Filosofi Buka Kedai Kopi

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Membuka kedai kopi semakin banyak diminati, khususnya oleh anak-anak muda lantaran potensinya yang terus meningkat. Kesadaran masyarakat mengenai aneka jenis kopi, yang berkualitas didorong oleh banyak hal termasuk sebuah film yang sempat ramai di Indonesia, yakni Filosofi Kopi.

Minum kopi pun akhirnya menjadi salah satu gaya hidup masyarakat perkotaan. Kedai kopi menjelma menjadi tempat untuk menghabiskan waktu luang, mengerjakan tugas kantor, atau bertemu dengan rekan bisnis. Kedai kopi pun bermunculan dengan gaya dan keunggulannya masing-masing.

Menurut Kasmito, pemilik Maharaja Coffee, penyedia coffe roaster dan supplier alat pengolahan kopi, untuk membuka kedai kopi bisa dilakukan dari kedai yang sederhana dengan modal irit sampai dengan yang mahal. Alat pertama kali yang wajib disediakan dan yang paling penting untuk kedai kopi yaitu grinder atau gilingan.

Menurutnya, kopi yang baik itu ialah kopi yang baru digiling ketika ada permintaan dari konsumen sehingga aroma kopinya tidak hilang. Aroma terbaik kopi sendiri bisa hilang dalam beberapa detik saja setelah digiling. “Hilang itu berarti barang berharga sudah menguap begitu saja,” ujarnya seperti dilansir laman Elshinta.com, Selasa (04/09/2018).

Secara umum penggiling kopi terbagi menjadi dua jenis berdasarkan tenaga penggeraknya yaitu grinder machine yang digerakkan mesin dan manual grinder yang digerakkan dengan tenaga manusia. Di Maharaja Coffee, kedua jenis ini pun disediakan dengan berbagai jenis dan variasi harga.

Untuk skala komersial, disarankan menggunakan grinder mesin agar kinerjanya lebih efektif. Grinder yang digunakan secara komersial, harganya mulai dari dua jutaan rupiah sampai belasan juta rupiah.

Setelah itu, mulai berbicara tentang penyajian kopinya. Secara tradisional, orang sudah mengenal kopi tubruk di mana penyajiannya cukup dengan menuangkan kopi di dalam gelas lalu menambahkan air panas secukupnya. Namun, untuk meningkatkan nilai tambah, kopi perlu disaring dengan alat seperti frence press.

Alat ini dapat menghilangkan ampas kopi dengan cara memasukkan kopi dan air panas lalu ditekan dengan saringan berbentuk lingkaran sehingga air kopinya naik dan ampasnya tertinggal di bawah. Harganya berkisah antara Rp100 ribu sampai Rp300 ribu, bergantung pada bahan alat yang digunakan.

Kedua alat itu saja ditambah cangkir sudah cukup untuk membuat kedai kopi yang sangat sederhana. “Air panas, gilingan, french press, cangkir, menu, sudah cukup. Sudah bisa, bahan baku tinggal beli aja.” ujar pria yang sudah mulai belajar kopi sejak tahun 90an tersebut.

Untuk kedai kopi sederhana bahan baku bisa mengambil biji kopi yang sudah disangrai atau roasting karena proses ini memakan waktu dan butuh keahlian khusus. Pada kedai kopi yang sudah cukup besar, biasanya proses roasting ini sudah dilakukan sendiri.

Dalam perkembangannya, tak semua orang menyukai sajian kopi murni, maka perlu menambahkan menu yang bercampur dengan susu, misalnya. Oleh karenanya perlu disajikan pula kopi seperti cappuccino dan latte, meskipun menurut Kasmito, sajian kopi murni sebenarnya lebih eksklusif. Dari sini dibutuhkan alat lain yang menggunakan mesin.

”Bagaimana kita buat cappuccino yang enak? Tidak bisa lagi pakai french press karena tidak bisa membuat ekstrak atau mengurangi airnya,“ jelasnya. Untuk membuat cappuccino atau latte, kopi perlu dikurangi kadar airnya untuk ditambahkan dengan susu. Itu membutuhkan tekanan yang cukup kuat maka diperlukan mesin.

Mesin untuk membuat cappuccino maupun latte memang cukup mahal, bisa puluhan atau ratusan juta rupiah. Mesin tersebut sudah termasuk alat untuk menggelembungkan susu yang kemudian diambil lalu digunakan untuk menggambar bagian permukaan kopi latte (latte art).

“Jadi kalau kita mau upgrade ke Italian style, yah kita perlu mesin,” tambahnya. Namun, kalau mau lebih hemat bisa disiasati dengan mencari mesin yang lebih kecil namun dengan kinerjanya tidak sebaik yang mahal.

Berbisnis kopi selain membutuhkan modal peralatan pembuat kopi juga memerlukan aspek lain seperti penyajiannya. Karena itu, Maharaja juga menyediakan aneka gelas yang menunjang kebutuhan kedai kopi. Selain itu, pemilihan tempat yang strategis menjadi faktor wajib yang mesti diperhatikan selanjutnya. (EP)

Endy Poerwanto