JAKARTA, bisniswisata.co.id: Cita-cita ESQ Leadership Center bersama alumninya untuk mewujudkan visi SDM Indonesia tahun 2020 adalah insan berkarakter terwujud dengan Pencanangan 7 Budi Utama sebagai karakter pribadi warga negara dan 4 pilar kebangsaan sebagai karakter bangsa yang didukung penuh oleh Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI.
” Tahun 2010 kami sudah mencanangkan bahwa tahun 2020 ini adalah tahun Indonesia Berkarakter, tahun 2030 kami ingin mewujudkan Indonesia Sejahtera dan tahun 2045 Indonesia Emas atau menjadi negara Adidaya,” kata Ary Ginanjar Agustian.
Berbicara di sela-sela training daring Amazing You yang diikuti sedikitnya 12 ribu peserta dari 13 negara, Ary yang didampingi Komjen Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna , Wakil ketua umum Forum Komunikasi Alumni ( FKA) ESQ mengatakan pencanangan ini sangat penting apalagi Indonesia dan seluruh dunia tengah menghadapi pandemi global COVID-19.
“Sebagai individu maupun anak bangsa kita punya kewajiban membangun karakter bangsa dan mengisi relung-relung kosong dalam jiwa dengan berpedoman pada 7 Dasar Budi Utama yaitu Jujur, Bertanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil dan Peduli,” kata Ary Ginanjar.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang akrab dipanggil Bamsoet dan menjadi keynote speaker Pencanangan 7 Budi Utama ini mengingatkan peserta training Amazing You yang sebagian besar para milenial untuk senantiasa memegang teguh 7 Budi Utama dan 4 pilar Bangsa yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Implementasikan dalam keseharian sebagai karakter pribadi warga negara dan jaga 4 pilar kebangsaan sebagai karakter bangsa,” kata Bamsoet.
Dia juga mengapresiasi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (President ESQ Group) dan 1,8 juta alumni ESQ yang sudah “Good Emosional dan Spiritualismnya dan Berkarakter 7 Budi Utama (BU)
“Terimakasih juga bahwa FKA (forum komunikasi almumi) ESQ telah mendukung pemerintah untuk mensukseskan cita-cita 100 tahun Indonesia Adidaya dengan membangun jiwa, spiriritualsm dan karakter 7 BU para alumninya dan mencanangkan 2020 sebagai Indonesia Berkarakter,” sambungnya.
Ary Ginanjar merasa senang kedatangan tamu istimewanya, dan memberikan ucapan terimakasih kepada Ketua MPR RI itu atas kehadirannya.
“Kami laporkan bapak Ketua MPR pencanangan ini tujuannya adalah untuk menggapai impian dan cita-cita Pemerintah yaitu Indonesia Emas 2045, dimana di tahun itu Indonesia akan menjadi 5 negara besar di dunia ,” jelas Ary.
Bamsoet mengaku prihatin dengan kondisi sekarang yang semakin diperparah dengan hadirnya infodemi, yaitu berita-berita menyesatkan terkait pandemi Covid-19 yang menyebabkan kecemasan dan kekeliruan persepsi masyarakat.
Bila dicermati, infodemi ini sama berbahayanya dengan Covid-19. Sebab, informasi yang tidak benar akan memicu respons yang juga keliru.
“Sebagai gambaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, hingga akhir Oktober 2020, jumlah berita hoaks terkait pandemi mencapai 2.020 konten.
Oleh karena itu dia berharap kegiatan yang dapat menguatkan aspek mental-spiritual masyarakat sebagaimana yang diselenggarakan oleh DPP Forum Komunikasi Alumni ESQ ini dapat diteladani oleh lembaga training lainnya
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga mengingatkan, nilai kemanfaatan bonus demografi bukanlah sesuatu yang didapatkan secara cuma-cuma, tanpa daya dan upaya.
Bonus demografi hanya akan bermanfaat optimal apabila keberlimpahan penduduk usia produktif adalah sumber daya-sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter tangguh.
“Di sinilah nilai urgensi penyelenggaraan training hari ini. Peserta training merupakan generasi muda bangsa yang akan menjadi duta-duta milenial yang akan menyebarluaskan nilai-nilai kepercayaan diri, ketangguhan mental, pandangan positif, dan sikap optimis di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa-masa sulit di tengah pandemi,” pungkas Bamsoet
Pencanangan itu di akhiri oleh pembacaan 7 Budi Utama ESQ serta menyanyikannya, dipandu oleh kang Nanan.
“Mari semuanya kita aplikasikan rumus Gerak, Kata, dan Fokus dengan cara mengucapkan 7 Budi Utama secara lantang dan penuh semangat, yang nantinya kita tanamkan di dalam hati dan implementasikan di lingkungan kita. Jadi jangan hanya diingat dalam otak, tapi lakukan,” tuturnya dari Studio lantai 23 Menara 165.