Reporter bisniswisata.co.id, Arum Suci Sekarwangi mendapat undangan Famtrip ke Kabupaten Garut, Jawa Barat dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Ekraf dari 28 – 30 Oktober 2020 bertepatan dengan libur bersama yang ditetapkan pemerintah berkaitan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut laporan ketiganya.
GARUT, bisniswisata.co.id: Berangkat usai sholat subuh dari rumah dan eksplor berbagai tempat di Garut hingga jelang sholat maghrib membuat check-in di Fave Hotel Cimanuk Garut memacu semangat untuk menyegarkan tubuh dengan mandi air panas secepatnya.
Tiba di lobby hotel warna dinding dan tiang-tiang gedung yang dominasi putih dipadu padankan dengan sofa-sofa berwarna terang benderang seperti merah, hijau dan ungu. Sementara dekorasi counter Receptionnya juga eyes catching karena seperti susunan pecahan batu marmer.
Tak perlu menunggu lama, setiap peserta mendapat kamar sendiri-sendiri sehingga saya segera bergegas menuju lantai dua. Maklum masih ada acara makan malam dan putar-putar kota Garut dengan bis Ngompreng, layanan bis wisata yang baru beroperasi lengkap dengan hiburan live music di dalamnya.
Dari balik jendela masih terlihat landskap pegunungan yang indah. Garut memang kota yang berada di ketinggian 717 mdpl dan dikelilingi beberapa gunung tinggi di Jawa Barat. Topografi seperti ini bikin Garut sebagai kota berhawa sejuk.
Ternyata lokasi hotel tempatnya strategis juga, berada dalam lingkungan kompleks ruko-ruko yang di antaranya terdapat restoran, kafe, karaoke, dan toko oleh-oleh. Jadi tidak perlu jauh-jauh untuk cari makan, hiburan, atau pun buah tangan.
Tipe kamar di Favehotel Cimanuk namanya Faveroom, Faveroom plus dan Fabroom. Kalau di hotel lain sama juga dengan dua tipe basic seperti standar dan superior nah kalau fabroom itu setara suite.
Luas kamar dan kelengkapan kamarnya nyaris sama, yang berbeda hanya di tipe superior disediakan refrigerator dan mini bar. Selain itu, kamar superior hanya berada di lantai 1 dan 2, sementara tipe standard bisa ditemui di lantai 1 sampai 3.
Nah tipe kamar yang lebih tinggi kelasnya, yaitu tipe Suite ( Fabroom) . karena jumlahnya hanya ada tiga kamar maka tipe Suite ini hanya bisa di-booking dengan memesan langsung ke Favehotel Cimanuk Garut, bukan melalui aplikasi atau travel agent.
Di kamar tipe superior ini tepat di sebelah pintu kamar mandi terdapat open cabinet tempat menggantung baju dan sudah disediakan bath rob, slipper, dan juga sajadah untuk alas sembahyang. Di rak bawah, terdapat safe deposit box dan satu kotak kulit untuk tempat menyimpan laundry.
Ada working desk panjang yang menempel ke tembok dan persis di sampingnya terpasang TV LCD 32 inchi yang menyiarkan banyak channel TV cable. Di atas meja kerja itu disediakan hot/tea coffee maker.
Sementara di bawah meja kerja, untuk tipe Superior, terdapat refrigerator kecil dengan isi simple mini bar. Untuk tempat tidurnya, saya dapat King bed .
Usai sholat, sebelum bergabung lagi di lobby hotel menunggu jemputan bis Ngompreng, saya masih bisa melihat-lihat dari informasi di kamar mengenai fasilitas Meeting Room dan Ballroom.
Rupanya yang datang ke Garut untuk kepentingan bisnis misalnya meeting atau seminar, Favehotel Cimanuk Garut juga menyediakan tiga ruang pertemuan dengan ukuran kecil. Masing-masing bisa menampung sekitar 25 orang.
Uniknya padu padan kursi dan meja rapat lagi-lagi sangat kontras warnanya. Misalnya kursi putih dengan meja berwarna merah Fanta. Selain itu Favehotel Cimanuk Garut juga punya satu ballroom besar yang cocok untuk dipakai pesta pernikahan atau event-event besar lainnya.
Ngompreng
Ujung acara hari pertama di Garut sebenarnya berjumpa dengan Bupati Garut, tapi gagal dan diganti dengan kegiatan Ngompreng. Bukan seperti supir yang ngompreng cari pemasukan tambahan tapi singkatan dari Ngopi Makan Bareng.
Ngompreng yang menjadi produk baru Garut dilakukan di dalam bis, sambil berkeliling Garut dengen tetap mematuhi protokol kesehatan dan penumpang disajikan live music yg mengibur disepanjang perjalanan yang berdurasi sekitar 75 menit.
Sambil menikmati perjalanan dengan ngompreng berkeliling kota garut, kami juga disajikan beberapa kuliner khas garut yakni Burayot (adonannya mirip dengan kue cincin), kacang rebus, pisang rebus, ubi rebus dan minumannya Bandrek juga Bajigur.
Kapasitas ngompreng sendiri bisa mencapai 24 penumpang. Program yang mulai dimedsoskan di Instagram 25 Oktober ini mengundang wisatawan melakukan pemesanan 24 jam sebelum keberangkatan.
Penumpang menunjukkan bukti pemesanan pada petugas, saat akan naik ke dalam bus maka petugas akan mengecek suhu tubuh tiap penumpang yang diharuskan memakai masker kecuali pada saat makan dan berfoto.
Pergi bersama komunitas dan makan -minum diatas bis wisata sambil nyanyi bareng jadi serasa di ruang karaoke. Apalagi bis berjalan di malam hari dengan penerangan seperti lampu disco. Alhasil acara penutup malam ini cukup menghibur dan pastinya membawa kenangan tentang Garut. Good Night