Menparekraf Whisnutama dan Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo mengikuti upacara penurunan be dera secara virtual. ( Foto: Kemenparekraf)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan meski dirayakan dengan cara berbeda akibat pandemi. Namun hal itu tidak mengurangi rasa cinta tanah air.
“Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia disikapi dengan semangat kreativitas dan inovasi untuk bangkit bersama membangun pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Wishnutama Kusubandio
Menurut dia, harapan, optimisme, dan rasa cinta tanah air harus semakin menguat meski Indonesia sedang dihadapkan dengan kesulitan. Bangsa besar yang mampu menghadapi segala macam tantangan bersama.
“Kekuatan bangsa Indonesia adalah persatuan dengan kekayaan alam dan budayanya yang tinggi. Pesan Presiden, kita harus menjadikan musibah pandemi ini sebagai momentum untuk sebuah lompatan besar, kebangkitan baru akan Indonesia yang produktif namun tetap aman COVID-19,” kata Wishnutama.
Upacara Secara Virtual
Menparekraf/ Kepala Bekraf Wishnutama Kusubandio bersama wakilnya, Angela Tanoesoedibjo mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi dan penurunan bendera Sang Merah Putih secara virtual dari Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf.
Upacara juga diikuti bersama para pejabat madya di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf dengan mengenakan pakaian adat, mengikuti upacara dengan khidmat dengan protokol kesehatan yang ketat.
Menparekraf mengenakan pakaian beskap khas Betawi sementara Wamenparekraf mengenakan kebaya lengkap dengan kain tenun.
Pejabat lain juga mengenakan pakaian khas daerah. Diantaranya Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani yang mengenakan pakaian khas Suku Dayak
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari mengenakan pakaian adat khas Nias.
Presiden Joko Widodo sendiri pada pagi tadi mengenakan kain motif berantai Nunkolo. Kain ini merupakan pakaian adat khas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan mengenakan pakaian adat ini, Presiden Joko Widodo hendak mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia yang dikenal kaya akan seni kriya, tenun, serta kebudayaan nusantara.
Penuh Hiburan
Sebelum upacara penaikan bendera dan upacara penurunan bendera, masyarakat disuguhi acara khusus yang menampilkan seni dan budaya dari berbagai musisi dan penyanyi tanah air.
Wishnutama mengatakan, hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk tetap optimal dalam memeriahkan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia dan membangkitkan semangat melawan pandemi.
Di rangkaian acara tersebut tampil beberapa musisi tanah air, diantaranya Raisa, Nowela, Tiara Andini, Lyodra, Slank, RAN, juga Naura.
Serta tak ketinggalan suguhan dari Eko Supriyanto dan Eko Dance Company, Gita Bahana Nusantara, Marching Band Gita Handayani, serta tarian dan musik tradisional dari berbagai daerah tanah air.
Raisa sebagai salah satu penampil mengatakan saat ini adalah waktunya untuk meningkatkan nasionalisme dan cinta tanah air dan gotong royong untuk menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
“Kalau bukan kita yang mencintai negara kita sendiri, siapa lagi. Ayo kita bergotong-royong menjalankan protokol kesehatan supaya ini (COVID-19) cepat berakhir,” ujar Raisa.
Segala kesulitan ini kita lewati bersama-sama, tetap berkarya jangan sampai keterbatasan ini bikin kita patah semangat. Dirgahayu Indonesia, tambahnya