YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Pasca terjadinya erupsi Gunung Merapi pekan lalu, berakibat pada penurunan okupansi hotel di Yogyakarta. Penurunan tinkat hunian kamar hotel mencapai hingga 20 persen dibandingkan dengan kondisi normal
“Penurunan bukan hanya dari erupsi Merapi, namun juga adanya isu terorisme yang membayangi Yogyakarta, serta kondisi low season pada saat bulan Ramadhan,” lontar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Istijab M Danunagoro seperti dikutip laman CNN, Ahad (03/2018).
Ditambah lagi, sambung Ketua PHRI Yogya, dengan bertambahnya jumlah kamar hotel di Yogyakarta yang kian tak terbendung, juga mempengaruhi market share okumpansi kamar hotel di Kota Budaya dan Pendidikan ini.
Executive Secretary salah satu hotel di Yogyakartya, Pipin membenarkan adanya penurunan tingkat hunian kamar hotel. Rata-rata okupansi di hotelnya biasanya mencapai 50 hingga 100 persen, namun saat ini merosot jauh menjadi 35 hingga 60 persen.
“Penurunan okupansi hotel belum terlihat signifikan akibat dari erupsi Gunung Merapi. Pembatalan yang diakibatkan kondisi Merapi juga belum ada,” kata Pipin. (NDIK)