ENTREPRENEUR LIFESTYLE RISET SOSOK

Karyanto Fokus Menduniakan NOSTEO & NOKILIR

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sebanyak 200 juta penduduk dunia menderita osteoporosis. Hal ini menjadi perhatian Karyanto, Direktur PT. Global Jamu Indonesia untuk menghasilkan produk herbal alami yang menyehatkan tulang dan sendi. 

Apa itu Osteoporosis? suatu kelainan tulang yang ditandai oleh berkurangnya densitas masa tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan meningkatkan risiko terjadi patah.

Fakta bahwa di seluruh dunia, setiap 1 detik terjadi 1 fraktur (patah tulang) diakibatkan karena Osteoporosis.  Bahkan pada tahun 2009, terdapat 200 juta penderita Osteoporosis di seluruh dunia (Infodatin Kementerian Kesehatan RI.)

Untuk itu, perlu upaya-upaya pencegahan yang alami, sehingga kita semua terhindar dari kerapuhan tulang (osteoporosis), agar tulang, otot dan sendi kita tetap sehat untuk menopang aktifitas kita sehari-hari.

Selain gaya hidup yang sehat, juga banyak bahan alami yang dapat menguatkan struktur tulang. Mengonsumsinya sangat membantu dan para Farmasis juga sudah menemukan ramuan herbal-bahan alami yang dapat membantu mencegah Osteoporosis dan menyembuhkannya.

Tak heran selain ingin menduniakan produk inovatifnya, Karyanto bertekad agar Indonesia juga bisa mandiri dalam hal obat-obatan. Meski dari 30.000 spesies tanaman, baru sedikit yang dimanfaatkan untuk bahan baku obat, jamu, atau obat herbal

Faktor resiko osteoporosis

“Faktor risiko terjadi osteoporosis dapat dibagi menjadi faktor risiko yang dapat dirubah (modiffikasi) atau yang tidak dapat dirubah,” kata Karyanto.

Hasil yang tidak dapat diubah adalah: Usia tua, jenis kelamin wanita, riwayat keluarga dengan osteoporosis dan hal yang dapat diubah adalah jangan  konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, kekurangan vitamin D dan kalsium, berat badan yang kurang, dan konsumsi minuman bersoda yang berlebihan atau konsumsi obat-obatan tertentu (terkadang obat-obat ini tidak dapat dihentikan karena dibutuhkan untuk penyakit yang lain.

Bagaimana Gejalanya? Osteoporosis tidak memiliki gejala apapun, sampai suatu ketika penderita tiba-tiba mengalami patah tulang.

Patah tulang yang terjadi di sini tidak seharusnya terjadi pada keadaan tulang normal, contohnya patah pada tulang panggul akibat tersandung pada posisi berdiri. 

Lokasi tulang yang sering terjadi patah adalah tulang belakang dan lengan bawah, selain tulang panggul. Akibat kompresi (remuk) pada tulang belakang (tulang belakang menjadi pipih karena rapuh) dapat terjadi nyeri pada tulang belakang dengan nyeri yang menjalar ke tungkai bawah.

Pasien tampak bungkuk, tinggi badan berkurang dan terkadang juga mengalami nyeri di perut akibat penekanan ke arah perut. Patah tulang panggul menyebabkan pasien sulit mengerakkan kakinya. Seringkali pasien hanya dapat terbaring karena nyeri.

Komplikasi lebih lanjut akan timbul luka akibat berbaring terus menerus. Gangguang saluran napas dan berbagai komplikasi lain yang selanjutnya dapat berakibat fatal sampai menyebabkan kematian.

Sebagai sarjana farmasi Universitas Gadjah Mada yang lebih banyak menghabiskan waktu menjadi wartawan (1983-1994), sebelum bekerja di GP Farmasi, apotek, produsen alat kesehatan (1995-2005), dan mengurusi komuniàkasi korporat Dexa Medica Group (2005-2016) lalu tergerak untuk mendirikan JamuDigital.com, Karyanto mampu menggabungkan talenta, ilmu serta pengalaman bekerjanya untuk mewujudkan cita-citanya.

Apalagi melihat angka prevalensi penderita Osteoporosis yang sangat tinggi  menjadi pemicu untuk memproduksi obat herbal untuk menyehatkan tulang dan sendi serata menggabungkan semua jejaring yang ada dan pengalaman mendirikan JamuDigital.com ” tuturnya 

JamuDigital adalah pionir digital jamu dan obat herbal yang terintegrasi dengan pelayanan pengobatan tradisional.

Dia lalu mematenkan merek Kapsul NOSTEO dan minyak Boreh NOKILIR setelah selama dua tahun menyiapkan formula berupa sediaan Kapsul dan sediaan minyak boreh yang dapat membantu menyehatkan tulang dan sendi.

Formula NOSTEO  & NOKILIR

Karyanto menemukan formulasi NOSTEO yang tepat yaitu sinergi dari lima bahan alami: Ekstrak Stichopus variegatus, Ekstrak Phoenix dactylifera fructus, Ekstrak Sida rhombifolia herba, Ekstrak Morinda citrifolia fructus, Ekstrak Andrographis paniculata herba.

Sedangkan minyak Boreh NOKILIR merupakan ramuan 11 bahan alami, yaitu: Zingiber officinale, rhizome, Alpinia galanga rhizome, Foeniculum vulgare fructus, Cuminum cyminum fructus, Myristica fragrans semen, Oleum Olea europaea, Oleum Cajuputi, Oleum Citronella, Oleum 1Caryophyli, Oleum Mentha Piperita, Oleum Cocos.

“Setelah selesai menganalisis ramuan formula inovatif ini, maka untuk proses produksi saya bersinergi dengan rekan Farmasis lain. Di era revolusi industri 4.0 dan era digital ini, konsep kolaboratif atau economic sharing harus menjadi salah satu praktik bisnis,” ungkap Karyanto- tentang strategi kolaboratif dengan Farmasis lain- sejawatnya.

Untuk proses produksi, kami bersinergi dengan Farmasis alumni UI yaitu apt. Nurul Qurrota Ayun,. S. Farm., M.Si (Alumni Magister Herbal Universitas Indonesia).

Setelah kalkulasi proses produksi saya setujui, maka dilanjutkan dengan pendaftaran nomor ijin edar ke Badan POM, dan pararel dengan langkah ini, mengajukan paten merek untuk NOSTEO dan NOKILIR.

“Almhamdulillah tepat dua tahun proses itu selesai, sehingga kami launching NOSTEO dan NOKILIR pada 4 Desember 2021,” Karyanto mengisahkan.

Launching NOKILIR dikemas dalam webinar internasional dengan tema “SEHATKAN TULANG, OTOT & SENDIMU”, menampilkan tiga pembicara:

*Dari Indonesia: Dr. dr. Pamudji Utomo, Sp.OT(K), Direktur Utama RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta: “Kiat Mencegah Tulang Rapuh”

*Dari Tokyo Jepang: Doktor Sofya Suidasari, M.Sc.- Doctor of Philosophy in Molecular Nutrition Hiroshima University: “Update Back to Nature di Jepang”

*Dari Indonesia: Drs. Karyanto, MM, Direktur PT. Global Jamu Indonesia, Alumni Farmasi UGM: “Melestarikan Kearifan Lokal Obat Tradisional Zaman Now”

“Sejak NOSTEO dan NOKILIR diluncurkan, telah direkomendasikan oleh Dokter Spesialis Ortopedi- dan diresepkan di dua rumah sakit di Jawa Tengah,” kata Karyanto. yang lebih dari 20 tahun berkarir di sektor industri farmasi ini.

Karyanto menjelaskan, pemasaran NOSTEO dan NOKILIR dengan menggunakan konsep OMNI Channel, yaitu menggabungkan pemasaran secara offline dan online.⁰

“Untuk offline kami menggunakan jaringan distributor dan untuk online dengan memanfaatkan platform online shop dan marketplace. Kami terus berupa meningkatkan pemasaran, karena potensi pasar obat herbal untuk kesehatan tulang, dan sendi sangat besar,

Prestasi yang dicapainya ternyata belum membuat Karyanto puas untuk menjadikan jamu warisan budaya dunia mengingat hanya 11 negara di dunia yang memiliki riwayat jamu.

“Di China memang ada Traditional Chinese Medicine, di India ada Ayurveda. Sementara, kalau dilihat dari sumber bahan bakunya, mungkin kita unggul. Sumber daya kita luar biasa,” kata Karyanto.

Jika jamu Indonesia terus digali  oleh peneliti,  pengusaha, dan didukung oleh media untuk branding­­-nya, akan menjadi kekuatan nasional yang luar biasa, tambahnya menutup percakapan.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)