JAKARTA, Bisniswisata.co.id: Perancang busana Vivi Zubedi kembali mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan industri fesyen tanah air di kancah global. Bersama HIJUP, Vivi akan menjadi satu-satunya modest fashion designer pada gelaran New York Fashion Week (NYFW) yang akan dilangsungkan pada 8 hingga 16 Februari 2018 di New York, AS.
Dalam ajang bergengsi itu, seperti dilansir laman Kompas.com, Rabu (31/01/2018) vivi menyiapkan koleksi 32 modest wear (pakaian tertutup) berjudul “Urang Banua” yang menampilkan keunikan warna serta keindahan kain Sasirangan dan Pagatan khas Kalimantan Selatan.
Kain-kain berwarna kecoklatan, biru, dan putih, tersebut diubah Vivi menjadi modest wear berpotongan modern dan bisa dikenakan oleh siapa saja, termasuk yang tidak berhijab. Ia memberikan detil berupa manik-manik, payet, atau mutiara.
Koleksi Vivi akan dipamerkan pada hari keempat NYFW. Beberapa desainer terkenal dunia lainnya yang menampilkan rancangannya pada hari yang sama di antaranya Victoria Beckham, Romeo Hunte, Brandon Maxwell, dan masih banyak lagi.
Menurut Vivi, koleksi ini terinspirasi dari semangat para wanita pengrajin kain tradisional di Kalimantan Selatan. Ia menyadari bahwa kain Sasirangan dan Pagatan masih belum dikenal luas, bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Saat turun langsung ke lapangan sejak Oktober 2017, ia mengaku kaget dengan pendapatan para ibu-ibu pengrajin kain tersebut yang terbilang masih sangat rendah.
“Apa yang saya lakukan juga agar ibu-ibu ini bisa lebih berkembang, seperti saya. Hidup mereka sangat memprihatinkan. Padahal, bahan-bahan yang ibu-ibu ini buat kalau dijual bisa jutaan rupiah,” kata Vivi.
Sebanyak 32 koleksi yang ditampilkan akan menunjukkan warna-warni khas kain tradisional yang dipadukan dengan kain modern dan peragaan busana akan ditutup dengan warna hitam. Melalui kesempatan tersebut Vivi ingin mensejajarkan tren kain daerah dan tren masa kini.
“Kain daerah kan kaya akan warna. Nanti akan ada kolaborasi kain daerah dan masa kini,” ucap dia.
Sebagian hasil penjualan koleksi ini akan didonasikan kepada para pengrajin kain tradisional. Vivi berharap, kesejahteraan ekonomi para pengrajin Indonesia bisa semakin baik.
Vivi bahkan punya mimpi yang tinggi. Untuk jangka panjang setelah gelaran NYFW, ia berharap bisa menjadi mediator bagi pembeli kain dan para pengrajin. Ini juga sudah dibicarakannya dengan pemerintah setempat.
Vivi juga memiliki harapan kain Sasirangan dan Pagatan, bisa menjadi bagian dari tren fesyen dunia. “Mungkin agak sedikit mengkhayal, tapi kemungkinan jika brand-brand luar yang besar melihat (bisa). Karena ada banyak brand besar menggunakan kain-kain daerah Indonesia,” tutur Alumni Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) itu.
“Mana tahu mereka menilai kain ini punya nilai yang cukup tinggi, lalu berniat bisa menjadikan kain ini sebagai tren fesyen mereka. Untuk itu kan harus ada mediatornya.” sambungnya. (KMP)