NASIONAL

Menggenjot Kunjungan Wisman Saat Low Season

BATAM. bisniswisata.co.id: Menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) agar mencapai target 17 juta orang sepanjang tahun 2018, terus dipacu. Solusinya dengan menyodorkan 3 program atau strategi utama, yakni Incentive Airlines, Hot Deals, dan Competing Destination Model (CDM). Dan kekuatan Pentahelix (Akademisi, Industri Pariwisata, Komunitas, Pemerintah, dan Media) bersinergi ini, dengan menyiapkan langkah strategis promosi yang tepat.

“Program ini sangat tepat diterapkan disaat kondisi low Season. Kami berharap ketiga program yang dikerjakan Kemenpar bersama stakeholer pariwisata diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia,” papar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai meluncurkan Program Hot Deals Kepri 2018 bertema HOT DEALS 365 Everyday is Hot Deals Offers in Batam and Beyond, di Planet Holiday Hotel Batam, Kamis (19/4/2018) petang.

Program Incentive Airlines, jelas Menpar Arief Yahya, memberikan insentif kepada airlines untuk melakukan bundling tiket atau sebagai More for Less (you get more, you pay less). Diharapkan akan mendapatkan tambahan sebanyak 1,5 juta wisman.

Sedangkan untuk digital marketing platform competing destination model (CDM), diproyeksikan mendatangkan 1 juta wisman. CDM adalah teknologi baru untuk merancang konten iklan yang relevan dengan perilaku dari masing-masing segmen travellers.

“Kita harus punya digital marketing platform, sehingga kita bisa tau, berapa orang yang sedang look, kemudian dari look menjadi search dan akhirnya menjadi pay. Namun saat orang sedang look atau search, yang semula tidak bisa mempengaruhi dengan platform CDM bisa kita pengaruhi,” lontar Menpar.

Dan untuk program Hot Deals yang diinisiasi 18 stakeholder pariwisata akan mendapatkan 2,5 juta wisman. “Paket hot deals diterapkan dengan konsep sharing economy yaitu menjual barang atau jasa yang sedang tidak laku  atau excess capacity, dengan memberikan diskon yang besar. Kunci sukses dalam uji coba hot deals di Kepri kita memberikan diskon besar pada unsur 3A (aksesibilitas, aktraksi dan amenitas). Untuk tiket fery hingga 60% off dan atraksi hingga 50% off,” ungkapnya.

Dilanjutkan, hot deals ini menjual paket wisata dengan harga bersaing. Atau bundling. Konsep yang diusung adalah More for Less (you get more, you pay less).

“Hal ini berlaku untuk semua komponen yang ada dalam paket wisata. Baik transportasi maupun akomodasi. Terutama, komponen tiket penerbangan internasional dengan transportasi domestik. Hal ini dilakukan agar paket wisata yang dijual dapat bersaing dengan paket wisata dari negara pesaing,” katanya.

“Program ini tentunya akan menarik wisman ke Indonesia. Orang akan bergerak saat diskonnya diatas 20 persen. Kapan kita menjual? saat barangnya tidak laku, mereka cukup membayar 60 persen. Mending dijual murah (kekosongan slot) daripada tidak laku sama sekali. Ketika barangnya affordable, maka demand-nya akan banyak. Supply Creates Demand,” jelasnya serius.

Hotel-hotel di Jakarta yang kosong ketika week end, atau ketika bulan puasa, sambung dia, bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan promosi dan pemberian diskon bagi pasar-pasar yang tidak sensitif dengan puasa. Misalnya, pasar Australia atau yang non Asia.

Diakui, paket hot deals telah dilakukan uji coba di Kepulauan Riau pada tahun 2017, melibatkan komponen penyelenggara transportasi (pengusaha ferry), akomodasi (hotel dan restoran) dan atraksi (spa, golf), dan berjalan dengan sukses, telah menjual sebanyak 108.000 paket hot deals atau mencapai 100%. “Tahun ini saya targetkan menjual 500.000 paket wisata,” tambahnya. (NDY)

Endy Poerwanto