Setelah pandemi Covid-19 melanda dunia, pemerintah Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat banyak orang terpaksa harus bekerja dan beraktifitas dari dalam rumah demi membatasi penyebaran virus corona.
Walaupun masih banyak orang yang takut untuk berpergian keluar kota, namun beberapa bulan terakhir pemerintah Indonesia sudah mulai membuka tempat-tempat umum dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Didorong oleh rasa rindu akan berwisata, saya mengajak seorang bule dari Islandia; Auður Linda Sonjudóttir untuk berkeliling kota Jakarta dan sekitarnya sambil menikmati aktifitas-aktifitas seru yang ditawarkan. Mulai dari rock climbing, petting zoo, gokarting, billiard, bermain salju, dan lain sebagainya.
Perjalanan kami dimulai dengan mengunjungi Scientia Square Park di Kota Tangerang, Banten. Hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp 45.000,- pada hari biasa atau Rp 100.000,- pada akhir pekan.
Kami dapat bermain sepuasnya dan memanfaatkan aktifitas-aktifitas seru yang ada diantara ruang terbuka hijau yang memenuhi taman. Seperti rock climbing, roller blade, skateboard, petting zoo, dan masih banyak lagi.
Setelah asyik menikmati hijaunya Scientia Square Park, kami beranjak menuju pusat kota Jakarta tepatnya di Plaza Semanggi untuk mencoba indoor gokarting di Speedy Karting. Dengan membayar sekitar Rp 70.000,- /orang, kami sudah dapat beradu cepat bagaikan Michael Schumacher di sirkuit F1. Jiwa kompetitif kami semakin membara saat mengetahui bahwa pengguna sirkuit pada saat itu hanyalah kami berdua.
Saya memulai perlombaan dengan sengit dan berada didepan Auður untuk 2 lap pertama. Walaupun mesin gokart yang berada di kanan punggung saya terasa sangat panas, saya tetap mencoba untuk tancap gas sekencang mungkin.
Namun nasib buruk mengalahkan saya pada saat itu, karena kurang piawai mengantisipasi belokan tajam pada lap ketiga maka saya tanpa sengaja menabrakan gokart ke dinding pembatas. Auður dengan mudah membalap saya dan mengakhiri perlombaan dengan kemenangan yang telak.
Sebagai penutup hari, kami beranjak menuju Redball Billiard di Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan. Sebuah tempat billiard yang cukup populer dikalangan anak muda Bintaro, tempat ini boleh dibilang cukup eksklusif karena pintu masuknya berada tersembunyi dibagian belakang gedung parkir Bintaro Trade Center.
Dengan membayar sekitar Rp 40.000,- /jam untuk satu meja, kami memulai permainan dengan dengan kepercayaan diri tinggi. Namun dikarenakan kami berdua sangat amatir dalam bermain billiard, hampir semua tembakan tidak mengenai bola yang dituju. Akan tetapi kami sangat menikmati permainan tersebut karena dipenuhi oleh tawa dan canda.
Beberapa bulan berlalu, kamipun melanjutkan keseruan dengan berkunjung ke Trans Snow World yang juga berada di Bintaro Jaya Sektor 9, tak jauh dari Redball Billiard Bintaro. Setelah membayar tiket masuk dengan harga promo sekitar Rp 299,000,- untuk dua orang ditambah Rp 100.000,- untuk biaya sewa peralatan.
Kami memasuki area wisata dan sangat terkagum melihat gunung salju buatan dengan latar belakang perkampungan dikaki Gunung Fuji, Jepang yang sedikit mengingakan kami pada film ‘The Truman Show’ yang dibintangi oleh sang legenda, Jim Carey.
Auður yang sudah lama tidak bermain dengan salju sejak meninggalkan Islandia terlihat sangat gembira dan kembali menyatu dengan mudah kepada ‘habitat’ aslinya. Sangat bertolak belakang dengan saya yang menggigil tak karuan menahan dingin.
Kami memulai petualangan salju dengan meluncur dari puncak ‘gunung’ menggunakan ban bagaikan di wahana air waterboom, wahana ini langsung menjadi favorit kami karena cepatnya laju ban sangat memacu adrenalin kami yang sangat menagihkan.
Namun karena tak mau membuang waktu, kami melanjutkan ke wahana-wahana lainnya seperti berseluncur di salju, menaiki kereta gantung, bermain lempar-tangkap salju, dan lain sebagainya.
Kamipun menutup petualangan kali ini dengan penuh kebahagiaan dan membuktikan bahwa masih banyak aktifitas-aktifitas seru yang bisa kita lakukan ditengah-tengah pandemi tanpa harus keluar kota dan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.