MANDALIKA, bisniswisata.co.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung. Induk usaha yang diberi nama Injourney ini dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.
Menurut Presiden Jokowi pembentukan holding ini adalah upaya mengonsolidasikan dan mengintegrasi BUMN-BUMN yang bergerak di bidang pariwisata dan pendukungnya.
“Saya melihat penataan BUMN pariwisata ini adalah keharusan. Karena selama ini saya melihat BUMN dengan anak yang banyak, dengan cucu-cucu yang banyak, bergerak di sektor pariwisata dan pendukungnya yang jumlahnya juga sangat banyak, bergerak dari hulu sampai hilir,” ujarnya.
BUMN beserta anak dan cucunya tersebut selama ini berjalan sendiri-sendiri sehingga menjadi lemah. Oleh karena itu, dengan adanya holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Presiden Jokowi mengharapkan akan membentuk sebuah kekuatan besar.
Holding ini akan mengonsolidasikan BUMN sektor pariwisata dan pendukungnya mulai dari penerbangan, pelayanan bandar udara Hotel, Atraksi, Manajemen kawasan destinasi wisata, retail dan lain-lainnya
“Dengan membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, pengelolaan pariwisata kita insyaallah akan bisa dilakukan secara efisien, terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai penataan rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi sampai ke penjualan retail-retail suvenir dari para perajin-perajin kita yang tentu saja juga sudah terseleksi dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Kepala Negara menekankan bahwa restrukturisasi harus membuat holding BUMN pariwisata menjadi gesit dan lincah serta profesional.
“Kunci ini, membuat tata kelola menjadi lebih efisien dan lebih simpel dan sederhana. Jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru, atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru,” tandasnya.
Presiden tegaskan kunci ke depan adalah memperbaiki manajemen dan tata kelola untuk mengoptimalkan potensi pariwisata Indonesia yang besar.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perjalanan domestik ini mencapai 330 juta trip. “Ini potensi yang sangat besar, jangan diambil oleh negara lain. Masih jauh dari wisman yang baru mencapai 17 juta perjalanan, padahal ini juga penting,” kata Erick.
“Pada tahun 2022, Indonesia berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan karena menjadi tuan rumah berbagai event internasional seperti MotoGP 2022 pada Maret 2022 dan KTT G20 pada November 2022. Ini membuat semua “mata dunia” memandang ke Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, momentum pariwisata harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan mempersiapkan sebaik mungkin 10 destinasi wisata super prioritas di Indonesia.