Jelang Natal, Kue Cokelat Sinterklas pun Bermasker

Kue cokelat Sinterklas bermasker banyak diminati (foto: reuters)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pandemi COVID-19 masih meluas, aturan pembatasan di berbagai negara pun belum dicabut. Perayaan Natal dan Tahun Baru sudah pasti tidak akan semarak tahun-tahun sebelum era pandemi. Namun, selalu ada cara untuk merayakannya.   

Pembuat kue dan cokelat di Hongaria, misalnya, memutuskan untuk memasang masker pada kue cokelat Sinterklas buatannya. Tujuannya sederhana, ia ingin agar kue itu menjadi semacam lelucon ringan dan penyemangat dalam menyambut Natal di tengah pandemi.  

Ide sederhana itu ternyata mendapat respons positif pelanggannya. Terbukti, penjualan kue cokelat sinterklas bermasker meningkat dan itu mendongkrak usahanya. Banyak pesanan datang melalui online. Dirinya bahkan mengaku hampir tidak dapat mengimbangi permintaan. 

“Saya pikir saat [nanti] Santa datang, dia harus memakai masker. Kan dia harus menunjukkan contoh yang baik kepada semua orang,” kata Rimoczi kepada Reuters saat ditemui sedang duduk di bengkelnya di halaman belakang rumah di desa Lajosmizse, sekitar 70 kilometer selatan Budapest.

Untuk memenuhi pesanan, ia harus menyederhanakan desain. Ia harus mengubah desain Sinterklas cokelatnya yang lebih besar, yang awalnya datang tanpa masker.

Topi Sinterklas gula-gulanya yang bercat merah dipasangkan masker yang terbuat dari potongan marzipan putih kecil; pita berlapiskan gula pun ditambahkan.

Saat ini Rimoczi memproduksi sekitar 100 Santa setiap harinya. Dia membuat kudapan menggunakan cokelat Italia bebas gluten.

“Mereka [kue Sinterlklas] sudah dibungkus, tetapi kini kami harus membukanya dan memberi mereka masker karena pelanggan kami sekarang hanya menginginkan Sinterklas bermasker,” ucapnya.

Bisnis Rimoczi – selain kue Sinterklas dia juga membuat camilan cokelat lain dan menjualnya di toko kecil di rumahnya –  merugi sejak pandemi melanda Maret lalu.

Meskipun Sinterklas bermasker memberikan dorongan pada bisnisnya, tetapi Rimoczi tidak berharap itu akan bertahan lama jika vaksin berhasil mengalahkan pandemi. 

“Saya yakin, tahun depan saya hanya akan menjual sebagian kecil saja karena Sinterklas tidak lagi harus memakai topeng,” ujarnya seraya tersenyum.

 

 

Rin Hindryati