Dwiyani dan keluarganya pilih wisata ke Jepang, kota besarnya modern tapi tetap melestarikan budaya tradisionalnya
JAKARTA, bisniswisata.co.id : Jepang masih menjadi destinasi wisata favorit turis Indonesia dan tahun 2019 ini Jepang masuk dalam daftar destinasi favorit tingkat Asia yang dirilis Booking.com.
Jepang menduduki peringkat pertama sebagai tujuan wisata di negara kawasan Asia kemudian disusul oleh Thailand,Taiwan dan Korea Selatan sehingga akan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Negara tujuan wisata ini merupakan destinasi yang menawarkan wisata komplet. Mulai dari sejarah yang kaya, pengalaman budaya, kuliner yang lezat, wisata belanja, tempat yang nyaman dan unik untuk diinapi hingga di pedesaan serta pemandangan alam yang tak dapat ditemukan di negara lain.
Liburan di Jepang terbukti sangat efisien karena banyak transportasi umum yang sangat lengkap sehingga di jaman digital ini para free individual traveller ( FIT) juga mudah mengemas kunjungannya ke negri Sakura ini karena masalah akomodasi, transportasi hingga tiket masuk ke theme park dapat dipesan secara online.
Apalagi dua tahun belakangan, Pemerintah Jepang gencar menjaring wisatawan Muslim. Sebenarnya selama sepuluh tahun terakhir pemerintahnya telah menyadari betapa penting dan berharganya kehadiran wisatawan Muslim yang jumlahnya bakal mencapai 200 juta di seluruh dunia pada 2022.
Jumlah wisatawan Muslim yang datang ke Jepang dari tahun ke tahu memang meningkat terutama sejak mereka giat kampanye wisata halal. Pada 2016, ada 24 juta turis asing berkunjung ke Jepang dari target 20 juta pada 2020. Hampir satu jutanya (sekitar 700 ribuan) merupakan wisatawan Muslim.
Keseriusan membidik wisatawan Muslim dan gencar promosikan wisata halal telah disadari sepenuhnya oleh berbagai pemerintah provinsi ( Prefektur) di Jepang seperti Himeji yang telah menyediakan segala kebutuhan turis Muslim seperti makanan dan minuman halal, tempat shalat, oleh-oleh halal, hingga objek-objek wisata yang menarik.
Himeji adalah kota di Jepang yang terletak di pulau Honshu, sebelah barat daerah Kansai, bagian barat daya Prefektur Hyogo. Kota Himeji pada awalnya adalah kota yang berkembang di sekeliling Istana Himeji obyek wisata yang banya dikunjungi wisatawan Indonesia.
Menjadi tujuan wisata favorit, banyak dari keluarga Indonesia yang melakukan libur akhir tahun sekaligus merayakan Tahun Baru di akhir Desember hingga awal Januari 2019.
Dari kalangan Selebriti yang liburan ke Jepang di awal tahun ini antara lain adalah Raffi Ahmad – Nagita Slavina, Irwansyah – Zaskia Sungkar, Baim Wong – Paula Verhoeven, Teuku Zacky dan Laudya Cynthia Bella bersama keluarganya.
Banyak orang Indonesia yang datang ke Jepang di bulan Desember saat musim dingin. Bulan April juga merupakan bulan padat kunjungan wisatawan asal Indonesia karena bunga Sakura mulai muncul di bulan Maret.
Wisatawan Indonesia kerap berkunjung memanfaatkan musim liburan sekolah seperti pertengahan Juni sampai Agustus. Kota-kota yang banyak dikunjungi seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka. Sementara Hokkaido mulai populer di kalangan orang Indonesia untuk menikmati musim dingin dan bermain salju.
Liana Qurbani Hasan, ibu tiga anak yang sehari-hari bekerja di OJK melewatkan liburan akhir tahunnya bersama keluarga dengan berwisata ke Jepang selama 8 hari dengan mengawali perjalanan di Tokyo, berlanjut ke Kyoto hingga Osaka hingga 8 Januari 2019 lalu tiba di Jakarta.
“Anak-anak happy sekali selama liburan kali ini. Kami bahkan memakai kimono selama berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan menjiwai budaya dari negara yang dikunjungi dan sibuk berfoto ria tentunya,” kata wanita yang akrab di panggil Lia.
Kesiapan pemerintah Jepang menjaring wisatawan Muslim terbukti dengan tersedianya mushola dan resto halal sejak di bandara Kansai International Airport menyajikan a.l halal Soba. Untuk urusan makan ini ternyata dikota lainnya juga ada seperti saat di Kyoto dan Osaka.
“ Informasi bersertifikat halal bahkan dipajang di depan restoran. Uniknya disertifikasi oleh lembaga di Malaysia yaitu Malaysia Halal Consultation & Training Agency. Kami juga menemukan restoran halal yang memajang banner dengan informasi www.halalmedia.jp yang memberikan informasi halal dan Muslim Friendly di Jepang,” kata Liana Qurbani.
Selama kunjungan, ujarnya, dia dan suami, Muhammad Abdullah mengikuti keinginan anak-anaknya, Hanif, Rafif dan Nadira sehingga mereka sempat ke Arawaku, Shibuya, Tokyo Disneyland, Kawaguchiko, Fuji, Universal Studio, Higashimaya, Kyoto dan obyek lainnya.
Dari Jepang, Lia memboyong langsung keluarganya ke Jogjakarta untuk menikmati keindahan Borobudur dan menikmati soto sehingga liburan kali ini ketiga anaknya memiliki pengalaman di luar dan di dalam negri sekaligus.
Berwisata ke Jepang juga menjadi pilihan Dwiyani.A.P Paramitha Rusadi bersama suaminya, Rusadi Ramadhana dan tiga anaknya, Rauf, Rana dan Raiden karena banyaknya destinasi wisata untuk keluarga, kotanya bersih dan banyak tempat buat kulineran.
“Jepang itu negara modern dengan budaya yang kental sehingga bagus untuk memberikan contoh bagi anak-anaku guna mempertahankan budaya negara kita sendiri, Indonesia,” tutur Dwiyani, ibu muda yang cantik dan punya bisnis salon kecantikan di Kelapa Gading, Jakarta.
Selama 9 hari berlibur ke Tokyo, Kyoto, Osaka dan Hokaido, pengalaman yang berkesan bagi keluarga terutama adalah mengunjungi kawasan resort ski Niseko dan shirakawa go, pedesaan yang cantik.
“Niseko adalah kota yang terletak di Subprefektur Shiribeshi, Hokkaido, Jepang. Anak-anak mendapat pengalaman bermain di atas salju dan berani mencoba berseluncur dan naik kereta salju,” kata Dwiyani yang akrab dipanggil Wiwik.
Mereka juga berkesempatan mengunjungi desa bersejarah Shirakawa-gō dan Gokayama, salah satu situs warisan dunia yang berada di Jepang. Tepatnya di lembah sungai Shokawa di perbatasan Prefektur Gifu dan Prefektur Toyama di wilayah Tokai-Hokuriku, Honshu. Shirakawa-gō berlokasi di Desa Shirakawa di Prefektur Gifu
Desa ini dikenal dengan gassho-zukuri atau rumah tradisional Jepang dengan atap berbentuk segitiga. Area Gokayama dan Shirakawa-go, memang terkenal dengan keindahan rumah tradisional ini. Bahkan wisatawan bisa menginap di rumah tradisional ini dan hidup bersama-sama dengan warga lokal untuk beberapa malam nih.
Berwisata bersama tiga anak yang usianya masih di bawah 11 untuk memakai sepatu yang bener-benar nyaman karena di Jepang harus banyak berjalan kaki. Dwiyani membekali diri juga dengan permen sehingga tidak mudah haus dan bolak-balik ke toilet.
“Orang Jepang umumnya ramah dan suka menolong oleh karena itu saya pilih wisata ke Jepang,” ungkapnya sambil menjelaskan sebelum bersama keluarga dia juga sudah pernah second honeymoon berdua saja bersama sang suami, Rusadi Ramadhana Nurima.
Berkat kota-kota Jepang yang sibuk, pedesaan yang indah, dan pengalaman yang unik, banyak wisatawan yang terus-menerus kembali untuk mendapat pengalaman lebih banyak.
Atika Natalia, misalnya, salah satu wisatawan Indonesia yang tidak bosan berkunjung ke Jepang apalagi dengan dua anak yang sudah dewasa dan melek digital maka pengalaman 15 hari di Jepang memang beragam.
“ Jepang itu unik, negara maju dan modern tapi di satu sisi tetap menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Berkunjung ke negri ini juga nyaman karena bersih dan tertib,” kata Atika.
Berkunjung bersama keluarga besarnya termasuk kakak dan para keponakannya, mereka menjelajah Jepang dengan kereta api cepatnya yang nyaman. Karena berangkat dengan gererasi milenial dan Didi, suaminya yang arsitek juga kerap berwisata tanpa mengandalkan jasa biro perjalanan wisata maka perjalanan rasa pertualangan ini berjalan lancar.
“ Kota-kota yang wajib dikunjungi seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, Shirakawa-go, Magome , Kurashiki dapat kami eksplor hingga puas karena mengatur sendiri semua obyek yang akan dikunjungi,” kata Atika.
Perjalanan wisata dengan transportasi umum seperi kereta cepat, cukup dengan menggunakan aplikasi, salah satu yang populer adalah Hyperdia, yang bisa didownload gratis di Appstore atau Google Play.
Kemana pun ingin pergi, tinggal buka aplikasinya, ketik stasiun keberangkatan dan tujuan, dan kita akan diberi petunjuk kereta mana yang harus dipilih, berada di jalur berapa, dan berapa harga tiketnya.
“Kalau sudah tahu cara menggunakan, aplikasi ini sangat memudahkan jalan-jalan di Jepang dengan kereta api. Untuk belanja dan beli makanan halal juga sudah banyak tersedia restoran halal. Sementara jika berbelanja makanan dan minuman di supermarket tinggal scan barcode dikemasannya,”
Beragam kemudahan dan kenyamanan yang menjadi pengalaman berwisata di Jepang diyakininya membuat Jepang juga memiliki tamu-tamu repeater yang tinggi dan patut ditiru pemerintah dan industri pariwisata Indonesia, tegasnya.