NASIONAL

Gempa Lombok, Kunjungan Wisman Agustus Turun

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Badan Pusat Statistik (BPS) merekap terjadi angka penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2018. Turun tipis sebesar 1,93 persen, jika dibandingkan dengan kondisi Juli 2018. Penurunan terbesar terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.

“Penurunan turis asing terbesar di bandara intenasional NTB, karena pada bulan itu ada bencana gempa bumi. Penurunan kedua terbesar di Bandara Ngurah Rai, ini mungkin dampak dari gempa Lombok,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam laporan bulanan di Jakarta, Senin (01/10/2018).

Sebenarnya, penurunan kunjungan pelancong asing ke Indonesia pada Agustus lebih disebabkan faktor musiman. Meningat, biasanya pada Juli terdapat kunjungan cukup besar dari Eropa dan Amerika Serikat. “Juli itu biasanya setiap tahun kunjungan meningkat tajam. Wisatawan dari Amerika dan Eropa itu biasanya terjadi puncaknya pada Juli. Tapi kemudian menurun pada bulan berikutnya,” ungkapnya.

Untungnya, kunjungan turis asing tertolong kuat saat ada event Asian Games. “Jika tidak ada pesta olahraga akbar kawasan Asia itu, grafik kunjungan wisman pada Agustus pasti lebih parah lagi.” komentarnya.

BPS juga mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara selama Agustus 2018 mencapai 1,51 juta kunjungan. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh gelaran Asian Games di Jakarta dan Palembang. “Peningkatan terjadi di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang kita tahu ada event Asian Games jumlah 2.263 orang tapi persentase kenaikan 90,97 persen,” jelas Kecuk.

Namun demikian secara year of year, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada bulan Agustus 2018 naik 8,44% dibanding jumlah kunjungan pada Agustus 2017, yaitu dari 1,39 juta kunjungan menjadi 1,51 juta kunjungan. Angka ini naik 8,44% dibandingkan periode yang sama atau Agustus tahun lalu.

Dan sepanjang tahun kalender 2018, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia telah mencapai 10,58 juta kunjungan atau naik 12,30% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 9,42 juta kunjungan. “Kita masih harus banyak memperkenalkan spot pariwisata yang selama ini belum menjadi tujuan utama, agar kunjungan bisa naik lagi,” ungkap dia.

Dilanjutkan, dari 1,51 juta kunjungan wisatawan pada Agustus 2018, yang datang dari Asean memiliki presentase kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 18.01 persen dibanding Agustus 2018. Sedangkan wilayah Timur Tengah memiliki penurunan paling besar yaitu 19,31 persen.

“Sementara menurut kebangsaan kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling besar datang dari Tiongkok sebesar 215,2 ribu kunjungan. Lalu Malaysia sebesar 210,1 ribu kunjungan,” jelasnya.

Dari total kunjungan wisman di Agustus 2018, sekitar 66% atau 1,005 juta datang melalui transportasi udara, sekitar 15% atau 224,2 ribu melalui transportasi darat, dan 16% atau 281,1 ribu melalui pintu laut.

Sementara untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2018 mencapai rata-rata 60,01% atau naik 2,01 poin dibandingkan dengan TPK Agustus 2017 yang tercatat sebesar 58,00%.

Demikian pula, jika dibanding TPK Juli 2018, TPK hotel klasifikasi bintang pada Agustus 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,71 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Agustus 2018 tercatat sebesar 1,94 hari, terjadi penurunan 0,03 poin jika dibandingkan keadaan Agustus 2017. (EP)

Endy Poerwanto