NEWS

Mandiri Institute: PSBB Jilid II Berdampak pada Turunnya Angka Kunjungan ke Restoran di Jakarta

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Mandiri Institute melaporkan, terjadi penurunan kunjungan masyarakat ke restoran di wilayah DKI Jakarta pada periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid II.

Lembaga riset Bank Mandiri ini menyebutkan kunjungan ke restoran pada Oktober 2020 hanya mencapai 44 persen.

“Angka kunjungan ke restoran di Jakarta turun dari 54 persen pada September menjadi 44 persen pada Oktober,” tulis riset yang yang diterima bisniswisata.co.id.

Bukan hanya di Jakarta, sejumlah kota besar lain pun menunjukkan tren serupa. Secara keseluruhan kunjungan ke restoran hanya mencapai 47% dari normal. 

Data ini diperoleh dari hasil pelacakan kunjungan pada 9-17 Oktober dengan metode ‘live tracking’ dan dengan mengumpulkan data dari 7.217 lokasi toko dan 9.362 restoran di 8 kota besar. Sedangkan angka kunjungan ke ritel dan restoran didapatkan melalui “live-visit data” yang terdapat pada Google Maps. 

 “Kunjungan ke restoran sangat sensitive terhadap informasi mengenai penyebaran COVID-19 dan kebijakan PSBB,” demikian menurut riset.

Di Kota Bogor misalnya, ketika Pemkot Bogor memutuskan untuk mengakhiri aturan PSBMK (Pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas) pada 14 September, angka kunjungan ke restoran naik sedikit menjadi 51% dari 40%. 

Angka ini lebih baik ketimbang saat Kota Bogor memberlakukan kebijakan PSBB Proporsional (PSBB Transisi) di bulan Juli. Saat itu angka kunjungan ke restoran turun, hanya berkisar antara 20-50 persen.

Hasil riste juga menunjukkan bahwa kunjungan masyarakat ke restoran di kawasan wisata, angkanya lebih tinggi. Pada Oktober 2020, angka kunjungan sudah banyak yang mencapai di atas 80 persen atau lebih. Di pusat Kota Bogor, sudah berkisar antara 50-80%

Ada lima kategori restoran yang dijadikan sebagai data riset, yaitu restoran general (umum), local (makanan lokal), speciality (menu spesial), fast food (makanan siap saji), dan other (jenis restoran lainnya).

Menurut riset, restoran cepat saji ternyata pulih lebih cepat. “Sejak Juli selalu mendominasi angka kunjungan dibandingkan tempat lain.”

“Pada awal September angka kunjungan ke restoran cepat saji mencapai 62 persen” tulis riset Mandiri Institute. Sementara kunjungan ke kategori restoran lain pada periode yang sama (9-13 September 2020) lebih rendah, misalnya general 55 persen, local 53 persen, specialty 53 persen, dan other 52 persen.

Namun, jumlah kunjungan tersebut menurun tajam setelah pemberlakuan PSBB jilid II. Kunjungan ke restoran fast food turun dari 62 persen menjadi 50 persen. Sementara itu, kunjungan ke kategori restoran lain berkisar di angka 45 persen-48 persen.

 

Rin Hindryati