SERANG BANTEN, bisniswisata.co.id: Sebanyak delapan anggota komunitas Mercedes-Benz (MBC) Banten siap keliling dunia untuk menyampaikan misi damai sekaligus menjelajah obyek wisata dengan melintasi 55 negara di 3 benua, dengan jarak tempuh 62.000 kilometer. Touring dengan mengusung tema “Mengembara Lintas Benua”, dimulai dari Masjid Agung Kesultanan Banten Kota Serang, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2018.
Para penjelajah itu kebanyakan mengendarai Mercedes-Benz seri W183 produksi tahun 1983, Mercedes Benz 280E tahun 1983 dan G 300 tahun 1995. “Sebagai klub otomotif, pengalaman berkendara melintasi kota di berbagai negara dan benua merupakan pengalaman yang tidak sederhana,” lontar Ketua Umum MBC Banten Didi Haryadi, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/05/2018).
Dalam konteks ini, lanjut dia, kami memutuskan untuk membuat catatan perjalanan dalam bentuk artikel, foto dan video yang menjadi media untuk berbagi cerita dan pengalaman. Catatan perjalanan tersebut dapat diikuti di portal www.mengembara.id.
Aminullah, pimpinan rombongan menambahkan, tujuan lain dari kegiatan Mengembara Lintas Benua ini adalah untuk memotret secara langsung pengaruh Indonesia di berbagai kota dan negara di tiga benua, dari peradaban yang sudah terkoneksi sejak berabad-abad sebelumnya hingga saat ini, baik dari sisi sosial, budaya, ekonomi, pariwisata dan sisi lainnya.
“Sebagai bangsa yang besar dengan kekayaan sumber daya alam terbesar kedua di dunia, kami merasa perlu untuk mengkonfirmasi sekaligus mengidentifikasi peran Indonesia dalam kelangsungan perjalanan peradaban dunia, untuk sampai pada kesimpulan sederhana bahwa kita Bangga Menjadi Orang Indonesia,” paparnya.
Diharapkan telah sampai di Malaysia, dan menjadi negara pertama yang mereka singgahi. “Pesan yang ingin kami sampaikan, menyampaikan entitas kebangsaan dan citra kita sebagai bangsa,” sambungnya,
Perjalanan mengarungi tiga benua akan ditempuh selama satu tahun lamanya. Dengan bantuan dari Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), mereka optimistis kendaraan tuanya mampu mengaspal di setiap negara. “Kami tidak hanya bercerita tentang Banten saja, tapi tentang Indonesia. Perizinan sudah selesai, untuk Eropa sedang kami proses,” terangnya.
Para peserta touring mengaku telah mempersiapkan diri menghadapi perbedaan cuaca, antara Indonesia dengan benua Eropa, termasuk membawa suku cadang kendaraan ketika dibutuhkan dalam perjalanan.
Persiapan perjalanan keliling dunia ini sendiri sudah direncakan dua tahun terakhir dan diharapkan misi tercapai tanpa rintangan.”Kami sengaja jalan di bulan Mei, karena kejar-kejaran suhu udara. September itu kami berharap di Eropa Selatan. Persiapan sudah dua tahun,” tutupnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)