk masuk restoran, nonton pertunjukkan dan aktivitas gratis lainnya.
Sebelum melangkah keluar, crew kapal memberikan potongan kertas untuk mengingatkan semua penumpang dalam bahasa China dan Inggris yang mengingatkan untuk kembali ke kapal sebelum bertolak lagi pukul lima sore ( Singapore time ) serta nomor-nomor telpon yang bisa dihubungi jika terjadi masalah.
Tidak semua penumpang kapal pesiar mewah Genting Dream Cruises yang mencapai 2800 orang penumpang turun di Surabaya untuk menonton karapan sapi di Madura atau berwisata belanja di kota Surabaya, ibukota Jawa Timur.
Karapan sapi dengan joki remaja yang mahir mengendalikan sapi tunggangannya. ( foto: Lintang Rowe).
Bersama wartawan dari Indonesia dan negara Asian lainnya saya menikmati sejenak hiburan tarian Reog Ponorogo yang dibawakan oleh sejumlah pria begitu keluar dari kapal yang bisa langsung sandar di terminal Gapura Surya Nusantara atau nama kerennya Surabaya North Quay.
Setelah itu kami diarahkan melewati ruangan dalam terminal untuk menuju bus. Terlihat ada bazar sejumlah produk di hall terminal namun sayangnya pilihan produk tidak sesuai dengan selera wisatawan mancanegara kelas kapal pesiar mewah.
Dari Surabaya, dengan bus wisata kami menuju ke Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melintas Jembatan Suramadu. Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur.
Karapan Sapi
Tiba di Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah, Bangkalan, bus berhenti di sebuah rumah besar milik H.Tohir . Pengusaha sukses yang memiliki sejumlah sapi karapan dengan nama kumpulan Gagak Rimang ini sejak 30 tahun lalu, sudah menyelenggarakan karapan sapi secara mandiri.
“Kalau dulu karapan sapi yang di selenggarakan pemerintah hanya satu tahun sekali seperti Piala Presiden, nah sekarang saya bikin 5 kali dalam setahun bahkan tiap minggu juga bisa jika wisman ingin melihat secara langsung,” kata H. Tohir pengusaha restoran, water park, perusahaan tenaga kerja outsourcing hingga bisnis BBM.
H.Tohir ( kanan) bersama tamu dari kalangan media. . Pengusaha lokal ini setahun minimal lima kali adakan karapan sapi
Peserta tour langsung mencari toilet dan karena jumlahnya terbatas hanya empat toilet sehingga terjadi antrian panjang dari sekitar 250 orang wisatawan yang ada. Pemandangan unik terlihat saat gadis-gadis sibuk berselfie ria dengan sapi, mengelus-ngelus dan menyapa sapi-sapi itu dengan bahasa asing.
Kami lalu melanjutkan aktivitas menuju lapangan terbuka masih di sekitar desa atau sekitar lima menit dengan bus dari rumah H. Tohir.Rombongan langsung disambut tarian penari pria dengan kostum warna hijau, kuning, merah yang meriah mulai dari kaos kaki hingga ikat kepala yang mrmbawa saronen
Saronen, yaitu perangkat instrumen penggiring Karapan. Perangkatnya terdiri dari saronen, gendang, kenong, kempul, krecek, dan gong sehingga kehadiran mereka membuar suasananya menjadi meriah sekali. Dari arah landasan pacu juga terdengar musik kenongan. Rupanya sapi yang akan bertanding dan sudah didandani dengan beragam atribut tampil memperkenalkan diri.
Sebagian wisatawan duduk di bawah tenda sambil menikmati softdrink serta suguhan serba rebus seperti pisang, ubi, jagung dan kacang. Sementara yang lainnya mulai dengan kamera handphone ditangan hingga peralatan foto lainnya yang canggih sudah siap di tempat-tempat yang strategis.
Sejumlah media asing langsung membuat liputan dan rekaman mulai dari rumah H.Tohir hingga ke lapangan tempat karapan sapi berlangsung. Sapi-sapi yang berlomba tubuhnya tidak dipenuhi luka gores atau olesan balsam di kedua mata sapi, seperti karapan-karapan sebelumnya yang menjadi tradisi masyarakat setempat
“Karapan sapi yang kita tampilkan jokinya masih remaja dan tanpa menyakiti sapi sehingga kekuatan berlari sapi menjadi prioritas utama dalam mengikuti karapan,” kata H.Tohir.
Saat pertandingan dimulai para photographer profesional bahkan mengambil momen di tengah landasan pacu untuk merekam gerakan sapi saat berlari. Gerakannya alami karena tidak dipaksa oleh sabetan tongkat dipenuhi paku atau olesan balsem yang mengakibatkan bagian anggota tubuh sapi terluka yang kerap dilakukan pemilik sapi karapan.
Setelah atraksi karapan sapi selesai, wisatawan diajak makan siang dengan menu bebek goreng disebuah restoran setempat sekaligus toko souvenir. Setelah itu, guide memberi waktu belanja kerajinan lokal selama 15 menit sebelum melintasi jembatan Suramadu sebelum kembali ke Surabaya.
Ketika bus masuk halaman parkir pelabuhan Gapura Surya Nusantara, terlihat bahwa gedung terminal itu jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan tinggi kapal pesiar Genting Cruise yang tengah sandar.
Kami masuk kembali ke dalam kapal satu jam sebelum bertolak ke Bali, Utara sore itu. Kapal yang meluncur perdana Singapura-Surabaya-Bali pada Desember 2017 sebelumnya memiliki rute lain dengan lebih banyak tempat singgah, yakni Singapura-Port Klang-Penang-Phuket-Singapura.
Rasanya baru sebentar masuk kamar ketika gedung terminal dari pintu kaca kamar terlihat makin menjauh dan kapalpun meninggalkan pelabuhan. Sambil menunggu waktu sholat magrib, tangan saya sudah sibuk dengan HP berkomunikasi dengan teman-teman mengisi acara malam nanti. Siiplah…
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Geopark Ciletuh Jawa Barat (Jabar) terus berbenah menjadi destinasi wisata alam dan budaya unggulan, yang diharakan mendongkrak kunjungan wisatawan. Setelah resmi menjadi Geopark Nasional sejak Desember 2015, malah diperluas menjadi Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu dengan luas area 126.000 hektar mencangkup 8 kecamatan dan 74 desa, tempat wisata dan konservasi ini akhirnya mendapat pengakuan UNESCO sebagai geopark dunia kategori sedang.
Sayang perjalanannya belum menggembirakan. Anggaran pemerintah pusat sangat terbatas, apalagi tidak termasuk sepuluh destinasi wisata unggulan sehingga untuk sementara dikesampingkan meski obyek wisata itu luar biasa. Karena itu untuk membiayai pemmbenahan infrastruktur hingga promosi wisata, Pemerintah Provinsi Jabar rencana menerbitkan obligasi daerah atau municipal bond
“Hasil dana penerbitan obligasi ini, salah satunya mengembangkan Unesco Global Geopark (UGG) Ciletuh agar lebih mendunia lagi, sehingga kunjungan wisatawan meningkat serta mampu mensejahterahkan masyarakat di sekitar Geopark Ciletuh,” papar Gubernur Jawa Barat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Dilanjutkan, banyak pengembangan di kawasan seluas 148 ribu hektar mulai sektor pariwisata dan fasilitas pendukungnya seperti jalan. Dengan pengembangan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan masyarakat.
“Yang dikembangkan di situ pariwisata yang jelas. Kemudian ada kepentingan pembuatan jalan, infrastruktur. Di situ ada kepentingan membuat kawasan-kawasan pariwisata. Pariwisata atau tempat eksotika begitu nilai peluangnya sangat tinggi, karena di situ akan meningkatkan indeks tingkat kebahagiaan orang,” tutur dia.
Pembangunan yang akan dilakukan mulai dari bandara, hotel dan fasilitas lain untuk mengembangkan wisata di kawasan Geopark Ciletuh. “Bisa bandara, bisa hotel, wah macam-macam. Seluas 148 ribu hektar, kaget kan?,” ujar dia.
Untuk jumlah dan kapan rilis obligasi ini, Aher belum mau membeberkan infonya secara detil.”Ya nanti dihitung dulu dong, kenapa, sabar sedikit, orang biar penasarannya berkali-kali dong. Bunyinya bertahap, ada prosesnya,” kata dia.
Penerbitan obligasi 2017 Jabar, pernah gagal terlaksana disebabkan peraturan penerbitan yang rumit dan banyak tahap yang musti dipenuhi. “Dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru akan mempermudah terbitnya obligasi ke depan. “Dengan kemudahan-kemudahan yang sekarang direvisi OJK saat ini, Insha Allah tahun depan Jabar akan maju lagi menerbitkan obligasi,” harapnya.
Dedi Suhendra, pengelola Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu pernah mengatakan, kunjungan wisata semakin meningkat sejak Geoprak mendapat pengakuan dari UNESCO. Data kasar diperoleh informasi, sekitar 160-200 ribu wisawatan telah berkunjung pada tahun 2017.
“Liburan lebaran tahun lalu yang hanya 4 hari saja, kunjungan wisawatan di Ciwaru, Tamanjaya, dan Ujung Genteng mencapai 54 ribu wisatawan. Liburan tahun baru, data kasar sekitar 20-30 ribu yang berkunjung ke Ciemas. Kalau digabung dari mulai Cisolok, Cikakak, Piratu, Simpenan, Ciemas, dan Ujung Genteng, saya rasa sudah melampaui target. Kalau Kementerian Pariwisata pasang target 120 ribu pengunjung di 2016, jawabannya sudah terpenuhi bahkan lebih,” ungkap Dedi.
Keberhasilan Geopark Ciletuh dalam menarik kunjungan wisata bukan perkara instan. Terdapat peran serta masyarakat, komunitas, pemerintah yang terus bersinergi. Yang terpenting bagi Dedi, perkembangan pariwisata Geopar Ciletuh harus terus berdampingan dan sejalan dengan semangat geopark sebagai area konservasi alam dan budaya.
“Tiap tahun kami akan gelar festival untuk tarik kunjungan wisata. Edukasi juga jadi prioritas utama. Masyarakat umum yang datang ke kawasan harus mendapat ilmu, ilmu tentang apa itu geopark, apa itu batuan. Jadi masyarakat tak hanya sekadar berkunjung, ada wawasan yang bertambah setelah berkunjung,” kata Dedi menambahkan.
Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu sendiri memiliki beberapa kawasan khusus konservasi, antara lain seperi hutan bakau di Mandrajaya, durian gandaria di Cikakak, ada area banteng hasil kawin silang di Cikepuh, konservasi air sungai, konservasi terumbu karang di Cikadal, konserasi penyu di Pangumbahan. “Kami juga terus mengedukasi penambang yang bikin air sungai keruh, untuk jadi petani dan berkebun lagi,” kata Dedi. (NDHYK)
LONDON, bisniswisata.co.id: Penyanyi papan atas Taylor Swift, Adele dan Beyonce mulai tergeser posisinya. Kini waktunya Penyanyi dan penulis lagu asal Inggris, Ed Sheeran yang meraja sebagai musisi paling laris sepanjang 2017. Daftar itu baru dirilis Senin (26/2/2018).
Menurut hitungan International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), bercokolnya Sheeran di posisi puncak musisi terlaris berkat album Didive. Album yang rilis Maret 2017 itu meraih multi-Platinum di 36 negara. Belum lagi lagu Shape of You dan Perfect.
Shape of You, mengutip Reuters, Selasa (27/02/2018) merupakan lagu paling laris secara global sepanjang 2017. IFPI menghitung lagu itu juga meraih multi-Platinum, meski hanya di 32 negara.
Perfect juga menyumbang banyak untuk Sheeran. Lagu itu hingga kini masih diputar di radio-radio di berbagai negara. Musisi jalanan di Eropa, Amerika sampai Asia pun menyanyikannya. Data IFPI mencatat, baru kali ini ada musisi yang punya album sekaligus lagu terlaris.
Ini bukan pertama kalinya nama Sheeran masuk daftar IFPI. Sang pelantun Photograph itu pernah menduduki peringkat kedua musisi terlaris pada 2015, di antara Adele yang menduduki peringkat pertama dan Taylor Swift di peringkat ketiga. Melengkapi lima besar musisi terlaris tahun itu, ada Justin Bieber dan One Direction, sebelum band itu bubar.
Tahun ini, di posisi kedua ada Drake dengan albumnya More Life. Sementara di posisi ketiga, lagi-lagi ada Taylor Swift yang merilis Reputation pada November 2017. Sheeran merupakan musisi asal Inggris yang menemukan kesuksesannya pada 2009 dan tahun 2010. Selama dua tahun berturut-turut ia merilis musiknya sendiri hanya secara online.
Penyanyi dengan rambut berwarna seperti jahe itu kemudian membetot perhatian Warner Music, yang hingga kini menjadi label rekamannya. Sejak 2011, ia meluncurkan album dengan simbol Matematika yang kemudian menjadi ciri khasnya. Ada Plus, Multiply dan terbaru Divide.
“Ed adalah penulis lagu, vokalis sekaligus penampil yang luar biasa, yang punya kemampuan untuk mengisahkan cerita dan membuat orang merasa [terkait]. Itulah yang membuatnya tersorot di tengah keramaian,” ujar Max Lousada, perwakilan dari Warner Music Group.
Sementara album terlaris kedua diraih Rapper asal Kanada Drake dengan album More Life, sementara album ‘Reputation’ Taylor Swift berada di urutan ketiga, meski baru dirilis pada bulan November 2017.
Ini seakan menjadi tahun yang indah bagi Sheeran. Selain lagunya diputar di mana-mana dan dinobatkan sebagai musisi terlaris, ia juga baru mengumumkan pertunangannya dengan Cherry Seaborn. Ia merupakan kawannya sejak usia 11 tahun dan yang menjadi inspirasi Perfect. (NDHYQ)
KUPANG, bisniswisata.co.id: Manajemen Sahid Group Hotel and Resort memperluas bisnis perhotelan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan take over atau mengambilalih managemen Hotel T-More menjadi Sahid T-More Kupang.
“Mulai 1 April 2018 Hotel T-More akan dikelola manajemen Sahid Group Hotel and Resorts dengan nama baru Sahid T-More Kupang,” kata Vivi Herlambang, Director Business Development & Sales Marketing Sahid Hotel & Resort di Kupang.
Penandatangan kesepakatan kerja sama pengelolaan telah dilakukan di Jakarta pada 6 Februari 2018 lalu antara PT Sahid Internastional Hotels Management and Consultant dengan PT Nusa Wisata Indah selaku pemilik Hotel T-More.
Menurut Vivi, kehadiran manajemen baru grup Sahid di ibu kota provinsi itu sebagai upaya perluasan bisnis perhotelan, selain juga untuk mendukung pariwisata yang sedang berkembang pesat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Ia menyebut, manajemen grup Sahid sebelumnya sudah hadir di NTT melalui pengelolaan ‘Capa Resort’ di Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. “Sehingga untuk saat ini di NTT sendiri kami ada dua manajemen Sahid hotel and resorts ditambah Sahid T-More Kupang ini,” katanya seperti diunduh laman Bisnis.com, Selasa (27/02/2018).
Menurutnya, pengambilalihan pengelolaan Hotel T-More itu akan membuat performa layanan hotel berbintang tiga yang terletak sekitar dua kilometer dari Bandara El Tari Kupang itu menjadi lebih baik.
Managemen akan menerapkan standarisasi performa hotel layaknya cabang-cabang hotel grup Sahid lainnya yang saat ini tercatat sedikitnya 23 hotel menyebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Jadi produknya tentu akan kami perbaiki, dari logistik, fasilitas, hingga pelayanan karyawan semuanya akan kami standarkan sesuai dengan hotel-hotel lainnya yang kami kelolah di seluruh Indonesia,” katanya Vivi menambahkan, dari sisi pelayanan hotel juga dipastikan lebih berkualitas, puluhan karyawan yang sebelumnya mengabdi tetap dipertahankan dan akan diberikan berbagai pelatihan yang didukung dengan sekolah pariwisata milik grup Sahid.
“Salah satu aspek utama yang dijual dalam bisnis perhotelan terkait kualitas pelayanan yang prima, untuk itu perbaikan SDM juga menjadi konsentrasi kami, karyawan yang ada selanjutnya diberikan berbagai training,” katanya seperti dilansir Antara.
Direktur Utama PT Nusa Indah Wisata Juvenile Jodjana selaku pemilik Hotel T-More mengemukakan alasannnya memilih ‘Sahid Hotel and Resorts’ karena sudah memilik brand dan profesional mengelola perhotelan selama puluhan tahun. “Pangsa pasar seperti pemerintah, korporasi, agen perjalanan dan airline tentu lebih memilih brand hotel yang sudah terkenal dibanding brand lokal,” ucapnya. (NDHYQ)