MELBOURNE, bisniswisata.co.id: Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Menteri Pariwisata Australia Simon Birmingham dalam pernyataan bersama menegaskan kebakaran hutan di Negeri Kangguru memberikan pukulan reputasi terbesar bagi industri pariwisata Australia, yang pernah dihadapi secara internasional.
Kebakaran semak Australia selama hampir tiga bulan menewaskan 29 orang, merusak 2.000 rumah dan membakar jutaan hektar tanah dan ribuan satwa tewas, krisis ini menjadi semakin politis. “Bahkan kondisi pariwisata terpukul dan akan mengajukan penyelidikan yudisial yang kuat, yang dikenal sebagai Komisi Kerajaan, ke dalam penanganan kebakaran,” papar Morrison dalam wawancara dengan televisi ABC, dilansir Reuters, Ahad (19/01/2020).
Kerusakan pada industri pariwisata akibat bencana kebakaran hutan mendekati Australia$ 1 miliar sejauh ini dan mungkin mencapai di atas 4,5 miliar dolar Australia pada akhir tahun ini, menurut perkiraan dari badan-badan pariwisata Australia.
Karena itu, Pemerintah Australia secara finansial akan membantu sektor pariwisata Australia sebesar A$ 76 juta untuk dorongan awal dari total senilai A$ 152 miliar. Pariwisata bagi Australia merupakan bagian yang semakin vital dari ekonomi Australia, yang menyumbang lebih dari 3% dari hasil ekonomi tahunan.
Untungnya, hujan turun baru-baru ini menyebabkan jumlah kebakaran di pantai timur dan selatan Australia menjadi di bawah 100 untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu. Bahkan turunnya hujan mampu meredakan bencana yang menghanguskan wilayah yang kira-kira sepertiga ukuran Jerman.
Dikatakan, kebakaran hutan memang sangat dikhawatirkan akan mengganggu pertandingan tenis bergengsi “Australia Open” di Melbourne. Apalagi Grand Slam pertama tahun 2020 ini yang dimulai hari Senin dan beruntung kota dan bagian-bagian Victoria yang dilanda kebakaran hutan kini enghadapi hujan lebat. “Victoria akan melihat periode dua hari terbasah dalam banyak, berbulan-bulan,” kata Dean Narramore dari Biro Meteorologi wilayah Victoria.
Direktur eksekutif Dewan Industri Pariwisata Australia, Simon Westaway, memperkirakan krisis kebakaran hutan merugikan industri nasional senilai ratusan juta dolar. “Saya belum bisa menyebut angka satu miliar. Semua tempat yang telah dipesan di zona kebakaran dibatalkan, bahkan di luar zona tersebut, tingkat pembatalan mencapai angka 50 persen.” lontarnya.
Simon berharap wisatawan China ke Australia akan meningkat untuk merayakan Tahun Baru Imlek, ia menyimpan kekhawatiran terkait prospek pariwisata Australia di mata dunia untuk jangka panjang. “Ada persepsi yang terbentuk bahwa seluruh negara terbakar,” katanya.
Terbukti Amerika Serikat telah meningkatkan status peringatan perjalanan atau travel warning pada Kamis lalu agar warganya yang rencana berwisata ke Australia untuk “meningkatkan kewaspadaan”.
Bahkan Kampanye pariwisata Australia Matesong yang dibintangi aktris Kylie Minogue dihentikan di Inggris, seiring maraknya liputan berita tentang kebakaran hutan di Australia.
Sementara Kepala Dewan Industri Pariwisata Victoria, Felicia Mariani mengatakan banyak bisnis yang kini menghadapi “krisis aliran dana”. “Orang-orang ini harus mengembalikan sejumlah uang muka pembayaran pada saat mereka tidak memiliki saha yang bisa dijalankan,” katanya.
Dilanjutkan, para pemilik usaha di zona kebakaran telah mengalami 100 persen pembatalan untuk bulan Januari. Mereka yang kehilangan uang di luar zona kebakaran juga tidak dapat mengklaim asuransi gangguan bisnis karena mereka tidak terkena dampak langsung dari kebakaran. (*)