Suasana informal jumpa pers Malioboro Coffee Night
JOGJAKARTA, bisniswisata.co.id: Komunitas Kopi Nusantara kembali menggelar Malioboro Coffee Night untuk ketiga kalinya sekaligus memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Tahun ini lokasi berlangsung di pedestrian Malioboro Yogyakarta.
Ketua Panitia Malioboro Coffee Night Anggi Dita mengatakan kegiatannya a.l bursa Kopi yang akan digelar di Loko Coffee Shop pada 30 September hingga 1 Oktober 2019. Dalam kegiatan ini akan diperkenalkan kopi dari berbagai daerah di Indonesia dan masyarakat bisa membeli hasil olahan atau produk dari petani kopi secara langsung.
“Kami juga akan menggelar kejuaraan aeropress di lokasi yang sama. Ada 54 barista yang akan mengikuti lomba dan pemenang akan mewakili Y
Jogyakarta untuk lomba yang sama di tingkat nasional,” kata Anggi Dita
Di tempat yang sama juga akan digelar dialog tentang diplomasi kopi yang menampilkan tokoh masyarakat untuk kemajuan kopi dari Indonesia.
Sejumlah artis, musisi, budayawan dan seniman juga siap memeriahkan gelaran Malioboro Coffee Night di sepanjang Malioboro pada 2 Oktober malam, di antaranya Katon Bagaskara, dan Langit Sore yang dikenal dengan musik bergenre romantic-rap.
Sedangkan untuk acara puncak Malioboro Coffee Night akan digelar pada 2 Oktober mulai pukul 20.00 WIB. Panitia menyiapkan tiga titik untuk membagikan kopi gratis yaitu di Loko Coffee Shop, depan Malioboro Mall dan Kepatihan.
“Jumlahnya tidak kami batasi asalkan masih ada persediaan. Pembagian kopi gratis baru akan dimulai usai pembukaan hingga pukul 03.00 WIB,” katanya yang menyebut ada 110 anjungan yang akan menampilkan kedai kopi, petani kopi hingga industri pendukung termasuk peserta dari Jepang yang memperkenalkan mesin kopi.
Berdasarkan pengalaman dua tahun sebelumnya, lanjut Anggi, kegiatan Malioboro Coffee Night sangat diminati dan ditunggu masyarakat termasuk wisatawan mancanegara.
“Kegiatan ini adalah daya tarik baru berwisata di Yogyakarta. Apalagi, kegiatan ini hanya digelar sekali dalam setahun,” katanya.
Sementara itu, salah satu penggiat kopi Agus Prasetyo mengatakan, konsumsi kopi untuk masyarakat Indonesia masih tergolong rendah meskipun Indonesia adalah produsen kopi dunia.
“Dari data, tingkat konsumsi kopi baru mencapai 1,3 kilogram per kapita per tahun. Masih rendah dibanding negara lain,” katanya.
Ia pun berharap, Malioboro Coffee Night tersebut mampu mengangkat kopi Indonesia sehingga masyarakat semakin mengenal kopi lokal, sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
“Kami memiliki harapan besar, dengan digelarnya event Malioboro Coffee Night, semakin mempertegas bahwa Yogyakarta telah mampu memposisikan diri sebagai kota dengan apresiasi terbaik untuk dunia kopi,” kata Agus Prasetyo.
Semua elemen konsisten menjadikan Jogjakakarta sebagai Kota Wisata Kopi Dunia. Kegiatan yang digelar untuk menyambut hari jadi kota Jogja ini memiliki karakter event yang berbeda yang di hadiri peserta penggiat kopi dari hulu ke hilir.
Keunikan lainnya seluruh peserta, panitia serta seluruh elemen masyarakat yang hadir diharapkan dapat menggunakan pakaian atau aksesoris yang bertemakan batik karena sekaligus memperingati Hari Batik Nasional.
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta aktif mengadakan beragam event. Sebelumnya digelar event bertajuk Malioboro Night Festival 2019 di kawasan Jalan Malioboro pula sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun asing.
Menpar Arief Yahya dakam kesempatan terpisah menjelaskan untuk Jawa Tengah dan DIY agar mampu menyumbang dua juta wisman pada 2020. Oleh karena itu perlu mempercepat pembangunan dari sisi Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas.