NUSA DUA, bisniswisata.co.id: Akselerasi, Reaktivasi dan Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi tema bahasan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 di Bali, 26-27 November 2020.
“Wajah pariwisata di masa depan tidak akan sama lagi. Pandemi COVID-19 telah merubah paradigma masyarakat di berbagai sektor sehingga kesehatan, keamanan, keselamatan menjadi sangat penting dalam memilih tujuan wisata,” kata Menparekraf/ Ketua Baparekraf Whisnutama Kusubandio.
Menurut Whisnutama yang akrab disapa Mas Mentri, setelah pandemi pariwisata Indonesia harus lebih bagus untuk itu kita harus melakukan Restrategi. Sebelum COVID-19, Kemenparekraf sudah shifting dari quantity tourism menjadi quality tourism.
” Untuk quality tourism ini butuh sinergitas dan dukungan dari semua stakesholder contohnya dalam membangun konektivitas yang bisa memudahkan akses dari bandara ke destinasi wisata ” katanya.
Rakornas dilangsungkan untuk konsolidasikan stakeholder, kementerian/lembaga, serta pelaku parekraf dalam mempercepat atau mengakselerasi pemulihan sektor parekraf.
Dia berharap pertemuan yang dihadiri 150 peserta offline dan 500 peserta online ini dapat menjadi wadah koordinasi dan sinkronisasi strategi, program, serta kegiatan seluruh stakeholders.
“Kita juga akan melakukan perjanjian kerja sama dengan sejumlah kementerian/lembaga dalam upaya mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ucapnya.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, program reaktivasi dan pemulihan akan dilakukan melalui berbagai langkah.
Pertama, mempersiapkan destinasi wisata, membangun infrastruktur konektivitas yang kompetitif dengan negara-negara lain, serta implementasi dan monitoring penerapan protokol CHSE (clean, health, safety, environmental sustainability) di daerah.
Kedua, menciptakan dan membangun daya tarik wisata, meningkatkan kualitas SDM parekraf, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas produk ekonomi kreatif.
Ketiga, mendorong kolaborasi dan dukungan pemerintah daerah serta stakeholders, baik melalui program InDonesia Care (I Do Care), bantuan insentif atau stimulus pariwisata, serta program pengembangan kapasitas.
“Diperlukan sinergi model bisnis dengan kementerian/lembaga serta seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mencapai reaktivasi dan pemulihan sektor parekraf,”
Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 digelar secara hybrid (online dan offline) dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan seluruh peserta yang hadir diwajibkan menjalani rapid test antigen sebelum pelaksanaan acara.
Rakornas ini juga diikuti sejumlah menteri di antaranya Menteri PPN/Kepala Bappenas, Wakil Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri BUMN, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wakil Gubernur Bali, sejumlah Kepala Daerah, serta perwakilan industri dan asosiasi.