SOSOK

Nyoman Nuarta Raih Padma Award dari Presiden India

NEW DELHI, bisniswisata.co.id: Pematung asal Bali, I Nyoman Nuarta menerima penghargaan Padma Awards 2018 dari Presiden India, Shri Ram Nath Kovind di New Delhi, pada Senin, 2 April 2018.

Padma Awards merupakan salah satu penghargaan sipil tertinggi India yang diumumkan setiap tahun pada perayaan Republic Day. Penghargaan ini diberikan untuk individu yang dianggap berjasa di semua bidang kegiatan, disiplin ilmu, dan pengetahuan yang melibatkan layanan publik.

Menurut keterangan dari KBRI New Delhi melalui akun Twitter resminya, Nyoman Nuarta dianugerahi Padma Awards karena karya-karyanya dianggap memiliki nilai seni tinggi. Upacara penyerahan dilangsungkan di Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan, dan dihadiri Perdana Menteri India, Narendra Modi dan Wakil Presiden India M. Venkaiah Naidu.

“Bapak Nyoman Nuarta, seniman Indonesia asal Bali menerima penghargaan Padma Award atas kontribusi dan prestasinya dalam dunia seni rupa, Rashtrapati Bhavan, New Delhi (2/4),” tulis @KBRI_NewDelhi pada 3 April 2018. Selain itu, foto pemahat kelahiran Tabanan, Bali, 14 November 1951, juga terpampang di akun Twitter Presiden India.

“Presiden Kovind memberikan Padma Shri kepada Shri Nioman Nuarta yang berjasa di bidang seni. Para pematung Indonesia dikenal karena mahakarya mereka yang luar biasa, seperti Tuan Nuarta, Garun, Wishnu, dan Cancana (didedikasikan untuk Wishnu). Dia (Nuarta) adalah salah satu pelopor gerakan seni inovatif di Indonesia,” tulis akun @rashtrapatibhvn.

I Nyoman Nuarta adalah salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru (New Art) yang dikenal lewat mahakaryanya, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana di Bandung dan Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, dan Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta.

Sejak namanya dikenal, alumni ITB tahun 1979, telah menghasilkan lebih dari seratus karya seni patung. Semua karyanya menggambarkan seni patung modern sampai gaya naturalistik, dan material yang digunakan dalam padatan patungnya adalah tembaga dan kuningan.

Karya-karyanya yang terkenal adalah Patung Grauda Wisnu Kencana (Badung,Bali), Menumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta), Patung Wayang (Solo), Monumen Arjuna Wijaya (Jakarta), Patung Putri Melenu (Kalimantan Timur), Patung Timika di alun-alun Newtown Freeport (Irian Jaya) dan masih banyak lagi.

Karyanya juga dipajang di berbagai ajang seperti, The Dialogue of 12 Indonesia Artists,Jakarta (1997), The World Economic Forum (WEF) Exhibition, Davos Switzerland (1997), The Sculpture Exhibition of The APEC Countries, Phillipines (1996), Asian Modernism Exhibition, Tokyo (1995), Joint Exhibition of ITB’s Alumni, Badung (1995), dan The Contemporary Art of the Non Aligned Countries Exhibition, Jakarta (1995).

Bagi Nyoman Nuarta patung memiliki tiga kekuatan yaitu, pertama menjadikan sebagai ikon di tengah publik dan menjadikan milik publik. Kedua, patung dijadikan elemen estetik yang akan menghibur mata. Ketiga, patung digunakan untuk pengikat dari sebuah kawasan atau sebagai simbol untuk mengikat suatu lokasi.

Sekitar 28 patung hasil karya dari Nyoman Nuarta yang sudah dipajang di Bandara Soetta. Karyanya ini akan dipamerankan dari bulan Mei hingga September. Tidak hanya itu, pada tahun 2009 I Nyoman Nuarta mendapatkan penghargaan berupa Jasa Adiutama dari almamaternya.

Tidak hanya patung dan monumen, Nuarta juga membuat trofi untuk kejuaraan olahraga. Di tahun 1994, dia merancang desain dari Piala Liga Dunhill dan di tahun 2011, dia kembali mendesain piala Championship Tropy National Basketball League (NBL) Indonesia di tahun 2011 sampai 2012. I Nyoman Nuarta juga memiliki Galerry Seni Nyoman Nuarta (NU ART) yang berada di Jalan Setra Duta Kencana II no.11 Bandung.

Dari sekian karyanya, yang paling menomental, paling besar dan paling ambisius adalah Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK), yang dimulai sejak 8 Juni 1997, namun terhenti beberapa tahun akibat berbagai hambatan. Rencananya, patung GWK memiliki tinggi 75 meter dengan rentang sayap sepanjang 64 meter, tinggi pedestal 60 meter. Tinggi patung dan pedestal secara keseluruhan akan menjulang setinggi 126 meter. Garuda Wisnu Kencana akan menjadi patung termegah di dunia, sekaligus ikon baru Bali dan Indonesia. (NDY)

Endy Poerwanto