NEWS

Gerakan BISA Awali Museum Sangiran Sragen Masuki Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Direktur Manajemen Strategis Kemenparekraf -Bapareraf, Harwan Ekon Cahyo Wirasto bersama undangan membuka program BISA. ( Foto: Arum Suci Sekarwangi)

SRAGEN, Jateng, bisniswisata.co.id:  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Komisi X DPR/RI menggelar GerakaBersih, Indah, Sehat dan Aman.  ( BISA ) di Museum Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada 3 hingga 4 Agustus 2020, kata Harwan Ekon Cahyo Wirasto, Direktur Manajemen Strategis Kemenparekraf/Bapareraf, hari ini.

Kegiatan ini sebagai upaya menyiapkan destinasi wisata serta para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar lokasi untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman COVID-19, ungkapnya.

Sekitar 100 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dibekali peralatan penunjang kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan, untuk kemudian menerapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru.

Gerakan BISA merupakan kegiatan padat karya yang melibatkan pelaku pariwisata, ekonomi kreatif, hingga masyarakat yang terdampak COVID-19 dalam menunjang kualitas dan daya saing destinasi pariwisata Indonesia.

Kegiatan yang diselenggarakan di Museum Sangiran ini diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing pariwisata, khususnya pada indikator Health and Hygiene serta Safety and Security di lingkungan Museum Sangiran, Kabupaten Sragen.

“Gerakan BISA bertujuan untuk mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman COVID-19,”ujar Harwan.

Selain itu mendukung destinasi pariwisata untuk mengantisipasi tatanan kehidupan baru pascapandemi COVID-19 sesuai prinsip higiene dan sanitasi yang baik. Harwan mengharapkan  Gerakan BISA, dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata Sangiran, Kabupaten Sragen.

Destinasi wisata ini merupakan salah satu kawasan prasejarah terkemuka di dunia dan telah diakui UNESCO sebagai “situs kunci” yang dapat memberikan gambaran tentang proses evolusi manusia, budaya, dan lingkungan selama dua juta tahun tanpa terputus.

“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada semua yang terlibat dan berpartisipasi pada Kegiatan Gerakan BISA dan dapat memberikan manfaat dan dampak dalam peningkatan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan di destinasi pariwisata Sangiran, Kabupaten Sragen dalam mendukung peningkatan jumlah kunjungan wisatawan,” ujarnya

Gerakan BISA merupakan kegiatan padat karya libatkan 100 pelaku pariwisara di Sangiran, Sragen. ( Foto: Kemenparekraf)

Sebagai panduan standar operasional prosedur, Kemenparekraf/Baparekraf juga telah mengeluarkan buku panduan penerapan protokol kesehatan untuk berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Buku panduan tersebut merupakan turunan dari Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan ini sebagai wujud sinergitas dan kepedulian pemerintah bersama-sama wakil rakyatnya dalam mendorong kesiapan destinasi.

“Para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat kembali produktif dengan segera menerima kunjungan wisatawan, namun tetap aman COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Agustina.

Sekain Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Agustina Wilujeng Pramestuti, hadir pula  Tenaga Ahli Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf Arief Budiman, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Ketua DPRD Kabupaten Sragen Suparno.

Hadir pula Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Untung Wibowo Sukowati, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Sragen I Yusep Wahyudi serta Kepala BPSMP Sangiran, Sukronedi.

Arum Suci Sekarwangi