JAKARTA, Bisniswisata.co.id: Tahun 2018, PT Pos Indonesia melakukan inovasi baru. Bukan lagi di dunia kiriman pos, namun mengembangkan bisnis budget hotel. Hebatnya hotel yang digarap dengan memanfaatkan gedung Kantor Pos. Inovasi baru ini dilakukan, mengingat pariwisata Indonesia tengah booming sehingga kebutuhan kamar hotel, grafiknya juga naik.
Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia Handriani Tjatur Setijowati mengatakan Pos Indonesia terus berbenah mengatisipasi perkembangan zaman. Kini dunia pariwisata lebih menonjol dan kebutuhan kamar hotel juga meningkat.
“Karenanya kami mengembangkan bisnis budget hotel dengan prioritas kota kecil atau secondary city yang memiliki potensi pariwisata.
Dipilihanya secondary city karena persaingannya belum terlalu besar,” papar Handriani dalam keterangan usai peluncuran ruang kolaborasi EV Hive @Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat, Pasar Baru, Jakarta, Rabu.
Sejumlah kota kecil yang gencar ditawarkan kepada para investor untuk pengembangan dan optimalisasi aset agar dibangun budget hotel, antara lain di Banyuwangi, Jember, dan Wonosobo. “Sejak tahun lalu, kami proaktif menawarkan ke sejumlah investor untuk pengembangan aset PT Pos Indonesia, apalagi perseroan memiliki jaringan 4.700 kantor se Indonesia,” sambungnya.
Juga, lanjut dia, menyusun rencana pengembangan aset terutama di atas lahan 1.000 m persegi untuk ditawarkan kepada investor, baik dalam bentuk ruang kolaborasi maupun hotel. Meski dibangun hotel, kantor layanan PT Pos tetap dipertahankan selain untuk memfasilitasi konsumen dalam mengirim barang dan melakukan pembayaran, juga sebagai ikon perusahaan.
Optimalisasi aset dengan mengembangkan budget hotel agar Pos Properti Indonesia sebagai anak perusahaan memberi kontribusi besar dalam pendapatan induk perusahaan, Pos Indonesia. Juga ditagetkan untuk meningkatkan pertumbuhan omzet sekitar 40 persen dari tahun 2017.
“Memang kontribusi pendapatan anak perusahaan masih terbilang kecil dibandingkan sektor logistik sebagai inti usaha PT Pos Indonesia.
Aset PT Pos sedemikian banyak dan sekarang mulai tidak digunakan karena pergeseran bisnis itu sendiri. Jadi harus investasi di aset yang berbeda yakni hotel sehingga diharapkan mendongkrak pendapatan,” lontarnya serius.
Diakuinya, era zaman now, surat menyurat sudah sangat ditinggalkan masyarakat. Padahal, PT Pos Indonesia berdiri 1746 memiliki jaringan 4.800 kantor secara keseluruhan dan 58.700 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“PT Pos Indonesia sudah berdiri sejak 272 tahun lalu, punya 4.700 properti. Sejak dulu terutama zaman Orde Baru tambah cabang terus. Pasti di 0 kilometer setiap propinsi ada kantor Pos dan lokasinya strategis. Semua kecamatan pasti terlayani,” tambahnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)