JAKARTA, bisniswisata.co.id: Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberi apresiasi bagi para pelaku industri pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang tanggap menangani wisatawan nusantara maupun mancanegara setelah terjadi bencana gempa bumi 6,4 skala Richter pada Minggu (29/7).
Gempa yang menggoyang P Lombok, juga berdampak terhadap aktivitas di area Gunung Rinjani yang tengah dipadati wisatawan pendaki di akhir pekan. Tercatat sebanyak 524 orang terdiri 358 orang wisatawan asing dan 166 orang wisatawan Indonesia. Turis asing dari Malaysia, Prancis, Belanda, Thailand, India, Singapura, Italia, United Kingdom, USA, Spanyol, Belgia, Swiss, China, Canada, Denmark, Swedia, Australia, Kroasia, Myanmar, Jerman, Austria, Jepang, Bahrain dan Pakistan.
Selain pengusaha, Menpar Arief juga mengapresiasi langkah yang dilakukan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) NTB, ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) NTB, INCCA (Indonesian Congress and Convention Association) NTB, IMA (Indonesia Marketing Assosiation) NTB dan ASTINDO (Asosiasi Travel Agen Indonesia).
“Terima kasih atas kerjasama yang bagus antara pelaku industri, asosiasi, Kadispar NTB dan Ketua Poltekpar Lombok yang langsung bergerak, sejak semalam (29 Juli 2018 pukul 21.00 WIB). Termasuk membuat kesepakatan untuk membantu proses tanggap darurat buat wisatawan,” kata Arief, seperti yang dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata pada Selasa (31/7/2018).
Salah satunya, sambung dia, memberikan fasilitas hotel gratis selama sehari (30 Juli 2018) dan selanjutnya memberikan diskon. “Langkah ini sangat luar biasa dan perlu ditiru bagi daerah lain. Memberikan diskon hotel serta Paspor baru akan menimbulkan citra yang baik terhadap pariwisata di mata dunia,” tandasnya.
Selain itu, aksi kemanusiaan ini menjadi investasi jangka panjang bagi pariwisata Lombok. “Saat ini, sudah ada sembilan wisman yang memanfaatkan fasilitas itu. Mereka dari Malaysia di Golden Palace, dan lima wisman di Lombok Plaza,” ucapnya.
Kadispar NTB Lalu Faozal, dari hasil rapat bersama Asosiasi Industri Pariwisata di Golden Palace bersama lima ketua asosiasi mereka sepakat untuk menggunakan standar prosedur Kemenpar yang diterapkan saat gejolak Gunung Agung di Bali.
Sejumlah hotel yang memberikan kamar gratis dan diskon tarif setelah gempa Lombok ialah Golden Palace, Lombok Plaza, Lombok Raya, Idoop, Santika, Fave, Puri indah dan Grand Legi. Faozal lanjut mengatakan bahwa wisman yang kehilangan paspor akan dibantu pengurusannya.
Kantor Imigrasi Mataram bakal memberikan Emergency Passport setelah ada konfirmasi dari kedutaan negara mereka di Jakarta. Mengenai pemulangan jenazah wisman asal Malaysia, Faozal lanjut mengatakan kalau ada rencana dari asosiasi untuk ikut mengantarkannya ke Malaysia. Namun rencana tersebut belum terkonfirmasi lebih lanjut.
“Masih ada beberapa wisman Malaysia yang sedang dirawat di RSU Provinsi NTB. IMA Mataram memfasilitasi peti jenazah buat korban yang akan diterbangkan ke Kuala Lumpur. Lalu GIPI NTB dan ASTINDO NTB mengumpulkan dana dan memberi asistensi secara maksimal,” ujar Faozal.
Di tempat terpisah, Tim gabungan Basarnas mengevakuasi 543 pendaki yang terjebak gempa Lombok di Gunung Rinjani. “Semua korban dievakuasi dalam kondisi sehat dan selamat.” Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan dalam keterangan tertulis, Selasa, 31 Juli 2018.
Para pendaki yang selamat itu terdiri 189 orang wisatawan asing, 173 orang pendaki lokal, 31 orang pemandu, serta 150 porter. Hingga pagi ini masih ada beberapa orang lagi yang masih berada di gunung itu. “Masih terdapat 6 orang dan 1 jenasah.” jelasnya.
Tiga di antara enam orang itu, kata Sutopo, adalah pegawai Pusat Pendidikan dan Latihan Pendidikan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Selain itu, ada 2 porter serta 1 pemandu. “Satu jenazah adalah Muhammad Ainul Muksin, pendaki asal Makassar yang tertimpa material longsor di Gunung Rinjani saat gempa.”
Evakuasi terhadap 6 orang dan satu jenazah korban gempa Lombok sudah mulai dilakukan sejak Senin malam. Tim berhasil menemukan mereka Selasa pukul 06.51 dalam keadaan selamat. Enam orang itu berada di Danau Segara Anak dan dievakuasi menggunakan helikopter.
Hingga saat ini jumlah pelancong di Gunung Rinjani yang turun sampai 29-31 Juli pukul 10.13 sebanyak 1.090 orang. Wisatawan itu terdiri dari 723 warga negara asing dan 367 wisatawan Indonesia. Tidak ada korban meninggal dunia dan luka-luka dari pengunjung warga negara asing saat terjadi gempa terjadi kemarin. “Semuanya dapat dievakuasi.” tambahnya. (redaksi@bisniswisata.co.id)