DENPASAR, bisniswisata.co.id: NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya Air mulai 27 Juli 2018 membuka rute baru Denpasar-Lombok pergi-pulang. Tertarik dibukanya rute ini, lantaran pasar wisatawan nusantara maupun mancanegara sangat potensial.
District Manager Sriwijaya Air Group Bali Achmad Yani mengatakan pembukaan rute baru yang telah lama direncanakan ini memiliki prospek yang bagus. “Bali-Lombok PP merupakan rute potensial untuk digarap seiring perkembangan pariwisata di Lombok,” papar Achmad di Denpasar, Rabu (25/07/2018).
Menurutnya, keinginan wisatawan mancanegara (wisman) di Bali untuk menjajal destinasi ke luar pulau sangat tinggi, termasuk Lombok. Selain itu, kebutuhan transportasi udara penumpang domestik juga lumayan tinggi. Hal itu diklaim terbukti dengan tingginya antusiasme penumpang yang telah memesan penuh kursi untuk penerbangan perdana rute baru tersebut.
Penerbangan rute Denpasar-Lombok ini menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 kursi, yang terdiri dari 112 kursi kelas ekonomi dan 8 kursi kelas eksekutif, jelasnya seperti dilansir laman Bisnis.com
Untuk sementara, NAM Air terbang sekali sehari dari Denpasar ke Lombok, begitu juga sebaliknya dengan memilih waktu penerbangan sore atau malam. NAM Air berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pukul 18.10 WITA dan tiba di Bandara Internasional Lombok pukul 18.50 WITA. Sementara itu, penerbangan kembali dari Lombok pukul 19.10 WITA dan tiba di Denpasar pukul 20.00 WITA.
Penerbangan Denpasar-Lombok PP ini dilayani pada malam hari agar para penumpang bisa terhubung dengan rute penerbangan milik Sriwijaya Air Group. “Penerbangan ini memberikan kemudahan serta meningkatkan aksesibilitas penumpang untuk melakukan perjalanan lanjutan dari sejumlah kota ke Denpasar serta menuju kota tujuan berikutnya,” lanjut Achmad Yani.
Penerbangan baru ini diharapkan mampu memenuhi target load factor hingga 90%. Sebelumnya, NAM Air telah menggarap sejumlah penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), di antaranya menjangkau Bima, Bajawa, Kupang, Maumere, Labuanbajo, Ruteng, Tambolaka, dan Waingapu. (NDY)