Ilustrasi Foto: Adobe Stock/Peera
SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Pada tahun 2032, industri MICE diproyeksikan mencapai $2,3 triliun, didorong oleh meningkatnya permintaan dan inovasi teknologi.
Asia memimpin industri MICE melalui pusat bisnis yang berkembang, infrastruktur canggih, dan meningkatnya permintaan untuk acara global, dengan dukungan pemerintah yang kuat dan destinasi yang sedang berkembang.
Dilansir dari Meetings & Conventions Asia,Industri MICE global, yang bernilai $598,2 miliar pada tahun 2022, diproyeksikan mencapai $2,3 triliun pada tahun 2032, tumbuh pada CAGR sebesar 11,6%.
Menurut laporan oleh Allied Market Research, pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi dan semakin populernya acara hybrid.
Kawasan Asia-Pasifik memainkan peran penting dalam ekspansi ini. Negara-negara seperti Tiongkok, India, Singapura, Thailand, Indonesia, Australia, Selandia Baru, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Hong Kong, dan Taiwan semuanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor ini.
Secara khusus, Singapura disorot sebagai pemain kunci di pasar MICE di Asia, yang diuntungkan oleh lokasinya yang strategis dan infrastruktur yang canggih.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa segmen insentif diharapkan mengalami pertumbuhan tertinggi, dengan CAGR yang diproyeksikan sebesar 12,4%.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk acara yang imersif dan eksperiensial, yang menjadi lebih umum dalam industri MICE.
Eropa saat ini memegang pangsa pasar terbesar, tetapi pertumbuhan pesat kegiatan terkait MICE di Asia menandakan pentingnya yang muncul dalam lanskap global.
Penyelenggara acara semakin berupaya memanfaatkan peluang regional untuk memenuhi permintaan akan acara yang inovatif, digerakkan oleh teknologi, dan berkelanjutan.